Tips Memilih Pasta Gigi untuk Anak Menurut Dokter, Harus Ada Kandungan Ini Bun

Tidak hanya kesehatan tubuh, kesehatan gigi anak juga perlu dijaga, Bunda. Salah satu cara sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan rutin menggosok gigi Si Kecil.

Ketika anak menggosok giginya, pastikan Bunda menemani mereka sehingga anak dapat membersihkan gigi secara merata. Tidak hanya itu, ajari juga pada mereka untuk tidak menelan pasta giginya, ya.

Pemilihan pasta gigi untuk Si Kecil juga tidak boleh sembarangan. Bunda perlu membedakan pasta gigi untuk orang dewasa dan anak-anak di rumah.

Tips memilih pasta gigi untuk anak

Menurut dokter gigi anak, drg. Joshua Calvin, Sp.KGA, ada beberapa tips memilih pasta gigi yang aman untuk anak ketika usianya sudah empat tahun. Hal ini dibagikan langsung oleh dr. Joshua pada akun Instagram-nya, @uncle.jo_dentist.

Sebelumnya, HaiBunda sudah menghubungi dr. Joshua dan diperbolehkan untuk mengutip penjelasannya, Bunda.

Pada salah satu videonya, dr. Joshua mengungkapkan bahwa hal yang paling pertama harus diperhatikan ketika memilih pasta gigi anak adalah pastikan pasta gigi tersebut memang untuk anak-anak. Biasanya, pada kemasan tertulis 'junior' atau 'kids'.

"Yang pertama adalah pastikan bahwa pasta gigi yang kita pilih memang buat anak-anak bukan buat orang dewasa. Kalau kita udah yakin, wah ini memang buat anak-anak nih, contohnya ada tulisan 'for kids' atau 'junior' gitu ya," ujarnya.

Setelah memastikan bahwa pasta gigi memang dibuat khusus untuk anak, selanjutnya Bunda bisa periksa label pada bagian belakang kemasan. Dokter Joshua menyarankan untuk memilih pasta gigi yang mengandung fluoride atau hidroxypatite.

"Kita cek di label di belakangnya tuh, apakah sudah mengandung antara satu, fluoride, dua, hidroxyapatite. Kalau enggak ada kandungan dua ini atau salah satunya enggak ada, tapi misalnya ada kandungan silitol misalnya, atau tulisannya natural, saran saya lebih baik jangan dipilih," lanjutanya.

Selain jarang menggosok gigi, ada beberapa kebiasaan yang bisa menyebabkan gigi anak rusak dan berlubang, Bunda. Apa saja deretannya?

Klik baca halaman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

SUKA MAKAN PERMEN KARET

Ilusttasi Gigi Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Userba011d64_201

Kebiasaan yang bikin gigi anak rusak

Merangkum dari berbagai sumber, ada beberapa kebiasaan yang bisa membuat gigi anak menjadi rusak, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Suka makan permen karet

Anak-anak tentu suka camilan yang manis-manis, termasuk permen karet. Sebelum memberikan mereka permen karet sebagai camilan, coba dipikirkan kembali tentang risikonya ya, Bunda.

Dikutip dari Web MD, permen karet rentan menempel pada gigi hingga gula dan asam yang dihasilkan bakteri akan berkontak dengan gigi.

2. Menggigit-gigit kuku

Sebagian anak memiliki kebiasaan menggigit-gigit kuku terutama saat sedang panik atau cemas. Coba ajarkan anak untuk perlahan meninggalkan kebiasaan tersebut, ya.

Diketahui kebiasaan menggigit kuku dapat memengaruhi rahang. Dalam waktu yang lama, kebiasaan ini memberikan tekanan pada rahang sehingga mengalami disfungsi.

3. Menggunakan gigi sebagai 'alat'

Tanpa sadar, anak-anak biasanya menggunakan gigi sebagai alat bantu. Misalnya saja untuk merobek kemasan, melepas bagian mainan, atau sekedar menggigit sendok saat makan.

Tanpa disadari, kebiasaan ini bisa membuat gigi menjadi rapuh, patah, dan berlubang, Bunda. American Dental Association's (ADA) merekomendasikan agar anak mulai melakukan kunjungan rutin ke dokter gigi pada ulang tahun pertamanya. Pada kunjungan kali pertama ini, dokter gigi akan menjelaskan teknik menyikat gigi yang benar dan melakukan pemeriksaan.

Demikian informasi seputar tips memilih pasta gigi yang tepat untuk anak. Semoga bisa memberikan manfaat ya, Bunda.

Simak lagi video penyebab anak terlambat tumbuh gigi berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]