HaiBunda

PARENTING

Kumpulan Kisah Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Kaya Raya tapi Berharap Miskin

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Sabtu, 09 Mar 2024 17:39 WIB
Ilustrasi sahabat nabi Abdurrahman bin Auf/ Foto: Getty Images/GN STUDIO

Kisah hidup Abdurrahman bin Auf adalah satu kisah sahabat Nabi yang patut diamalkan ceritanya. Dia adalah sosok pedagang kaya raya nan dermawan yang tak pernah lelah untuk bersedekah pada yang membutuhkan.

Sekilas informasi, Abdurrahman bin Auf menjadi orang kedelapan yang resmi memeluk agama Islam. Dengan bantuan Abu Bakar As-Shiddiq, ia pun diislamkan setelah Abu Bakar. Selain itu, ia termasuk dalam golongan Assabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali masuk Islam. 

Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Nabi yang dijamin kepastiannya untuk masuk surga. Hal ini dijelaskan ketika Abdurrahman bin Auf pulang dari Syam, Rasulullah berdoa untuknya agar Abdurrahman dimasukkan ke surga.


Kemudian turunlah malaikat Jibril, ia berkata, “Sesungguhnya Allah berkata, ‘Kirimkanlah salam-Ku kepada Abdurrahman bin Auf dan sampaikan kabar gembira bahwa ia masuk surga.”

Berikut kisah singkat mengenai hidup seorang Abdurrahman bin Auf, seorang pedagang makmur, yang penuh akan hikmah.

Kisah Abdurrahman bin Auf, sahabat nabi Muhammad yang terkaya 

Dikutip dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI karya H Aminudin dan Harjan Syuhada, Abdurrahman bin Auf lahir di Makkah, 10 tahun setelah tahun Gajah. Yang artinya, ia lebih muda dibandingkan dengan Nabi Muhammad SAW. 

Ayahnya adalah Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin Al-Harits Az-Zuhri, seorang tokoh terkemuka di desa ibunda Rasulullah SAW. Sedangkan ibunya bernaman Asy-Syifa binti Auf Az-Zuhriyah.

Mengutip dari buku 100 Kisah Fantastis Dari Al-Qur’an dan Hadis oleh Walidah Ariyani dan Tim Win, tertulis sebuah kisah Abdurrahman bin Auf, salah satu sahabat Nabi yang dijamin masuk surga. Kisah salah satu sahabat Rasulullah ini berawal dari sedekah rutin yang dilakukannya, mengarah pada limpahan kekayaan yang tak terhitung.

Melansir dari detikcom, sahabat Nabi satu ini sangatlah berbakat dalam berdagang. Hasil dari kegiatan berdagangnya itu, ia dapat memiliki kekayaannya yang begitu melimpah. Hingga ia wafat, kekayaan tersebut ditotalkan berjumlah 3,2 juta dinar atau sekitar 6 triliun rupiah.

Sementara itu, Ibnu Katsir dalam Kitab Al-Bidayah Wan Nihayah mencatat, kekayaan yang ditinggalkan Abdurrahman bin 'Auf meliputi 1,000 ekor unta, 100 ekor kuda, dan 3,000 ekor kambing di Baqi'.

   وَأَعْتَقَ خَلْقًا مِنْ مَمَالِيكِهِ ثُمَّ تَرَكَ بَعْدَ ذَلِكَ كُلِّهِ مَالًا جَزِيلًا، مِنْ ذَلِكَ ذَهَبٌ قُطِعَ بِالْفُئُوسِ حَتَّى مَجَلَتْ أَيْدِي الرِّجَالِ، وَتَرَكَ أَلْفَ بَعِيرٍ وَمِائَةَ فَرَسٍ، وَثَلَاثَةَ آلَافِ شَاةٍ تَرْعَى بِالْبَقِيعِ، وَكَانَ نِسَاؤُهُ أَرْبَعًا فَصُولِحَتْ إِحْدَاهُنَّ مِنْ رُبْعِ الثَّمَنِ بِثَمَانِينَ أَلْفًا، وَلَمَّا مَاتَ صَلَّى عَلَيْهِ عُثْمَانُ بْنُ عَفَّانَ، وَحَمَلَ فِي جِنَازَتِهِ سَعْدُ بْنُ أَبِي وَقَّاصٍ، وَدُفِنَ بِالْبَقِيعِ عَنْ خَمْسٍ وَسَبْعِينَ سَنَةً   

Artinya: “Dia membebaskan beberapa budaknya, kemudian setelah itu meninggalkan harta yang banyak, termasuk emas yang dipotong dengan kapak sehingga melukai tangan para pria. Dia meninggalkan seribu unta, seratus kuda, dan tiga ribu domba yang merumput di Baqi'. Dia memiliki empat istri, dan salah satunya berdamai dari seperempat harga dengan delapan puluh ribu. Ketika dia meninggal, Utsman bin Affan menyalatkan jenazahnya, Saad bin Abi Waqqash mengusung jenazahnya, dan dia dimakamkan di Baqi' pada usia 75 tahun.” [Ibnu Katsir, al-Bidayah wa al-Nihayah, jilid VII, [Beirut; Dar al-Fikr, tt], halaman 164.  

Abdurrahman bin Auf selalu berperan dalam peristiwa-peristiwa besar, seperti Perang Badar, Uhud, serta Tabuk. Ia membantu jalannya perang tersebut dengan melibatkan kekayaan yang dimilikinya. Tanpa ragu, ia menyumbangkan bantuan logistik hingga hewan kepada Nabi dan kaum Muslimin yang sedang berjuang menegakkan ajaran Allah SWT. 

Oleh karenanya, Abdurrahman bin Auf adalah sosok sahabat Rasulullah yang dikenal terkaya, baik secara materi dan juga hati. 

Kisah Abdurrahman bin Auf yang membeli kurma busuk dan berharap ingin hidup miskin

Dikutip dari buku Kisah 10 Pahlawan Surga oleh Abu Zaein, Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai orang yang cerdas. Dalam kesehariannya, ia berkegiatan sebagai pedagang yang sukses. Hasil dagangannya berlimpah membuat Abdurrahman bin Auf dapat mengumpulkan harta kekayaannya. 

Meskipun begitu, dengan jumlah kekayaannya yang melimpah dan hidup yang serba berkecukupan, dia justru sedih dan menangis. Sebab, ia merasa khawatir bahwa kekayaannya itu akan menjadikannya penghuni surga terakhir. Oleh karenanya, ia berharap ingin hidup sebagai orang miskin.

“Suatu ketika Rasulullah SAW berkata, Abdurrahman bin Auf akan masuk surga terakhir karena terlalu kaya, sehingga dihisabnya paling lama. Mendengar hal tersebut, Abdurrahman bin Auf pun berpikir keras, bagaimana caranya agar ia kembali menjadi miskin sehingga dapat memasuki surga lebih awal,” tuturnya.

Di lain hari, ada sebuah kisah yang menceritakan bagaimana Abdurrahman bersedekah dengan membeli kurma busuk, berharap ingin segera menjadi orang miskin. Kisah ini terjadi semasa Abdurrahman datang ke Madinah.

Saat itu terjadi Perang Tabuk. Segala kebutuhan pangan berada dalam jumlah yang menyulitkan penduduk di sekitar. Sehingga, Rasulullah SAW pun berseru  untuk berinfak bagi siapapun yang berkecukupan, untuk membantu sesama Muslim yang kesulitan.

Mendengar hal itu, Abdurrahman bin Auf tanpa rasa ragu dan pikir panjang, langsung memberikan infak sebesar 4.000 dinar yang setara dengan 1,7 kilogram emas sebagai bantuan logistik Perang Tabuk. Yang kemudian Rasulullah bersabda, “Semoga Allah memberkati apa yang telah engkau tinggalkan dan apa yang engkau sumbangkan.’

Tak sampai di situ, setelah Perang Tabuk, banyak kurma di Madinah yang menjadi busuk dikarenakan ditinggal perang oleh para sahabat Nabi.

Abdurrahman bin Auf menjual semua hartanya untuk membeli semua kurma busuk para sahabat dengan harga yang sama dengan kurma yang bagus. Para pedagang kurma tersebut pun bersorak gembira karena dagangannya tetap terjual, begitu pun dengan Abdurrahman bin Auf yang senang karena hartanya semakin berkurang dan harapan jatuh miskinnya kembali hadir.

Namun, tak lama kemudian, datanglah seorang utusan dari Yaman. Orang itu mencari kurma busuk untuk diolah sebagai obat penyakit menular di negerinya. Sehingga, ia memborong kurma busuk milik Abdurrahman bin Auf dengan harga 10 kali lipat dari harga kurma biasa. 

Segala sedekah yang ia lakukan selama ini, selain untuk amalan juga sebagai upaya agar jatuh miskin. Seperti bagaimana Abdurrahman bin Auf pernah menyedekahkan seluruh hartanya pada zaman Nabi. Setelah itu, ia kembali bersedekah sebanyak 40 ribu dinar yang merupakan hasil dari kegiatan berdagangnya.

Kisah singkat Abdurrahman bin Auf yang sedekahkan seluruh harta demi kepentingan agama

Abdurrahman bin Auf adalah pedagang kaya raya yang juga disebut dermawan. Segala jumlah harta kekayaan yang dimilikinya, tidak membuatnya menjadi orang yang tamak dalam berdagang. 

Saat berdagang, Abdurrahman bin Auf selalu menghindari penjualan dan pembelian barang-barang haram. Ia juga tidak menikmati keuntungan hasil berdagangnya untuk seorang diri, melainkan untuk keluarga serta sesama Muslim yang berjuang di jalan Allah SWT.

Di kalangan penduduk Madinah waktu itu, ia dianggap sebagai sosok yang begitu dermawan. Usaha kebaikan yang diperbuatnya untuk mencari ridho Allah SWT. Kebaikannya dalam bersedekah, membuatnya begitu disanjung oleh banyak orang.

Saking melimpah kekayaannya, penduduk Madinah berkata bahwa ⅓ harta Abdurrahman bin Auf dipinjamkan pada mereka, ⅓ untuk membayar utang-utang mereka, dan ⅓ lagi digunakan untuk bersedekah pada mereka.

Mengutip dari buku Dan ‘Arsy pun Berguncang: Sirah unik Sahabat-sahabat Kanjeng Nabi Muhammad SAW oleh Ahmad Husain Fahasbu, kebaikan sedekah Abdurrahman bin Auf tidaklah sekadar dilakukan semasa Rasulullah SAW hidup. Sepeninggal Nabi, ia lah yang menjadi penanggung biaya dari segala kebutuhan para istri Rasulullah. Apapun yang dibutuhkan mereka, maka Abdurrahman bin Auf akan selalu sedia membantunya.

Suatu waktu, Abdurrahman bin Auf menjual tanahnya dengan harga 40 ribu dinar. Kemudian, ia segera membagikan uang hasil penjualannya itu kepada fakir miskin dan penduduk Bani Zuhrah, desa dari ibu Rasulullah. Bahkan, masing-masing istri Rasulullah pun juga mendapat bagian dari uang tersebut.

Jumlah kekayaan Abdurrahman bin Auf memang begitu melimpah. Bisnis ternak dan tani yang selalu sukses dan subur. Sedekah yang selalu diberikannya tidaklah membuat kekayaan tersebut berkurang bahkan menyurut. Justru ia semakin mendapatkan kekayaan yang semakin meningkat.

Bahkan di akhir hayatnya, ia sempat berpesan untuk menyedekahkan hartanya sejumlah 5 ribu dinar untuk diberikan pada hal-hal yang memperjuangkan kebenaran ajaran Allah SWT.

Rasulullah SAW melihatnya pun juga takjub, hingga ia pun bertanya pada Abdurrahman, “Wahai Abdurrahman bin Auf, mengapa engkau infakkan seluruh hartamu? Lalu apa yang telah engkau tinggalkan untuk keluargamu?”

Ia menjawab, “Sesungguhnya aku telah meninggalkan keluargaku yang jauh lebih berharga dari semua harta itu ya Rasulullah, yaitu Allah dan Rasul-Nya.”

Demikian kisah Abdurrahman bin Auf yang dikenal karena kekayaannya yang melimpah. Sebagai orang paling kaya di zaman nabi, ia pun selalu membagi-bagikan hartanya untuk bersedekah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Doa Sebelum Belajar

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Aline Adita Ucap Syukur Bisa Jalani Kehamilan Pertama saat Berulang Tahun Ke-45

Kehamilan Amrikh Palupi

5 Potret Alice Norin Ajak Suami & Anak Pulang Kampung ke Norwegia, Ada Momen Unik

Mom's Life Annisa Karnesyia

Jurus Jitu Nolak Jadi Korlas

Komik Bunda Tim HaiBunda

Manfaat Payudara Kecil saat Menyusui yang Jarang Diketahui, Ini Kata Studi

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

7 Nama Anak Laki-laki Artis Sinetron Indonesia dan Artinya, Bahasa Arab hingga Sanskerta

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Apa Itu Anak CIBI: Cerdas Istimewa dan Bakat Istimewa

Aline Adita Ucap Syukur Bisa Jalani Kehamilan Pertama saat Berulang Tahun Ke-45

Suami Kepergok Selingkuh di Konser Coldplay, Istri Langsung Hapus Foto Keluarga!

5 Potret Alice Norin Ajak Suami & Anak Pulang Kampung ke Norwegia, Ada Momen Unik

Jurus Jitu Nolak Jadi Korlas

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK