
parenting
5 Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Kamis, 07 Mar 2024 18:50 WIB

Daftar Isi
Aktivitas bayi baru lahir biasanya berkisar antara tidur, menyusu, menangis, dan buang air. Namun di balik itu semua, ada beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu diketahui oleh orang tua.Â
Dikutip dari Pregnancy, Birth, and Baby, setiap bayi memiliki kondisinya masing-masing setelah dilahirkan. Selain terkait karakter dan temperamen, bayi juga punya kondisi kesehatan yang berbeda-beda.Â
Tanda bahaya pada bayi baru lahir adalah suatu keadaan yang perlu mendapatkan penanganan segera. Hal tersebut lantaran berisiko dapat mengakibatkan keparahan jika diabaikan atau terlambat diatasi.Â
Tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir
Lalu apa saja tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu mendapatkan perhatian ekstra dari orang tua? Berikut ulasannya seperti dilansir berbagai sumber:
1. Muntah terus-menerus
Muntah dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti ada gangguan atau kelainan sistem pencernaan. Perhatikan warna muntahan pada bayi baru lahir, ini mungkin menunjukkan adanya darah atau empedu.
Selain muntah, bayi tidak mau menyusu juga perlu diwaspadai. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bayi sudah lemah atau bahkan sudah dehidrasi berat.
2. Kesulitan bernapas
Masalah pernapasan sering terjadi pada beberapa jam pertama kehidupan bayi. Ini memerlukan pengobatan yang tepat untuk mencegah risiko kematian.Â
Kondisi yang dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi baru lahir antara lain:
- Asfiksia
- Sindrom gangguan pernapasan
- Aspirasi mekonium
- Pneumotoraks
- Radang paru-paru
- Kelainan paru bawaan
Pernapasan cepat atau takipnea juga perlu diwaspadai. Dikutip dari MedicineNet, pada bayi baru lahir kondisi terjadi ketika kecepatan napasnya lebih dari 60 kali per menit. Penyebabnya mungkin termasuk pneumonia, sepsis, dan asidosis metabolik.
3. Suhu tubuh terlalu tinggi atau rendah
Bayi baru lahir rentan mengalami hipotermia, yakni ketika suhu tubuhnya rendah. Hal ini bisa jadi merupakan gejala hipoglikemia, sepsis, atau syok.
Menurut laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah hipotermia adalah menutup kepala bayi dengan topi, gunakan pakaian yang kering, diselimuti, ruangan hangat (suhu kamar tidak kurang dari 25°C), bayi selalu dalam keadaan kering, dan tidak menempatkan bayi di arah angin (misalnya dekat jendela atau pendingin ruangan).
Demam pada bayi baru lahir salah satunya bisa disebabkan oleh kurang asupan ASI. Dehidrasi menyebabkan suhu tubuh meningkat karena volume cairan tubuh yang turun mengakibatkan tubuh tidak mampu mengendalikan suhu tubuh tetap normal.Â
4. Kulit bayi tampak kuning
Kulit bayi yang menguning merupakan tanda kelebihan bilirubin dalam tubuh (jaundice). Jaundice secara fisiologis biasanya muncul 2-3 hari setelah lahir dan sering dialami oleh para bayi baru lahir. Perawatan yang dapat diberikan termasuk seperti fototerapi.
Sementara itu, jaundice patologis muncul dalam 24 jam pertama setelah kelahiran dan memerlukan penanganan yang lebih intensif.
5. Napas mendengkur
Mendengkur sebenarnya merupakan hal yang normal bagi sebagian besar bayi baru lahir. Namun, dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang mendasarinya, seperti masalah pernapasan atau refluks asam.Â
Supaya bisa lebih pasti menentukan penyebab dan penanganan yang tepat, segera konsultasikan jika dengkuran Si Kecil disertai dengan gejala lain yang mengkhawatirkan.
Kapan bayi baru lahir memerlukan bantuan medis?
![]() |
Dikutip dari Raising Children, jika bayi tidak bernapas dengan baik setelah lahir dan membutuhkan bantuan untuk bernapas, detak jantungnya rendah (di bawah 100 detak per menit) atau tampak sangat lemas, ia mungkin memerlukan pengananan intensif.Â
Jika perlu, tenaga medis juga akan segera membersihkan saluran napas Si Kecil untuk membantunya bisa bernapas dengan lebih baik. Alat pernapasan ini mungkin akan tetap dipakai sampai bayi dapat bernapas secara mandiri.
Apabila pernapasan, detak jantung, dan kondisi bayi tak kunjung membaik, ia mungkin juga memerlukan oksigen tambahan melalui masker atau selang pernapasan. Perawatan di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) bisa dilakukan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan pemantauan ketat.
Demikian ulasan tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir yang perlu menjadi perhatian orang tua. Pastikan untuk tidak menunda waktu konsultasi ke dokter jika Si Kecil tampak memiliki keluhan-keluhan tersebut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)ARTIKEL TERKAIT

Parenting
9 Keadaan Bayi Baru Lahir yang Sering Bikin Orang Tua Panik

Parenting
7 Cara Mengatasi Napas Bayi Berbunyi Grok-Grok, Kapan Perlu Diperiksa ke Dokter?

Parenting
10 Masalah Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir, Kejang hingga Diare

Parenting
Bolehkah Bayi 3 Bulan Minum Air Putih?

Parenting
6 Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Wajib Ada di Rumah Saat Cuaca Dingin


7 Foto
Parenting
7 Potret Ayah Artis Bantu Mandikan Bayi Baru Lahir hingga Ganti Popok
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda