HaiBunda

PARENTING

Ketahui Frekuensi BAB Bayi Baru Lahir agar Kesehatannya Terpantau

kusmiyati   |   HaiBunda

Sabtu, 20 Apr 2024 18:40 WIB
Ilustrasi/Foto: iStock
Jakarta -

Berapa kali ya normalnya bayi Buang Air Besar (BAB)? Pertanyaan tentang frekuensi BAB Si Kecil saat baru lahir menjadi hal yang mungkin sering ada dalam pikiran Bunda yang baru memiliki si Kecil.

Memantau frekuensi BAB bayi baru lahir memang penting, salah satu alasannya untuk memastikan bayi mendapat cukup makanan. Sebuah studi tahun 2006 terhadap bayi yang diberi ASI menemukan bahwa jumlah buang air besar dalam lima hari pertama kehidupannya dapat menjadi indikator awal keberhasilan menyusui. 

Alasan lain perlu memantau BAB bayi yakni memeriksa kesehatannya secara keseluruhan. Kotoran dengan warna atau konsistensi yang tidak biasa, dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan.


Frekuensi buang air besar pada setiap bayi sangat bervariasi. Biasanya banyak yang buang air besar segera setelah makan. Hal ini disebabkan oleh refleks gastrokolik yang menyebabkan sistem pencernaan menjadi aktif setiap kali perut terisi makanan.

Mengutip dari Medical News Today, hingga usia sekitar 6 minggu, sebagian besar bayi baru lahir akan buang air besar kira-kira 2 hingga 5 kali sehari, biasanya setelah setiap makan. Setelah 6 minggu, frekuensi buang air besar biasanya menurun.

Kotoran bayi (feses) memiliki warna dan konsistensi yang bervariasi selama beberapa hari saat Si Kecil baru lahir. Hal ini karena sistem pencernaannya yang belum matang. Dilansir dari Healthychildren, beberapa hari pertama setelah Si Kecil lahir, BAB bayi akan berupa mekonium.

Mekonium merupakan zat kental berwarna hitam atau hijau tua atau gelap ini memenuhi usus mereka sebelum lahir dan setelah dikeluarkan, kotoran (feses) berubah menjadi kuning kehijauan.

Mengutip dari laman Kemkes.go.id, umumnya bayi akan mengeluarkan mekonium dalam 24 hingga 48 jam pertama setelah dilahirkan. Namun, pada beberapa kasus, bayi dapat mengeluarkan mekonium saat masih di dalam rahim.

Jika Si Kecil diberikan Air Susu Ibu (ASI), feses akan segera berupa cairan kuning bercampur beberapa partikel. Sebelum bayi mulai mengonsumsi makanan padat, konsistensi feses dapat berkisar dari sangat lunak hingga encer.

Apabila diberi susu formula, maka feses bayi biasanya berwarna cokelat atau kuning. Kotoran berwarna hijau juga bukan hal yang perlu Bunda khawatirkan. Namun, bila feses yang keras atau sangat kering mungkin tanda bahwa Si Kecil tidak mendapat cukup cairan atau kehilangan terlalu banyak cairan karena sakit, demam, atau panas.

Baca selanjutnya di halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)
KETAHUI WARNA FESES BAYI

KETAHUI WARNA FESES BAYI

Halaman Selanjutnya

Simak video di bawah ini, Bun:

Bayi Kelebihan Zat Besi: Kenali Ciri, Dampak & Cara Mengatasinya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

Mom's Life Amira Salsabila

Terpopuler: Potret Rumah Artis Indonesia yang Dilengkapi Ruang Nge-Gym

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Outfit Kim Yoo Jung, Artis Cantik Korea Bintang Drakor Dear X

Mom's Life Amira Salsabila

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

12 Cara Baru Mendiagnosis dan Mengobati Kanker, Termasuk Payudara

11 Penyebab Telat Haid Selain Hamil, Perhatikan Kenaikan Berat Badan Bun

5 Potret Kompak Sigit Wardana 'Base Jam' dan Sang Putri yang Sudah Gadis

15 Kalimat yang Sering Digunakan Orang dengan EQ Rendah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK