Ratih Wulan Pinandu | HaiBunda
Selasa, 10 Dec 2024 15:54 WIBSi Kecil susah bangun pagi untuk sarapan? Jika iya, sebaiknya hentikan kebiasaan ini ya, Bunda, agar tak ganggu kemampuan berpikir anak saat di sekolah.
Sarapan menjadi kebiasaan baik yang sering dilewatkan para orang tua. Selain anak yang susah bangun pagi, kesibukan orang tua di pagi hari juga seringkali membentuk habit melewatkan waktu makan pagi.
Tahukah Bunda, kebiasaan sarapan berkaitan dengan kemampuan akademis anak di sekolah. Bahkan, melewatkan sarapan bisa berpotensi membuat prestasinya di sekolah menurun lho.
Bagaimana hal itu bisa terjadi? Simak penjelasannya berikut ini!
Sarapan berperan penting untuk membekali anak-anak melewati harinya. Sarapan merupakan salah satu cara untuk mengisi ulang tenaga yang dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas.
Anak-anak yang sarapan cenderung mengonsumsi makan lebih sehat. Pada pagi hari, biasanya Bunda akan menyiapkan makanan yang kaya nutrisi, dibanding menyajikan junk food di meja makan.
Melewatkan sarapan dapat membuat anak merasa lelah, gelisah, atau mudah tersinggung. Hal ini tentu akan membuat motivasi belajarnya akan ikut menurun ya, Bunda.
Di pagi hari, tubuh perlu mengisi energi untuk menjalani aktivitas di hari berikutnya. Suasana hati dan energi mereka dapat menurun menjelang tengah hari jika tidak menyantap sesuatu untuk sarapan.
Selain itu, sarapan juga dapat menjaga berat badan anak-anak lho, Bunda. Sarapan memulai metabolisme tubuh, proses di mana tubuh mengubah bahan bakar dalam makanan menjadi energi.
Beberapa penelitian bahkan menunjukkan hasil bahwa tubuh membakar kalori lebih baik di pagi hari daripada malam hari.
Penting bagi anak-anak untuk sarapan setiap hari. Untuk meningkatkan nutrisi, pilih makanan sarapan yang kaya akan biji-bijian utuh, buah-buahan, atau sayuran, dan protein dengan sedikit gula tambahan.
Berikut kaitan sarapan dan nilai akademis anak di sekolah:
Orang dengan sarapan pagi mendapat nilai lebih baik dan skor lebih tinggi pada ujian standar. Anak-anak yang mengikuti program makan siang di sekolah, akan lebih jarang absen di sekolah.
Sebuah penelitian yang mewakili CDC di tahun 2023, mengamati seberapa sering siswa sekolah menengah makan sarapan dalam tujuh hari terakhir, dan hubungan antara melewatkan sarapan setiap hari (makan sarapan pada 0 dari 7 hari terakhir). Bagaimana mereka bisa mengalami perasaan sedih atau putus asa yang terus-menerus dan hubungannya dengan nilai akademis di sekolah.
Hasilnya, baik siswa laki-laki maupun perempuan yang mengalami sedih atau putus asa yang terus-menerus lebih cenderung melewatkan sarapan setiap hari. Sebaliknya, siswa yang memperoleh nilai tinggi, sebagian besar mendapat nilai A atau B, sekitar 30 persen lebih kecil kemungkinannya melewatkan sarapan selama tujuh hari.
Melewatkan sarapan dan kesehatan mental yang buruk terjadi bersamaan pada banyak remaja, yang hal itu menghambat kesiapan siswa untuk belajar.
Nah, untuk mengoptimalkan kemampuan belajar anak-anak, jangan lewatkan untuk menyiapkan sarapan yang bergizi setiap harinya. Ini akan membantu para working mom menyiapkan makan pagi yang bergizi lengkap agar anak-anak siap berkompetisi di sekolah.
Energen menjadi salah satu bentuk sarapan yang bisa diberikan ke Si Kecil. Tak perlu repot memasak, sereal ini cukup dituang dan disajikan dengan air hangat.
Di dalamnya mengandung nutrisi lengkap untuk anak mulai dari susu, karbohidrat, protein, serat, vitamin, hingga mineral.
Kini Energen 30 persen lebih banyak, kenyang lebih lama, gizinya lebih lengkap dibandingkan sarapan lainnya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)