PARENTING
5 Mantra Ibunda Hantarkan Zara Maharani Juarai Olimpiade Matematika di Usia 12 Th
Mutiara Putri | HaiBunda
Rabu, 06 Mar 2024 15:15 WIBSelain cerdas di bidang akademik maupun non akademik, setiap anak juga perlu memiliki rasa kepedulian terhadap orang-orang di sekitarnya. Perasaan ini tertanam dalam diri seorang gadis 12 tahun bernama Zara Maharani Khalisha Ariana.
Zara merupakan siswi kelas enam SD yang berprestasi di bidang sains dan matematika. Ia bahkan berhasil menerima berbagai medali dan penghargaan.
"Aku telah mengikuti berbagai kompetisi dan olimpiade, termasuk diantaranya Japanese International Science and Math Olympiad (JISMO), di sana aku meraih berbagai macam awards," ungkapnya ketika diwawancarai secara eksklusif oleh HaiBunda beberapa waktu lalu.
"Aku juga pernah mengikuti Guanghong-Hong Kong-Macau-Greater Bay Area Mathematical Olympiad Heat Round 2019-2020, di mana aku meraih medali bronze. Aku juga mengikuti American Math Olympiad di mana (AMO) aku meraih sertifikat di sana. Selain itu, aku juga mengikuti berbagai kompetisi menulis, termasuk Wilber & Niso Smith Adventure Writing, and the Tadpole Press 100-word-story/drabble Competion," sambungnya.
Zara menyebut dirinya selalu mengikuti berbagai macam olimpiade dan kompetisi. Bukan tanpa alasan, ia ingin mengembangkan karakter serta meningkatkan pemahaman akademisnya.
Zara berpartisipasi dalam bidang kemanusiaan
Selain berprestasi di bidang akademik, Zara juga sangat perhatian terhadap orang-orang di sekitarnya. Ia bahkan membuat sebuah proyek yang dijalankan di sebuah panti asuhan.
Zara menyebut, proyek yang bernama The Count On Me Project ini dirumuskan pada tahun 2019. Ini merupakan proyek yang secara rutin memberikan donasi kepada anak-anak yatim piatu.
"The Count On Me Project pada dasarnya adalah proyek di mana aku secara rutin berdonasi kepada anak-anak yatim piatu. Tapi tidak hanya itu, karena siapapun bisa berdonasi kepada mereka. Tapi tidak semua orang bisa benar-benar terikat dengan mereka dan itulah yang dilakukan oleh proyek Count On Me," paparnya.
"Ini membantu mereka untuk terlibat dengan dunia di sekitar mereka sehingga mereka dapat merasakan bahwa mereka memiliki kekuatan untuk memahami apa yang terjadi di sekitar mereka," lanjut Zara.
Zara mengajar Bahasa Inggris di panti asuhan
Zara mengungkapkan bahwa proyek ini adalah buatannya dan ia yang merumuskan ide-idenya. Zara juga menyumbangkan buku-buku serta mengajari anak-anak di panti asuhan pelajaran Bahasa Inggris.
Tak sendiri, kedua orang tua Zara bersama para donatur ikut berperan menyukseskan misi sosial ini, Bunda. Sehingga programnya pun terus berlangsung hingga saat ini.
"Pada dasarnya aku lah yang membuat (proyek) nya.Aku yang merumuskan semuanya, aku yang melahirkan ide-idenya, dan aku juga yang membaca buku bersama mereka serta mengajari mereka Bahasa Inggris."
"Namun, proyek Count On Me juga tidak akan ada tanpa dukungan baik dari orang tuaku dan juga dukungan donasi," tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Zara mengungkap alasannya mengajari anak-anak panti asuhan berbahasa Inggris. Menurutnya, pemahaman bahasa adalah hal yang penting untuk dimiliki seseorang agar sukses di masa depan.
"Baru-baru ini, aku mulai mengajar mereka Bahasa Inggris, karena pemahaman dan pemahaman bahasa adalah salah satu keterampilan yang penting untuk dimiliki seseorang saat mereka tumbuh dewasa, dan agar mereka sukses di masa depan," imbuh Zara.
Zara sendiri hanya mengajarkan Bahasa Inggris pada anak-anak panti asuhan yang berusia kecil. Hal ini karena anak SMP dan SMA umumnya sudah mulai menguasai Bahasa Inggris.
Lantas, bagaimana cara Ibunda Zara mendidiknya sehingga Zara tumbuh menjadi anak berprestasi dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi?
Simak selengkapnya pada laman berikutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua)
YAKIN PADA DIRI SENDIRI