HaiBunda

PARENTING

8 Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak karena Sering Bermain Gadget

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Jumat, 10 May 2024 08:05 WIB
Ilustrasi 10 Cara Mengatasi Sakit Mata pada Anak karena Sering Bermain Gadget/Foto: iStock
Jakarta -

Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak dapat memberikan dampak terhadap kesehatan mereka. Masalah kesehatan yang semakin umum adalah anak-anak yang salah posisi dan sakit mata akibat bermain gadget secara berlebihan.

Posisi membungkuk saat menatap layar akan menyebabkan postur tubuh anak. Sementara itu, kesehatan mata juga ikut berpengaruh, mulai dari ketegangan mata, penglihatan kabur, hingga gangguan serius seperti sindrom mata kering.

Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kenyamanan dan kualitas hidup anak serta berpengaruh pada kinerja akademis dan aktivitas sehari-hari. Tak hanya itu, kurangnya istirahat untuk mata juga dapat meningkatkan risiko masalah jangka panjang seperti miopia atau rabun jauh.


Semakin muda usia anak saat mulai menggunakan gadget, semakin besar kemungkinan mereka mengalami dampak negatif pada kesehatan mata.

"Alasan utama munculnya gejala pada sakit mata karena berkurangnya kecepatan berkedip yang mempengaruhi permukaan mata, sehingga mengakibatkan mata kering dan kelelahan, terutama pada anak," ujar Sujal Shah selaku Direktur Oftalmologi di Rumah Sakit Sir HN Reliance Foundation dikutip dari India Times.

Selain dapat mengalami masalah kesehatan mata, penggunaan gadget sebelum tidur dapat mengganggu pola tidur anak. Paparan cahaya biru yang dipancarkan oleh layar gadget dapat mengganggu produksi melatonin, hormon tidur alami tubuh, sehingga mempersulit anak untuk tertidur dengan nyenyak dan memperburuk kualitas tidur.

Kondisi tersebut tentunya menjadi perhatian serius karena tidur yang tidak cukup juga dapat memicu pada masalah kesehatan mata. Lantas ketika Si Kecil mengalami sakit mata, bagaimana langkah Bunda untuk mengatasi masalah tersebut?

Pengaruh layar gadget pada mata anak

Saat Si Kecil menatap layar gadget tentunya memiliki pengaruh pada mata. Berikut pengaruh menatap layar gadget dengan intensitas tinggi yang dikutip dari Children’s Hospital of Philadelphia:

1. Kelelahan mata

Kelelahan mata atau asthenopia merupakan masalah umum yang muncul akibat intensitas dalam melihat sangat tinggi. Hal ini terutama saat anak terlalu lama menatap layar gadget. Gejala-gejala kelelahan mata termasuk ketidaknyamanan mata, penglihatan kabur, dan sakit kepala.

Dokter mata anak di Children's Hospital of Philadelphia (CHOP), Ayesha Malik menjelaskan paparan terus-menerus terhadap layar yang menyebabkan silau juga membuat mata semakin tegang. "Mata kita perlu istirahat dari fokus jarak dekat," ujarnya.

2. Mata kering dan iritasi

Penggunaan layar dalam waktu yang lama juga menyebabkan mata menjadi kering dan teriritasi. Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dari segala usia cenderung lebih jarang berkedip saat berkonsentrasi pada layar, sehingga menyebabkan mata menjadi kering. Lapisan air mata yang jernih dan stabil pada permukaan mata sangat penting untuk menjaga penglihatan yang jernih.

Masalah ini bisa menjadi lebih buruk bagi anak, terutama karena mereka mungkin harus menggunakan layar yang sebenarnya ditujukan untuk penggunaan orang dewasa. Layar yang terlalu besar atau terlalu dekat dapat membuat anak harus menatap layar dalam posisi yang tidak nyaman, menyebabkan ketegangan mata dan kekeringan.

3. Hilangnya fleksibilitas fokus

Ketika anak terus fokus pada layar secara jarak dekat dalam waktu yang lama, mereka dapat mengalami kesulitan dalam menyesuaikan penglihatan dengan objek yang berjarak jauh di kemudian hari. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan memusatkan pandangan pada layar atau objek dekat lainnya, sehingga menyebabkan kekakuan pada lensa mata.

Masalah ini umumnya bersifat jangka pendek dan mata dapat menyesuaikan diri kembali ke fleksibilitas normalnya, tetapi terlalu sering mengalami hal ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan jangka panjang. Kondisi ini sering disebut sebagai kejang akomodatif, di mana mata kesulitan beradaptasi dengan perubahan jarak fokus dari objek dekat ke objek yang lebih jauh. 

4. Rabun jauh

Biasanya Si Kecil menatap layar gadget di dalam ruangan. Penelitian telah menemukan bahwa anak-anak yang lebih sering beraktivitas di dalam ruangan cenderung memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan rabun jauh (miopia).

Walaupun proses pastinya masih menjadi objek penelitian lebih lanjut, para peneliti percaya bahwa paparan sinar ultraviolet (UV) dari sinar matahari, selama mata tetap terlindung dari sinar matahari yang intens, memainkan peran penting dalam perkembangan mata yang sehat.

Cara mengatasi sakit mata pada anak karena sering main gadget

Ilustrasi Anak Main Gadget/Foto: iStock

Saat anak mengalami sakit mata akibat menatap layar gadget terlalu lama, Bunda dapat menerapkan langkah berikut ini yang dikutip dari India Times:

1. Aturan 20-20-20-2

Fokus yang berlebihan pada tugas-tugas dekat seperti membaca, menulis, atau menatap layar dapat meningkatkan kebutuhan pada sistem fokus mikroskopis mata. Si Kecil disarankan untuk mengambil istirahat secara teratur agar sistem fokusnya dapat mengatur ulang dan merilekskan diri.

Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan menerapkan aturan 20-20-20-2. Saat anak sedang melakukan tugas visual yang terkonsentrasi, dorong mereka untuk mengalihkan fokus setiap 20 menit, fokus pada sesuatu yang berjarak setidaknya 20 kaki selama 20 detik, dan berkedip 20 kali. Hal ini merupakan cara yang sederhana, tetapi efektif untuk memberi mata istirahat yang mereka butuhkan.

Namun, anak tidak selalu mampu menilai waktu dengan baik, terutama ketika mereka terlalu asyik bermain atau menonton film. Oleh sebab itu, Bunda perlu mempertimbangkan untuk menggunakan pengatur waktu untuk mengingatkan mereka untuk mengambil istirahat secara teratur.

2. Ukuran dan jarak layar

Bunda dapat mendorong anak untuk menggunakan layar yang lebih besar, seperti laptop atau komputer desktop, daripada layar ponsel yang kecil. Posisi layar juga penting untuk kesehatan mata.

Pastikan layar berjarak setidaknya satu lengan dari mata anak untuk meminimalkan ketegangan mata. Di sisi lain, posisikan layar sedemikian rupa, sehingga anak memandangnya sedikit ke bawah, bukan ke atas.

Si Kecil bisa mengikuti aturan 1-2-10 untuk menentukan posisi layar yang ideal dengan memegang ponsel pada jarak 1 kaki, duduk 2 kaki dari laptop dan desktop serta dorong anak-anak untuk duduk 10 kaki dari televisi. 

3. Hilangkan silau

Cara untuk mengurangi ketegangan mata adalah dengan menurunkan pengaturan kecerahan pada komputer anak dan perangkat lainnya. Banyak perangkat memiliki opsi pengaturan kecerahan otomatis yang dapat membantu mengurangi pantulan dan mencegah silau yang tidak nyaman.

Bunda harus memastikan bahwa Si Kecil memperhatikan tingkat silau pada layar untuk memastikan kenyamanan menonton. Silau yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mata dan ketegangan.

Jadi dengan menyesuaikan pengaturan kecerahan dan mengurangi pantulan, Bunda dapat membantu anak untuk lebih nyaman saat menggunakan komputer dan perangkat lainnya.

4. Periksakan mata anak

Jadikan pemeriksaan mata rutin sebagai bagian penting dari jadwal perawatan kesehatan rutin. Bunda perlu memastikan bahwa anak mendapatkan pemeriksaan penglihatan tahunan minimal, pemeriksaan mata biasanya disediakan di sekolah atau melalui dokter anak ketika menjalani pemeriksaan mata selanjutnya.

Pemeriksaan rutin ini tidak hanya penting untuk mendeteksi masalah kesehatan mata yang mungkin terjadi, tetapi juga untuk memastikan bahwa mata anak berkembang dengan baik sesuai usianya.

Pemeriksaan mata rutin dapat membantu mendeteksi gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat atau astigmatisme yang dapat memengaruhi kemampuan anak untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari. Dengan mendeteksi dan mengobati masalah mata secara dini, Bunda dapat membantu anak mencapai potensi penglihatan yang optimal dan mendukung keberhasilan mereka dalam hal akademis dan kegiatan lainnya.

5. Mengurangi rata-rata waktu pemakaian gadget harian (kurang dari 4 jam setiap hari)

Bunda harus memastikan bahwa anak mengikuti aturan 20-20-20. Aturan 20-20-20 ini membantu mengurangi kelelahan mata yang disebabkan oleh fokus pada layar dalam waktu yang lama.

Tak hanya itu, mengurangi rata-rata penggunaan gadget dalam sehari dapat membantu mengurangi masalah kesehatan mata pada anak. Bunda perlu memperhatikan batasan screentime pada anak sesuai dengan usia yang telah ditetapkan.

6. Penggunaan obat tetes mata

Penggunaan obat tetes mata dapat membantu menjaga keseimbangan kelembapan di permukaan mata dan mencegah kekeringan akibat berkurangnya kecepatan berkedip saat menggunakan layar digital.

Selain itu, layar digital dengan lapisan anti reflektif bawaan dapat membantu mengurangi silau dan pantulan cahaya yang dapat menyebabkan ketegangan pada mata. 

7. Batasi waktu dan posisi layar

Menerapkan pelacakan waktu layar adalah strategi yang efektif untuk mengontrol penggunaan layar yang berlebihan pada anak. Selain itu, perangkat lunak dapat diatur untuk memberikan peringatan kepada pengguna agar berkedip atau melakukan istirahat teratur selama bekerja di depan layar.

Bunda perlu menerapkan hal ini agar membantu mengurangi dampak negatif dari paparan gadget yang berlebihan pada anak. 

8. Menghindari penggunaan smartphone sebelum tidur

Penggunaan cahaya biru sebelum tidur dapat mengganggu siklus tidur dan ritmen sirkadian. Disarankan untuk mengurangi paparan terhadap cahaya biru dari perangkat digital sebelum waktu tidur.

Beberapa perangkat lunak dapat disesuaikan untuk mengubah warna layar desktop sesuai dengan waktu tertentu, membantu meningkatkan ritme sirkadian dan kualitas tidur.

Di sisi lain, lingkungan sekitar juga dapat memengaruhi kesehatan mata. Bunda perlu menghindari udara kering, kipas ventilasi, debu kertas di udara, dan kontaminan bangunan lainnya yang dapat memperparah kekeringan pada permukaan mata, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan dan iritasi.

Dalam upaya mengurangi risiko ini, pastikan ruangan tempat anak menggunakan perangkat digital memiliki kelembaban yang cukup dan bersih dari debu dan kontaminan lainnya.

Demikian ulasan tentang cara mengatasi sakit mata pada anak karena sering bermain gadget. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Hal yang Menyebabkan Emosi Anak Tak Stabil, Termasuk Kelelahan & Lapar

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Siti KDI Ungkap Alasan Cerai dari Pria Turki, Sebut Ada Perbedaan Budaya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Parenting Nadhifa Fitrina

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

Kehamilan Annisa Karnesyia

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

Mom's Life Amira Salsabila

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keluarga Ini Pilih Tinggal di Hotel Selamanya daripada Beli Rumah Meski Berkecukupan, Alasannya...

Hindari Ucapkan 5 Kalimat Toxic Ini pada Anak agar Tak Melukai Hatinya

Kisah Bunda Ajukan Gugatan Usai Melahirkan Bayi Orang Lain, Pihak Klinik IVF Buka Suara

300 Nama Jerman Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan

5 Potret Artis Indonesia Blasteran Pulang Kampung ke Negara Ayah, Yuki Kato ke Jepang

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK