
parenting
Penyebab Sakit Perut Anak Hilang Timbul dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Minggu, 19 May 2024 17:50 WIB

Daftar Isi
Sakit perut yang hilang timbul pada anak sering kali menjadi kekhawatiran bagi orang tua, karena bisa menjadi tanda masalah kesehatan tertentu. Terlebih jika anak mengalami sakit perut secara berulang-ulang, kemudian menghilang dengan sendirinya. Pasti orang tua akan bertanya-tanya mengenai kondisi kesehatan sang anak.
Namun, Bunda tak perlu khawatir berlebihan karena hal ini termasuk masalah umum pada anak-anak dari berbagai kelompok usia. Penyebabnya pun berbeda-beda antara anak yang satu dan lainnya.
Fenomena sakit perut yang hilang timbul pada anak bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi yang berkisar dari yang ringan hingga serius. Masalah ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan pencernaan, infeksi, alergi makanan, stres atau gangguan psikologis.
Memahami pola dan karakteristik sakit perut anak termasuk langkah penting dalam menentukan penyebab yang mendasarinya. Sakit perut yang hilang timbul dapat bervariasi dalam intensitas, lokasi, dan durasi. Gejala tambahan juga bisa berbeda-beda seperti mual, muntah, diare, atau konstipasi. Dengan memperhatikan pola dan gejala yang terkait, Bunda dapat menyampaikan informasi kepada dokter untuk membantu memperjelas diagnosis.
Dalam beberapa kasus, sakit perut yang hilang timbul pada anak hanya merupakan reaksi alami terhadap perubahan pola makan atau kebiasaan hidup. Namun ketika gejalanya berulang atau memburuk seiring berjalannya waktu. Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah yang lebih serius yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. Bunda disarankan untuk tidak meremehkan keluhan anak terkait sakit perut yang hilang timbul.
Dokter spesialis anak, dr. Himawan Aulia Rahman menjelaskan tentang gejala sakit perut yang berbahaya "Sakit perut yang berbahaya apabila terdapat beberapa karakteristik, yaitu sakit perut berlangsung sangat lama lebih dari dua jam atau ada gejala-gejala lain selain sakit perut," katanya pada beberapa waktu lalu dikutip dari laman CNBC Make It.
Penyebab sakit perut anak hilang timbul?
Menilik Healthy Children.org terdapat pemicu sakit perut anak hilang timbul. Simak selengkapnya, Bunda untuk antisipasi kesehatan Si Kecil.
1. Sembelit
Sembelit sering dianggap sebagai penyebab sakit perut hilang timbul pada anak. Meski jarang menjadi masalah pada anak yang lebih kecil, sembelit merupakan penyebab umum nyeri perut pada anak yang lebih besar, terutama di perut bagian bawah. Masalah usus lebih mungkin terjadi jika pola makan anak kekurangan cairan, buah-buahan, sayuran segar, serta biji-bijian yang kaya serat.
Kurangnya asupan cairan dan serat dalam diet anak menyebabkan sembelit, sehingga mengakibatkan perut terasa kembung, kram, atau sakit secara berulang. Anak-anak sering kali tidak mengonsumsi cukup cairan atau serat dalam diet, terutama jika mereka lebih memilih makanan yang diproses atau makanan cepat saji daripada buah-buahan, sayuran atau biji-bijian yang kaya serat.
2. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) menyebabkan nyeri di perut dan area kandung kemih, serta nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil. ISK sering terjadi pada anak berusia 1-5 tahun, terutama pada anak perempuan.
Ketika anak mengalami ISK, biasanya buang air kecil dalam jumlah kecil tetapi lebih sering dari biasanya, terdapat darah dalam urinenya, dan mengalami kejadian mengompol. Mereka juga bisa mengalami demam, meski tidak semua kasus ISK menunjukkan gejala demam.
Jika anak mengalami gejala berikut, disarankan Bunda untuk segera menghubungi dokter anak untuk pemeriksaan dan tes urine. Diagnosis dilakukan berdasarkan hasil tes urine dan gejala klinis. Jika ISK terkonfirmasi, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi dan meringankan sakit perut serta gejala lainnya.
3. Radang tenggorokan
Gejala radang tenggorokan meliputi sakit tenggorokan yang parah, demam, dan bisa disertai sakit perut. Hal ini terjadi karena bakteri streptococci yang tertelan dapat menyebabkan iritasi pada usus, mengakibatkan nyeri, dan masalah pencernaan seperti sembelit.
Radang tenggorokan biasanya terjadi pada anak di atas dua tahun dan merupakan infeksi tenggorokan yang perih. Pengobatan dengan antibiotik sesuai petunjuk dokter hingga selesai, walaupun gejala sudah mereda. Disarankan Bunda untuk mencegah kambuhnya infeksi dan pengembangan resistensi antibiotik. Selain itu, dokter juga akan memberikan saran tentang cara meredakan gejala dan mencegah infeksi lainnya di masa mendatang.
4. Radang usus buntu
Radang usus buntu merupakan penyakit yang tidak bisa diabaikan meski sangat jarang terjadi pada anak di bawah usia tiga tahun dan jarang terjadi pada anak di bawah lima tahun. Gejalanya bisa sulit untuk dideteksi pada anak yang belum bisa mengungkapkan rasa sakit dengan jelas.
Si Kecil yang menderita radang usus buntu mungkin mengeluhkan sakit perut terus-menerus di bagian tengah perut. Kemudian, nyeri tersebut akan menjalar ke bawah dan ke sisi kanan.
Sementara itu, anak dengan radang usus buntu biasanya kehilangan nafsu makan secara signifikan. Bahkan makanan favorit mereka pun tidak menarik lagi. Perubahan perilaku makan bisa menjadi petunjuk penting bagi Bunda bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatan anak.
5. Keracunan timbal
Keracunan timbal merupakan masalah serius bagi Si Kecil, terutama mengancam balita yang tinggal di rumah tua dengan cat berbahan dasar timbal. Jika anak memakan serpihan kecil cat dari dinding atau kayu, timbal dapat terakumulasi dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.
Sementara itu, produk lain seperti mainan, piring, atau barang-barang lain yang mengandung timbal juga perlu diwaspadai, terutama karena keracunan timbal bisa mengancam keselamatan anak secara keseluruhan.
Gejala keracunan timbal tidak hanya mencakup sakit perut, tetapi juga bisa meliputi sembelit yang parah, mudah tersinggung yang ditandai dengan keinginan anak menangis, rewel, lesu dengan ciri anak menjadi ngantuk, tidak bersemangat untuk bermain, nafsu makan yang buruk serta kejang.
6. Intoleransi laktosa
Beberapa anak dapat mengalami alergi susu yang menimbulkan nyeri pada perut. Alergi susu merupakan respons tubuh terhadap protein dalam susu, sehingga menimbulkan berbagai gejala termasuk nyeri kram perut, muntah, diare, darah pada tinja dan ruam kulit.
Selain itu, anak juga bisa mengalami intoleransi atau sensitivitas terhadap susu, yang membuat tubuh mereka tidak dapat mencerna gula susu dengan baik karena kekurangan enzim yang diperlukan. Gejala intoleransi susu meliputi sakit perut, kembung, dan diare.
7. Gangguan emosi
Terkadang, anak usia sekolah mengalami gangguan emosional yang memicu sakit perut berulang. Meski nyeri ini jarang terjadi sebelum usia 5 tahun, anak yang mengalami stres tidak biasa dapat mengalami nyeri perut fungsional.
Nyeri ini cenderung datang dan pergi selama lebih dari seminggu dan sering terkait dengan aktivitas yang membuat stres atau tidak menyenangkan. Sementara itu, tidak ada temuan atau keluhan terkait lainnya seperti demam, muntah, diare, batuk, lesu atau lemas, gejala saluran kemih, sakit tenggorokan atau gejala mirip flu. Muncul kemungkinan adanya riwayat keluarga dengan penyakit jenis ini.
Cara mengatasi sakit perut hilang timbul pada anak
Terdapat langkah-langkah yang Bunda lakukan untuk mengatasi sakit perut hilang timbul pada anak yang dikutip dari Better Health Channel. Simak selengkapnya.
- Pastikan anak banyak istirahat untuk membantu tubuhnya pulih
- Bantu anak untuk minum banyak cairan bening seperti air matang atau jus yang didinginkan untuk mencegah dehidrasi
- Jangan memaksakan anak untuk makan jika merasa tidak enak badan
- Biarkan anak makan jika merasa lapar, tapi tawarkan makanan ringan dan mudah dicerna seperti kerupuk, nasi, pisang atau roti panggang
- Dalam upaya mengurangi ketidaknyamanan perut, Bunda dapat mencoba menempatkan botol air panas atau kantong gandum yang hangat di perut anak atau mandi dengan air hangat. Pastikan untuk berhati-hati agar tidak melukai diri sendiri dan anak
- Ketika anak mengalami nyeri yang signifikan, Bunda dapat memberikan parasetamol sesuai dosis yang direkomendasikan untuk anak-anak. Namun hindari memberikan aspirin kepada anak karena dapat menyebabkan komplikasi yang serius
- Selalu perhatikan gejala anak dan konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran atau jika kondisinya tidak membaik setelah beberapa hari.
Kapan harus ke dokter jika sakit perut anak hilang timbul?
Bunda perlu membawa ke dokter ketika Si Kecil mengalami gejala-gejala di bawah ini. Berikut deretannya:
- Nyeri yang parah atau nyeri yang semakin memburuk, terutama jika nyeri berpindah posisi atau tidak tertahankan bagi anak
- Demam tinggi atau menggigil, terutama jika disertai gejala lain seperti pucat, berkeringat berlebihan atau terlihat tidak sehat secara keseluruhan
- Muntah yang berlangsung lebih dari 24 jam atau muntah yang terus-menerus, terutama jika anak menolak makan atau minum
- Adanya darah dalam muntahan atau kotoran anak
- Masalah buang air kecil atau kurangnya produksi urine, seperti memproduksi kurang dari empat popok basah dalam sehari
- Adanya ruam kulit yang disertai dengan rasa sakit atau ketidaknyamanan yang signifikan
- Masalah lain yang membuat Bunda merasa khawatir atau membutuhkan perhatian medis segera
Demikian ulasan tentang penyebab sakit perut hilang timbul. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
10 Tanda Sakit Perut Serius pada Anak yang Perlu Segera ke Dokter

Parenting
Sakit Perut pada Anak Disertai Keringat Dingin, Berbahayakah?

Parenting
7 Obat Sakit Perut Alami untuk Anak, Pastikan Selalu ada di Rumah

Parenting
Anak Sakit Perut hingga Sering Buang Air Besar, Sudah Pasti Diare?

Parenting
8 Penyebab Anak Sakit Perut: Stres hingga Usus Buntu


5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda