HaiBunda

PARENTING

3 Dongeng Putri Daun yang Kaya Pesan Moral untuk Diceritakan ke Anak

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 21:40 WIB
Dongeng Si Kancil/ Foto: HaiBunda/Dwi Rachmi

Dongeng adalah kisah-kisah penuh alur menarik yang seringkali Bunda bacakan untuk Si Kecil pergi tidur. Dongeng memiliki banyak tema-tema, salah satunya tentang kisah para putri daun.

Membacakan cerita seperti dongeng membawa banyak manfaat untuk anak, salah satunya adalah mengasah imajinasi mereka, Bunda. Oleh sebab itu, tak ada salahnya untuk Bunda menyisihkan waktu untuk menceritakan berbagai dongeng untuk Si Kecil.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut tiga pilihan dongeng bertema putri daun yang menarik untuk anak dengar.


Dongeng Si Putri Daun Malu dan Kancil

Kisah Dongeng Putri Daun Malu dan Kancil berikut ini dikutip dari buku Dongeng Kancil: Unik, Seru & Menarik (2016), penerbit Saufa Kid’s.

Di hari yang cerah, Kancil berjalan penuh riang menelusuri jalan setapak di dalam hutan yang hijau dan rimbun. Ia bersenandung ria menikmati cuaca yang begitu sejuk.

Ketika sedang melewati rimbunan daun, Kancil tak sengaja menyentuh satu tanaman. Tanaman itu tampak begitu unik baginya sebab ketika Kancil menyentuhnya, daun tanaman tersebut mengatup sendiri. 

Kancil merasa terhibur dengan daun tanaman itu. Ia pun asyik memainkannya dan bergumam antusias, “Seru sekali!”

Di tengah keasyikannya menyentuh daun tersebut, tiba-tiba terdengar suara yang mengejutkan Kancil, “Hei! Kenapa kamu suka bermain-main denganku?” 

Ternyata suara itu muncul dari daun-daun yang sedari tadi Kancil mainkan. Kancil cukup kaget menyaksikan tanaman itu bisa berbicara.

“Hai, perkenalkan namaku Kancil. Kamu?” Kancil tersenyum ramah sembari tetap menyentuh beberapa helai daun yang kembali mengatup tersebut.

“Orang-orang sering menyebutkan Putri Malu. Kamu boleh memanggilku begitu,” ujar Putri Malu menanggapi.

Mendengar itu, Kancil lantas menangguk paham, “Baiklah. Mulai sekarang aku akan memanggilmu Putri Malu.”

“Omong-omong kamu belum menjawab pertanyaanku, Kancil,” kata Putri Malu.

Kancil terkekeh pelan mendengar perkataan Putri Malu yang sedikit menuntut, “Hahaha… Maafkan aku. Aku jadi lupa menjawabmu sebab terlalu asyik menyaksikan daun-daunmu yang mengatup ini. Sangat unik, ya. Aku tidak pernah melihat tanaman dengan daun sepertimu ini,” jelas Kancil.

“Kancil, sebenarnya aku takut setiap ada yang menyentuh daunku. Aku selalu takut siapapun yang menyentuh daun ini. Aku takut mereka akan memakanku,” ucap Putri Malu mengungkapkan perasaannya.

Tuturan cerita Putri Malu membuat Kancil merasa bersalah, “Maafkan aku, Putri Malu. Aku sama sekali tidak berniat memakanmu,” ungkap Kancil dengan mimik wajah menyesal.

“Tidak apa-apa, Kancil. Daunku yang mengatup tiap kali disentuh ini adalah caraku untuk melindungi diri dari mangsa.”

Mendengar alasan yang dilontarkan Putri Malu, Kancil pun dibuat heran, “Lantas kenapa kamu mengatupkan daun? Bukannya hewan lain juga bisa memakanmu meski daunmu terkatup?”

“Daunku terkatup agar tampak layu. Cara ini akan membuat hewan berpikir daunku layu dan rasanya tidak enak,” ungkap Putri Malu menjawab rasa penasaran Kancil.

Kancil mengangguk. Kini dia paham mengapa Putri Malu sering mengatupkan daunnya ketika disentuh.

Cerita Dongeng Anak Daun dan Akar

Cerita dongeng berikutnya adalah kisah Daun dan Akar yang dikutip dari buku Dongeng Anak Dunia (2013), penerbit Wahyumedia. Kisah ini mengajarkan anak untuk pandai berterima kasih kepada sesama, Bunda.

Di sebuah hutan yang rimbun, tumbuhlah sebuah pohon rindang dengan daunnya yang lebat. Warnanya hijau segar, sehingga terlihat indah. Hampir setiap siang pohon tersebut menjadi tempat berteduh para binatang dari sengatan terik matahari.

“Akulah yang paling dibutuhkan. Aku memayungi para binatang dari terik matahari. Aku juga membuat pohon tampak indah,” ujar daun membanggakan diri.

“Kata-katamu benar. Namun sebaiknya kau tidak perlu membanggakan diri seperti itu. Karena, aku juga memiliki jasa yang besar,” timpal sebuah suara dari dalam tanah.

“Hai, siapa kamu? Kenapa kamu tidak terlihat?” seru daun dengan wajah gusar.

“Aku adalah akar. Aku memang tinggal di dalam tanah yang kotor. Akan tetapi, peranku sangat besar. Akulah yang mengalirkan air dan nutrisi ke batang, ranting, dan daun. Akulah yang membuatmu tumbuh hijau, indah, dan cantik.” terang akar pada daun.

“Aku juga tidak berkerut karena panas atau hujan. Sedangkan kau? Kamu akan mati ketika musim gugur tiba,” lanjut akar.

Mendengar segala tuturan akar, daun pun menyadari kesalahannya. Ia telah bersikap sombong. Padahal, akarlah yang telah berjasa banyak kepadanya. Daun mengucapkan terima kasih kepada akar yang rutin mengalirkan air dan nutrisi pada dirinya.

Dongeng Rakyat Putri Daun Pandan Berduri

Dongeng yang bertajuk Putri Daun Pandan Berduri ini merupakan cerita rakyat Nusantara yang ramai diceritakan untuk anak-anak. Mengutip dari buku Cerita Rakyat Nusantara 34 Provinsi karya Dini Ayu, berikut kisah lengkapnya, Bunda.

Dahulu kala, hiduplah sekelompok orang yang tinggal di Pulau Bintan, Kepulauan Riau. Orang-orang ini disebut sebagai Suku Laut. Mereka hidup berkelompok dan memiliki pemimpin bernama Batin Lagoi.

Batin Lagoi merupakan sosok pemimpin yang santun. Laki-laki ini terkenal dengan sikap santun dan adil ketika memimpin kelompok. 

Pada suatu hari, ketika Batin Lagoi berjalan menyusuri pantai, ia tak sengaja mendengar sayup-sayup suara bayi menangis. Mendengar itu, Batin Lagoi menatap sekitarnya heran dan bergumam,  “Bayi siapa yang menangis di tempat seperti ini.”

Batin Lagoi pun mencoba mengecek beberapa semak di dekatnya, tetapi ia tak menemukan siapapun. Batin Lagoi memutuskan untuk melanjutkan langkahnya. 

Akan tetapi, saat ia berjalan melewati semak-semak panda, Batin Lagoi kembali mendengarkan pecahan tangisan bayi. 

Betapa kagetnya pemimpin Suku Laut ini menemukan seorang bayi tergeletak lemah di balik daun pandan, “Astaga! Siapa gerangan yang meletakkan bayi di sini?” Batin Lagoi terlonjak hingga jatuh tersungkur di tanah.

Dengan hati-hati, Batin Lagoi mendekati sang bayi. Ia pun berniat menjadikan bayi itu sebagai anak angkatnya dan segera membawanya pulang.

Putri Pandan Berduri adalah nama yang diberikan Batin Lagoi kepada bayi perempuan cantik itu. Ketua Suku Laut ini merawat sang anak dengan penuh kasih layaknya anak kandung yang diberikan Tuhan.

Waktu berjalan hingga Putri Pandan Berduri tumbuh menjadi gadis cantik jelita. Ia diajarkan untuk selalu bersikap anggun dan santun. Caranya berbicara sangatlah lembut dan membuat rakyat Suku Laut terpesona.

Banyak pemuda terpikat akan pesona kecantikan Putri Pandan Berduri. Namun, tak satupun dari mereka yang berani melamarnya. Hal ini dikarenakan keinginan Batin Lagoi yang berharap sang putri bisa berjodoh dengan keturunan bangsawan.

Sementara itu, di Pulau Galang, hiduplah dua orang kakak beradik keturunan bangsawan bernama Julela dan Jenang Perkasa. Keduanya hidup rukun sejak kecil. Hingga suatu ketika, sang ayah menunjuk Julela untuk menggantikannya sebagai pemimpin Pulau Galang.

Sayangnya, keputusan tersebut membuat Julela angkuh. Oleh karenanya, ketika ia diberi kesempatan menggantikan ayahanda, Julela mengancam Jenang Perkasa, “Hai Jenang Bodoh, kelak aku menjadi pemimpin maka kau harus mengikuti semua perintahku. Jika kau tidak mau, aku akan mengusirmu pergi dari pulau ini.”

Jenang Perkasa merasa kecewa dengan sikap sang kakak yang berubah. Ia pun memutuskan pergi meninggalkan Pulau Galang. Selama berhari-hari, dia berlayar tanpa tujuan, hingga akhirnya ia bersandar di Pulau Bintan.

Di Pulau Bintan, Jenang Perkasa bekerja sebagai pedagang. Ia juga perlu menyesuaikan diri dengan gaya hidup rakyat sana. Jenang Perkasa pun membiasakan dirinya untuk berbicara halus hingga membuat rakyat Bintan ramai mengaguminya.

Cerita tentang Jenang Perkasa pun sampai ke telinga Batin Lagoi. Ia menjadi penasaran akan sosok pemuda yang ramai disukai rakyatnya. 

Batin Lagoi menyusun rencana untuk menemui langsung Jenang Perkasa. Supaya tak mencolok, ia menyelenggarakan acara makan malam dengan mengundang para tokoh ternama di Pulau Bintan, tak terkecuali Jenang Perkasa.

Di malam acara diselenggarakan, Batin Lagoi memantau bagaimana Jenang bersikap, berbicara, dan bersantap. Perilaku tersebut berhasil membuatnya terkesan dan ingin menjodohkan sang putri dengan Jenang Perkasa.

“Sudah lama aku mendengar sikap budi pekerti dari pemuda sepertimu ini. Aku tertarik menjadikanmu menantu dengan menikahi putri kesayanganku, Putri Pandan Berduri,” tawar Batin Lagoi ketika berkesempatan menemui Jenang Perkasa.

Jenang begitu terkejut ketika mendapatkan tawaran itu. Ia tak menyangka ada seorang ayah yang memintanya meminang seorang putri cantik. Jenang pun dengan senang hati menerimanya.

Beberapa hari kemudian, pesta pernikahan antara Jenang Perkasa dan Putri Pandan Berduri digelar. Pesta ini diadakan besar-besaran dengan mengundang seluruh warga Pulau Bintan.

Tak lama setelah itu, Jenang Perkasa ditunjuk untuk menggantikan tahta Batin Lagoi. Ia ditunjuk sebab kemampuan kepemimpinannya yang dipuji banyak rakyat Pulau Bintan.

Pernikahan Putri Pandan Berduri dan Jenang Perkasa juga berjalan penuh bahagia. Mereka dikaruniai tiga anak, yakni Batin Mantang yang tumbuh menjadi kepala suku utara Pulau Bintan, Batin Mapoi yaitu kepala suku di barat Pulau Bintan, dan Kelon yang ditunjuk menjadi kepala suku timur Pulau Bintan.

Bunda, itulah tiga kisah dongeng bertema putri daun yang dapat dibacakan sebelum anak pergi tidur. Beberapa pilihan cerita nusantara dan dongeng legenda ini mengandung kisah yang menarik untuk Si Kecil dengarkan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Cerita Fabel Animasi: Cerita Si Kancil, Sapi, dan Buaya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Joanna Alexandra Ajak Kekasih Ketemu Orang Tua & Quality Time Bareng Anak

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Parenting Nadhifa Fitrina

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Kenangan Bubun Nitip ASI malah Jadi Basi

Komik Bunda Tim HaiBunda

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bukan Putri Diana, Ternyata Ini Gaun Pengantin Termahal di Keluarga Kerajaan Inggris

Saatnya Jadi Robeli, Manfaatkan Promo Spesial Transmart Full Day Sale hingga 25%

Ternyata Pola Tidur Anak Bisa Ungkap Kepribadiannya Sejak Dini

Turun 227 Kg, Artis Reality Show Ini Ungkap Perjalanan Dietnya

Pemerintah Jadikan 18 Agustus 2025 Libur Nasional, Ajak Warga Lomba 17-an!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK