PARENTING
Ketahui Dampak Psikologis Jika Anak Terlalu Sering Menangis & Diabaikan
Mutiara Putri | HaiBunda
Selasa, 07 Jan 2025 09:10 WIBMenangis menjadi salah satu cara anak mengekspresikan perasaannya. Meski begitu, ada berbagai dampak psikologis yang terlihat jika anak terlalu sering menangis.
Meski menangis menjadi tanda bahwa emosi Si Kecil sedang meluap, Bunda tetap perlu menggunakan waktu ini untuk mengajarkan anak tentang keterampilan sosial tanpa merusak perasaan mereka atau membahayakan kesehatan mentalnya.
"Anak menangis karena itu satu-satunya cara untuk memberi sinyal bahwa mereka membutuhkan sesuatu. Namun, terkadang kita semua merasa kewalahan dengan perasaan kita dan menangis menjadi sinyal bahwa kita membutuhkan penghiburan serta bantuan. Itu bukan hal yang buruk," papar psikolog anak, Eileen Kennedy-Moore, mengutip dari laman Yahoo Life.
Menurut salah satu studi Kesehatan Harvard di tahun 2021, ada alasan ilmiah mengapa anak merasa lebih baik setelah menangis. Manfaat dari tangisan ini pun sudah ada sejak zaman Yunani dan Romawi kuno.
Menangis dianggap sebagai simbol pemurnian yang secara psikologis digambarkan sebagai 'melepaskan semua yang dirasa'. Ini memungkinkan anak untuk melepaskan stres dan rasa sakit emosional.
Meski begitu, terkadang anak-anak juga belajar menangis secara manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan atau menghindari hukuman. Dengan begitu, tangisan ini akan menimbulkan rasa kasihan.
Ketika anak terlalu sering menangis dengan berbagai penyebab, ada dampak psikologis yang mungkin terlihat. Seperti apa dampaknya?

Dampak psikologis anak sering menangis