PARENTING
Kondisi Seperti Apa yang Membuat Anak Harus Cabut Gigi?
Mutiara Putri | HaiBunda
Selasa, 20 Aug 2024 19:37 WIBAnak-anak memiliki gigi susu yang mereka miliki sejak bayi, Bunda. Pada usia tertentu, gigi tersebut akan tanggal dan diganti dengan gigi yang baru atau yang disebut gigi dewasa.
Banyak orang tua mengajak anak ke dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulutnya. Ketika melakukan ini, jangan lupa tanyakan waktu ideal gigi susu anak akan berganti ya, Bunda.
Perkembangan setiap anak tentu berbeda-beda. Karena itu, jangan khawatir ketika gigi anak belum berganti dari perkiraan yang diberikan dokter.
Usia berapa anak boleh cabut gigi?
Mengutip dari laman Kids First Pediatric Dentisty, biasanya, anak akan kehilangan gigi pertamanya atau gigi susu sekitar usia enam hingga delapan tahun. Hal ini pun akan berlanjut sampai usia 10 hingga 13 tahun, di mana gigi susu akan berganti secara permanen.
Melansir dari laman Kids Dental Smile, saat gigi dewasa tumbuh, gigi susu akan terdorong keluar. Anak mungkin akan menyadari bahwa giginya goyang dan mulai menggoyangkannya.
Jangan khawatir ya, Bunda. Ini adalah hal yang aman karena pada akhirnya gigi akan benar-benar lepas dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu.
Banyak anak yang tidak mengalami pergantian gigi susu mereka antara usia delapan dan 10 tahun, Bunda. Jadi, jangan khawatir jika anak sudah lama tidak kehilangan giginya, ya.
Bolehkah orang tua cabut gigi susu anak tanpa bantuan dokter?
Pencabutan gigi susu anak bisa dilakukan oleh dokter gigi dengan cara melonggarkan gigi yang terlihat secara perlahan dan mencabutnya. Prosedur ini hanya menggunakan anestesi lokal dan tidak menimbulkan rasa sakit.
Bunda juga bisa mencabut gigi anak sendiri di rumah. Meski begitu, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum mencabut gigi mereka.
Syarat sebelum mencabut gigi susu anak
Ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum mencabut gigi susu anak sendiri. Berikut ini deretannya:
- Tunggu sampai gigi benar-benar goyang
- Pastikan gigi yang akan dicabut adalah gigi yang benar
- Jangan gunakan metode 'gagang pintu' karena dapat menyebabkan rasa sakit dan banyak pendarahan
Kondisi anak harus cabut gigi
Ada beberapa kondisi gigi anak harus dicabut, Bunda. Berikut ini deretannya mengutip dari berbagai sumber:
1. Gigi tersangkut di tulang rahang
Laman Kids Dental Smile menjelaskan gigi susu anak umumnya bisa lepas dengan sendirinya tanpa bantuan dokter. Namun, jika giginya tersangkut di tulang rahang maka Bunda perlu membawa mereka ke dokter gigi.
Pencabutan gigi yang tersangkut di tulang rahang jauh lebih rumit. Anak akan diberikan anestesi lokal bahkan obat penenang.
Setelah prosedur dilakukan, anak perlu menghindari makanan yang keras atau renyah. Tidak hanya itu, mereka juga harus mengonsumsi banyak air.
2. Gigi anak rusak atau terinfeksi
Gigi anak perlu dicabut ketika satu atau lebih dari gigi mereka mengalami kerusakan yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Hal ini dapat terjadi karena kecelakaan, cedera olahraga, abses atau infeksi pada tulang atau gigi, atau gigi berlubang yang terlalu besar untuk diperbaiki.
Jika tidak ada pilihan restorasi yang tersedia, dokter gigi akan menyarankan pencabutan gigi untuk mengatasi masalah ini dan menghentikan kerusakan lebih lanjut.
3. Gigi susu tertahan
Gigi anak memerlukan tindakan pencabutan di dokter ketika gigi susu mereka tidak tanggal sebelum gigi dewasa tumbuh. Kondisi ini disebut juga sebagai gigi susu yang 'tertahan berlebihan'.
Situasi ini memerlukan pencabutan agar gigi dewasa bisa tumbuh dengan benar. Gigi berjejal yang besar bisa terjadi jika tidak ada ruang bagi gigi dewasa untuk menempati tempat aslinya di mulut anak.
Cara mencabut gigi susu anak supaya tidak sakit
Tidak mudah mencabut gigi susu anak tanpa mereka merasa kesakitan, Bunda. Meski begitu, ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan. Berikut ini deretannya menilik dari laman Parenting Firstcry:
1. Tentukan waktu yang tepat
Hanya karena gigi anak mulai tanggal, bukan berarti giginya siap dicabut, Bunda. Akar gigi susu akan larut sehingga menyebabkannya lepas dan keluar untuk memberi jalan akar gigi dewasa.
Jika Bunda tidak menunggu waktu yang tepat, anak akan mengalami ompong dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan menunggu hingga gigi tersebut cukup goyang untuk lepas. Mencabut gigi sebelum waktunya juga akan membuat proses pencabutan menjadi lebih menyakitkan.
2. Minta anak menggoyangkan gigi
Cara paling sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit untuk melonggarkan gigi adalah dengan meminta anak untuk menggoyangkannya sendiri. Minta mereka menggerakkan lidah atau jarinya ke gigi sampai cukup longgar sehingga Bunda bisa mencabut gigi tersebut tanpa menimbulkan rasa sakit.
3. Seka gigi anak dengan kasa
Memegang gigi anak yang berlumuran liur saat mencabutnya tentu sangat menantang ya, Bunda. Terlebih gigi anak sangat kecil sehingga Bunda sulit menjangkaunya.
Untuk mengatasi hal ini, seka gigi akan beberapa kali dengan kain kasa dan gunakan kasa baru untuk memegang gigi tersebut. Bunda juga bisa gunakan sarung tangan karet karena cengkramannya lebih kuat.
4. Putar dan tarik
Jika gigi anak sudah sangat goyang, Bunda bisa mencoba memutarnya secara perlahan sebelum mencabutnya. Hal ini bisa membantu menghancurkan sisa jaringan yang menahan gigi pada tempatnya, sehingga proses pencabutan tidak terlalu menyakitkan.
5. Kompres dengan air dingin
Mengompres area gusi dengan air dingin bisa membantu membuat area tersebut menjadi mati rasa. Hal ini akan mengurangi rasa sakit yang mungkin dirasakan anak saat pencabutan gigi.
Gunakan kain bersih yang diberi es. Kemudian, tempel pada gusi selama beberapa menit ya, Bunda.
Perawatan setelah cabut gigi anak
Setelah gigi berhasil dicabut, ada beberapa perawatan yang bisa Bunda berikan pada anak. Berikut ini deretannya masih melansir dari laman yang sama:
1. Tekan untuk menghentikan pendarahan
Setelah gigi berhasil dicabut, tempelkan kain kasa bersih dan biarkan anak menggigitnya dengan lembut. Ini akan membantu menghentikan pendarahan, Bunda.
Biarkan kain kasa tersebut selama 15 sampai 20 menit atau sampai pendarahannya berhenti. Jika pendarahan terus berlanjut, ganti kain kasa dengan kain kasa baru dan ulangi prosesnya.
2. Hindari berkumur
Hindari berkumur selama beberapa jam pertama setelah pencabutan gigi ya, Bunda. Ini berguna untuk mencegah lepasnya pembekuan darah dan mempercepat penyembuhan.
Setelah beberapa jam, anak bisa membilasnya secara perlahan. Gunakan air garam hangat untuk menjaga kebersihan area tersebut.
3. Gunakan kompres air dingin
Jika terdapat pembengkakan atau rasa tidak nyaman, berikan kompres air dingin pada bagian luar mulut anak dekat lokasi pencabutan. Ini bisa mengurangi rasa sakit.
Kompres selama 10 sampai 15 menit selama beberapa kali. Namun, berikan jeda waktu, ya.
4. Konsumsi makanan lembut
Untuk satu atau dua hari pertama setelah mencabut gigi, berikan anak makanan yang lunak dan mudah dikunyah. Dengan begitu tempat bekas pencabutan tidak iritasi.
Makanan seperti yogurt, kentang tumbuk, atau telur orak-arik adalah pilihan terbaik. Hindari juga makanan yang renyah, pedas, atau panas karena bisa menimbulkan rasa tidak nyaman.
5. Jaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan mulut sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi. Pastikan anak menyikat gigi dengan lembut dan hindari menyikat area bekas pencabutan gigi.
Bunda bisa berikan anak air garam hangat untuk berkumur. Lakukan kegiatan ini setelah makan untuk menjaga kebersihan area tersebut dan mempercepat penyembuhan.
Demikian informasi seputar pencabutan gigi anak, Bunda. Semoga bisa memberikan manfaat, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(mua/fir)