HaiBunda

PARENTING

7 Tanda-tanda Kekerasan Seksual pada Anak dan Cara Menyingkapi, Bunda Perlu Tahu

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Rabu, 07 Aug 2024 22:20 WIB
Ilustrasi kekerasan seksual pada anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/mrohana

Kekerasan seksual pada anak merupakan salah satu masalah sosial yang sangat memprihatinkan dan terus meningkat di berbagai belahan dunia. Isu ini bukan hanya menyentuh ranah kriminal, tetapi juga merambah ke dalam aspek psikologis, sosial, dan kondisi kesehatan anak.

Sebagai orang tua, Bunda perlu memahami akar permasalahan, dampak yang ditimbulkan, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual pada anak. Hal ini didasari karena kasus kekerasan seksual pada anak cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya menurut data UNICEF dan WHO.

Di Indonesia, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat adanya ribuan laporan kasus setiap tahun, mencakup berbagai bentuk kekerasan seksual mulai dari pelecehan hingga pemerkosaan. Data ini hanya gambaran kecil dari realitas yang ada, mengingat banyak kasus yang tidak dilaporkan karena berbagai alasan seperti ketakutan, stigma sosial, atau kurangnya pengetahuan tentang hak-hak anak.


Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual sering kali menghadapi trauma yang mendalam dan berkepanjangan. Secara sosial, anak mungkin mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya dan orang dewasa, serta memiliki risiko lebih tinggi untuk terlibat dalam perilaku berisiko atau mengalami kesulitan akademik.

Maka dari itu, Bunda perlu mengenali tanda-tanda Si Kecil mengalami kekerasan seksual dan memberikan intervensi yang tepat. Pendidikan dan peningkatan kesadaran masyarakat juga termasuk langkah penting dalam mencegah kekerasan seksual pada anak.

Bentuk pelecehan atau kekerasan seksual pada anak

Mengutip laman NSPCC, bentuk pelecehan atau kekerasan seksual terdiri dari dua jenis, yaitu kekerasan secara fisik dan kekerasan secara non fisik. Simak selengkapnya, untuk menjaga Si Kecil dari hal semacam ini.

1. Kekerasan seksual pada anak secara fisik

Tindakan kekerasan seksual secara fisik terjadi ketika pelaku melakukan tindakan fisik pada anak atau memaksa anak untuk melakukan tindakan yang tidak diinginkan dengan orang lain. Contoh kekerasan pada anak secara fisik sebagai berikut.

  • Adanya sentuhan seksual pada bagian tubuh anak mana pun, baik yang berpakaian maupun tidak
  • Menggunakan bagian tubuh vital atau benda untuk memperkosa atau melakukan penetrasi terhadap anak
  • Memaksa anak untuk melakukan aktivitas seksual
  • Memaksa anak membuka pakaian atau menyentuh orang lain

Pelecehan seksual secara fisik bisa terjadi seperti sentuhan, ciuman, dan seks oral, tidak hanya bersifat penetrasi.

2. Kekerasan seksual pada anak non fisik

Tindakan kekerasan seksual non-fisik terjadi ketika anak dianiaya tanpa disentuh oleh pelakunya. Hal ini bisa dilakukan secara langsung atau online. Contoh kekerasan pada anak secara non-fisik sebagai berikut.

  • Memperlihatkan organ vital orang lain pada ponsel anak
  • Menampilkan tayangan pornografi pada ponsel anak
  • Memaparkan anak dengan tindakan seksual melalui ponsel
  • Memaksa anak untuk melakukan masturbasi
  • Membuat anak untuk membuat, melihat, atau membagikan gambar atau video pelecehan anak
  • Mengajak, melihat atau mendistribusikan gambar atau video pelecehan anak
  • Memaksa anak untuk melakukan aktivitas atau percakapan seksual secara online atau melalui ponsel pintar

Pelecehan seksual secara non-fisik juga dapat terjadi seperti grooming yang berarti memanipulasi atau melecehkan dan eksploitasi seksual pada anak.

Tanda anak mengalami kekerasan seksual

Menilik laman NHS, anak mengalami kekerasan seksual ditunjukkan dengan tanda-tanda berikut. Simak selengkapnya, Bunda.

1. Perubahan perilaku

Si Kecil mulai menunjukkan perilaku agresif, menarik diri, menjadi lebih manja, mengalami kesulitan tidur, sering mengalami mimpi buruk, atau mulai mengompol. 

2. Menghindari pelaku kekerasan

Anak akan menunjukkan ketidaksukaan atau rasa takut terhadap orang tertentu dan berusaha menghindari jika hanya bersama orang tersebut. 

3. Perilaku seksual yang tidak pantas

Anak yang mengalami pelecehan akan menunjukkan perilaku seksual yang tidak pantas atau menggunakan bahasa seksual yang eksplisit.

4. Permasalahan kesehatan fisik

Bagi korban akan mengalami masalah kesehatan seperti nyeri di area genital dan anus, infeksi menular seksual, atau mungkin hamil. 

5. Permasalahan di sekolah

Saat Si Kecil mengalami kekerasan akan merasakan kesulitan berkonsentrasi dan belajar, serta nilai mereka mulai menurun. 

6. Perubahan emosional

Anak yang mengalami kekerasan bisa mengakibatkan perubahan emosional pada dirinya, seperti lebih gampang menangis, lebih tertutup, dan merasakan ketakutan dalam waktu yang lama. 

7. Memberi petunjuk

Si Kecil akan memberikan isyarat atau petunjuk bahwa pelecehan sedang terjadi pada orang yang ada di dalam ruangan tersebut tanpa mengungkapkannya secara langsung. 

Cara mengetahui anak mengalami kekerasan atau pelecehan seksual

Bunda dapat mengenali tanda tanda dari Si Kecil kala mengalami kekerasan seksual yang dikutip dari laman NSPCC. Berikut penjelasannya.

  1. Si Kecil menjadi lebih jarang bermain media sosial, SMS dan bermain game dibanding kebiasaan sebelumnya
  2. Setelah menggunakan internet atau mengirim SMS menunjukkan kekesalan dan amarah
  3. Lebih tertutup dalam penggunaan ponsel dan menutup ponsel ketika ada orang yang mendatanginya
  4. Terburu-buru membuka ponsel dan seolah-olah Si Kecil harus online pada waktu tertentu
  5. Memiliki banyak nomor telepon, SMS atau alamat email baru di ponsel, laptop atau tablet
  6. Sering mengeluhkan kekurangan uang, hal ini menandakan Si Kecil mengalami pemerasan dari pelaku 

Cara menyingkapi anak yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual

Kala Si Kecil mengalami kekerasan seksual Bunda dapat melakukan langkah-langkah berikut:

  1. Mendengarkan apa yang dikatakan Si Kecil dengan saksama
  2. Jangan menekan Si Kecil terlalu keras, tetapi biarkan mereka berbicara atau menjawab dengan bebas
  3. Katakan kepada Si Kecil bahwa mereka telah melakukan hal yang benar, dengan memberi tahu Bunda atau Ayah
  4. Bunda dapat meyakinkan Si Kecil bahwa ini bukan kesalahannya
  5. Jelaskan bahwa Bunda akan menanggapinya dengan serius
  6. Jangan konfrontasi dengan pelaku yang dicurigai
  7. Bunda dapat menerangkan pada Si Kecil tentang langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya
  8. Laporkan apa yang dikatakan Si Kecil kepada Bunda sesegera mungkin
  9. Bunda perlu menentukan apakah Si Kecil memerlukan perhatian medis

Dampak kekerasan terhadap anak pada tumbuh kembang dan kesehatan mentalnya

Mengutip NHS, anak yang mengalami kekerasan seksual akan merasakan kerugian fisik dan emosional yang serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Dalam jangka pendek, Si Kecil akan mengalami masalah kesehatan seperti infeksi menular seksual, cedera fisik, dan kehamilan yang tidak diinginkan, Bunda.

Dalam jangka panjang, Si Kecil akan mengalami perilaku ini lebih rentan terhadap depresi, kecemasan, gangguan makan, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Anak juga cenderung menyakiti diri sendiri, terlibat dalam perilaku kriminal, menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol, serta memiliki risiko bunuh diri saat dewasa muda.

Demikian ulasan tentang tanda anak yang mengalami kekerasan seksual. Semoga bermanfaat dan Si Kecil terhindar dari perilaku berbahaya tersebut, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Hal yang Harus Bunda Perhatikan Sebelum Memilih Sekolah Anak

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Sudut Rumah Rossa yang Dipenuhi Tanaman Hias

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

Menyusui Dr. dr. Diani Kartini, Sp. B, Subsp. Onk.

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Tinggalkan 4 Anak Termasuk Sepasang Kembar

5 Dampak pada Otak Anak jika Terjebak Macet, Bisa Merusak Konsentrasi Bun!

Cerita Siti KDI soal Mertua Jadi Salah Satu Pemicu Cerai dengan Pria Turki

Anyang-anyangan pada Anak: Gejala, Penyebab hingga Cara Mengatasinya

Kanker Payudara dan Rangkaian Pengobatan yang Bisa Dijalani

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK