HaiBunda

PARENTING

9 Kesalahan Orang Tua saat Anak Demam, Waspada Bisa Membahayakan Otak

Annisya Asri Diarta   |   HaiBunda

Senin, 12 Aug 2024 22:00 WIB
Kesalahan ortu saat mengatasi anak demam/ Foto: Getty Images/yaoinlove

Menghadapi anak yang demam bisa menjadi pengalaman yang menegangkan bagi orang tua. Situasi ini sering kali menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan tentang tindakan yang tepat.

Ketika suhu tubuh anak meningkat, insting pertama orang tua biasanya adalah mencari cara cepat untuk menurunkan demam dan membuat anak merasa nyaman. Namun, memahami demam sebagai gejala dan bukan penyakit itu sendiri sangat penting untuk menentukan langkah yang benar.

Demam sebetulnya adalah mekanisme pertahanan alami tubuh dalam melawan infeksi. Meski suhu tubuh yang tinggi bisa membuat anak merasa tidak nyaman, demam tidak selalu berarti ada sesuatu yang serius.


Terkadang, rasa cemas dan kurangnya informasi yang tepat bisa menyebabkan orang tua melakukan kesalahan dalam menangani kondisi anak. Memahami kesalahan umum yang sering dilakukan dapat membantu orang tua merespons demam anak dengan lebih tenang dan efektif.

Padahal, tubuh anak mengalami demam untuk melawan virus dan bakteri yang tidak dapat bertahan dalam suhu tinggi. Bunda harus tetap tenang dan mengamati gejala lain yang menyertai demam.

Kesalahan orang tua saat anak demam

Menilik Dr Trust USA, Bunda perlu menghindari kesalahan-kesalahan berikut ini saat anak demam. Simak selengkapnya.

1. Tidak mengukur suhu dengan benar

Kala anak demam, Bunda dapat menilai kondisi anak dengan mengukur suhu tubuh secara akurat. Penggunaan termometer yang tidak akurat bisa menghasilkan pembacaan suhu yang salah.

Selalu gunakan termometer digital, terutama yang dirancang khusus untuk anak, dan ikuti petunjuk pabrik untuk penggunaannya dengan benar. Bunda juga perlu memastikan memeriksa suhu anak secara teratur.

2. Bereaksi berlebihan saat suhu tubuh rendah

Tidak semua demam membutuhkan pertolongan medis segera, jadi Bunda tak perlu panik kala anak demam ringan. Demam ringan (di bawah atau sekitar 38°C) biasanya disebabkan oleh infeksi ringan dan dapat diatasi di rumah dengan istirahat dan cukup minum.

3. Mengabaikan demam tinggi

Sebaliknya, demam yang sangat tinggi (di atas 40°C atau 104°F) bisa berbahaya, terutama bagi anak kecil. Jika demam tinggi berlanjut, segera cari bantuan medis karena ini bisa menjadi tanda kondisi serius yang mendasarinya.

Jangan selalu menganggap setiap demam sebagai kondisi ringan. Pastikan untuk memeriksakan anak ke dokter jika mereka merasa tidak nyaman atau kesehatannya memburuk.

Menurut UNICEF, penyakit seperti malaria, pneumonia, diare, HIV, dan tuberkulosis bisa dicegah dan diobati, namun masih menyebabkan kematian banyak anak.

4. Pemberian obat demam secara berlebihan

Memberikan terlalu banyak obat penurun demam (seperti asetaminofen atau ibuprofen) atau memberikan dosis terlalu sering dapat menyebabkan overdosis dan berbahaya untuk otak anak. Bunda perlu untuk mengikuti petunjuk dosis pada label produk atau sesuai anjuran penyedia layanan kesehatan. 

5. Penggunaan aspirin pada anak

Sebagai catatan bahwa Bunda jangan sampai memberikan aspirin kepada anak yang demam, hal ini menyebabkan sindrom reye pada anak, sebuah kondisi langka namun serius. Lebih baik memilih asetaminofen atau ibuprofen, obat ini merupakan pilihan yang lebih aman untuk mengurangi demam pada anak-anak.

6. Mengabaikan hindrasi

Demam dapat menyebabkan anak kehilangan cairan dengan cepat. Bunda perlu memastikan bahwa anak minum banyak air, cairan jernih, atau larutan rehidrasi oral untuk mencegah dehidrasi. Hindari minuman manis dan pilihlah air, larutan elektrolit, atau jus buah yang encer. Menjaga hidrasi diyakini dapat membantu mengatasi demam.

7. Tidak mencari perhatian medis saat diperlukan

Meski sebagian besar kasus demam ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya, ada beberapa gejala yang dapat menandakan kondisi yang lebih serius seperti infeksi bakteri, meningitis, atau infeksi saluran kemih.

Dalam situasi seperti ini, Bunda disarankan untuk segera mencari bantuan medis untuk keamanan dan kesejahteraan anak. Sayangnya, sering kali orang tua cenderung menunda atau menghindari mencari pertolongan medis saat diperlukan, bahkan terkadang mengabaikan seriusnya situasi.

Mengutip News Medical Life Sciences, Bunda perlu menghindari kesalahan-kesalahan berikut ini saat anak demam. Simak selengkapnya.

8. Mengajak anak ke tempat publik sebelum pulih

Saat anak mengalami demam, Bunda perlu memberikan obat penurun demam seperti ibuprofen untuk menutupi gejalanya.

Seorang direktur Mott Poll dan dokter anak Mott, Susan Woolford, MD mengatakan "Pengobatan yang digunakan untuk mengurangi suhu tubuh juga dapat meredakan rasa sakit, tetapi rasa sakit sering kali menjadi petunjuk penting untuk menemukan sumber infeksi.

Dengan mengurangi rasa sakit, pengobatan penurun demam bisa memperlambat proses diagnosis dan menunda pengambilan langkah pengobatan yang diperlukan," kata Woolford.

Namun, setelah Bunda memberikan obat pada anak dan anak belum seratus persen pulih. Biasanya, Bunda tergoda untuk mengajak anak ke taman umum. Padahal, kenyataannya anak masih sangat menular dan dapat menulari orang lain.

9. Tidak mencoba alternatif lain untuk meredakan demam anak

Dalam menangani demam anak, Bunda dapat mempertimbangkan strategi lain untuk mengurangi ketidaknyamanan dan meningkatkan kualitas tidur anak daripada mengandalkan obat.

Strategi ini meliputi menjaga suhu ruangan tetap sejuk, menghindari anak agar tidak memaksakan diri, memastikan anak mengenakan pakaian yang ringan, dan mendorong mereka untuk tetap terhidrasi dengan baik melalui minuman atau es loli.

Demikian ulasan tentang kesalahan orang tua saat anak demam. Semoga bermanfaat untuk antisipasi kesehatan Si Kecil, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Waspada 5 Jenis Penyakit Anak di Musim Hujan, Salah Satunya Infeksi Saluran Cerna

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

12 Th Menikah, Ini Jawaban Sinta 'Keong Racun' saat Ditanya Mengapa Belum Kunjung Hamil

Kehamilan Amrikh Palupi

10 Pertanyaan Sepele yang Bisa Melukai Anak sampai Dewasa Menurut Psikolog

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Tanaman Hias Sukulen, Ada yang Bisa Hidup hingga Puluhan Tahun

Mom's Life Arina Yulistara

Tokyo Girls Collection 2025 Hadir Pertama Kali di Indonesia, Angkat Semangat Perempuan Bersinar

Mom's Life Nadhifa Fitrina

15 Resep Diet Olahan Daging Ayam, Tetap Enak dan Bergizi

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Cerita Xaviera Putri CoC Debut di TV Korea bareng Heo Seong Beom University War

7 Tanaman Hias Sukulen, Ada yang Bisa Hidup hingga Puluhan Tahun

12 Th Menikah, Ini Jawaban Sinta 'Keong Racun' saat Ditanya Mengapa Belum Kunjung Hamil

Tokyo Girls Collection 2025 Hadir Pertama Kali di Indonesia, Angkat Semangat Perempuan Bersinar

10 Pertanyaan Sepele yang Bisa Melukai Anak sampai Dewasa Menurut Psikolog

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK