PARENTING
Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Gentle Parenting dan Permissive Parenting
Kinan | HaiBunda
Jumat, 10 Jan 2025 21:15 WIBSetiap pola asuh memiliki metodenya masing-masing yang mungkin serupa. Seperti gentle parenting dan permissive parenting yang sama-sama menekankan pada hubungan yang baik dan pengertian antara orang tua dan anak. Apa perbedaan antara keduanya?
Ya, kedua jenis pola asuh ini sering kali dianggap sama karena memiliki pendekatan yang mirip. Secara garis besar, gentle parenting merupakan gaya parenting yang mengusung pola pengasuhan yang damai dan positif.
Hal ini tentunya sangat berbeda dengan gaya pengasuhan terdahulu seperti permissive parenting atau permisif. Lantas apa perbedaan kedua gaya pola asuh terhadap anak ini?
Apa itu gentle parenting?
Dikutip dari laman US News, psikolog dan pakar parenting Sarah Ockwell-Smith menyebutkan bahwa gentle parenting berakar pada rasa hormat yang mendalam terhadap anak-anak.
"Pola asuh ini berfokus pada membangun koneksi, memiliki empati terhadap apa yang dirasakan anak-anak dan disiplin penuh perhatian, dengan fokus pada pengajaran dan bimbingan, serta menetapkan batasan yang sesuai dengan usia," ungkap Ockwell-Smith.
Dalam metode ini, orang tua lebih mengutamakan pemahaman terhadap perasaan anak, dengan tujuan untuk mengajarkan anak cara mengelola emosi dan perilaku dengan cara yang penuh kasih, tetapi tetap jelas dalam menetapkan batasan yang sehat.
Gentle parenting memiliki beberapa komponen utama yang diharapkan dapat menumbuhkan anak-anak menjadi orang dewasa yang penuh kasih sayang, bahagia, mandiri, dan percaya diri. Komponen tersebut di antaranya memberi empati, rasa hormat dan batasan yang sehat. Berikut ciri-ciri gentle parenting:
Empati dan pengertian
Orang tua mencoba untuk memahami perasaan dan perspektif anak. Mereka merespons dengan kasih sayang dan perhatian ketika anak merasa kesal atau marah.
Batasan yang jelas
Tetap memberikan batasan yang jelas dan konsisten untuk mengajarkan disiplin pada anak.
Cara kelola emosi
Orang tua mengajarkan anak cara mengelola emosi dengan cara yang positif, daripada sekadar memberi hukuman atau mengabaikan perasaan mereka.
Mendorong kemandirian
Anak perlu diajarkan untuk membuat keputusan dan belajar dari pengalaman, tetapi dengan cara yang bertahap dan penuh perhatian.
Apa itu permissive parenting?
Pola asuh permissive parenting biasanya lebih tinggi kasih sayang, serta minim batasan atau hukuman. Orang tua dengan gaya pengasuhan ini cenderung sangat penyayang, tetapi memberikan sedikit pedoman dan aturan.
Alasannya, orang tua memilih untuk menghindari konflik dengan anak dan cenderung memberi izin pada hampir semua yang diinginkan oleh anak, tanpa banyak pembatasan atau konsekuensi.
"Kekurangannya adalah kadang-kadang anak akan melakukan hal di luar batasan. Hal ini bisa jadi masalah karena anak-anak yang dibesarkan dalam lingkungan pengasuhan permisif cenderung merespons figur otoritas dengan buruk dan kurang berhasil dalam lingkungan terstruktur seperti sekolah," ujar pakar parenting, Dr Justin Coulson, dikutip dari Daily Mail.
Berikut ciri-ciri permissive parenting:
Tidak ada batasan yang tegas
Orang tua yang permisif cenderung menghindari penetapan aturan atau batasan yang jelas. Penyebabnya karena mereka merasa sulit untuk mengatakan 'tidak' kepada anak.
Memberikan kebebasan terlalu besar
Anak diberikan kebebasan yang sangat besar untuk membuat keputusan, meskipun sebenarnya mungkin belum tentu mampu untuk membuat keputusan yang baik atau memahami konsekuensinya.
Menghindari konflik
Orang tua lebih suka menghindari konflik dengan anak, karena ingin anak merasa selalu bahagia.
Tidak ada latihan kedisiplinan
Tidak adanya batasan sering kali membuat anak jadi kurang belajar tentang tanggung jawab atau pentingnya mengikuti aturan.
Perbedaan gentle parenting dan permissive parenting
Dari luar, gentle parenting bisa terlihat seperti permissive parenting. Misalnya ketika Bunda bersikap tenang saat anak sedang marah atau justru berbicara tentang perasaan saat orang lain berpikir seharusnya ada hukuman yang tegas.
Namun dikutip dari Motherly, gentle parenting justru merupakan pola asuh yang aktif. Ini tentang mengajarkan anak-anak untuk menghargai diri mereka sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar mereka.
Beberapa perbedaan mencolok tentang respons pada gentle parenting dan permissive parenting di antaranya:
- Pola asuh permisif mengatakan, "Lakukan apa pun yang kamu inginkan.", maka gentle parenting justru berkata, "Ini batasannya, dan mungkin sulit, tetapi Bunda akan membantumu melewatinya."
- Pola asuh permisif menghindari konflik. Sementara itu, gentle parenting berusaha memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Perbedaan lainnya dapat dilihat dari beberapa aspek seperti:
Pendekatan terhadap emosi anak
Gentle parenting mengajarkan anak untuk mengelola emosi dengan cara yang sehat, sementara permissive parenting lebih fokus untuk menghindari konflik dan lebih mengutamakan kebahagiaan anak. Bahkan terkadang mengabaikan kebutuhan untuk mengajarkan anak tentang pengelolaan emosi.
Batasan dan disiplin
Gentle parenting tetap menetapkan batasan yang jelas dan konsisten meskipun dilakukan dengan empati dan pengertian. Sebaliknya, permissive parenting cenderung menghindari aturan dan memberikan kebebasan yang sangat besar kepada anak.
Tanggung jawab
Dalam gentle parenting, orang tua mengajarkan anak tentang tanggung jawab dan mengapa batasan itu penting. Namun pada permissive parenting, anak tidak belajar tentang konsekuensi atau tanggung jawab karena tidak ada contoh dari orang tua.
Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa perbedaan utama antara kedua gaya pengasuhan ini adalah bagaimana batasan dan disiplin diterapkan. Gentle parenting berfokus pada kasih sayang dengan tetap menghormati aturan dan batasan, sementara permissive parenting mengutamakan kebebasan anak tanpa aturan.
Kira-kira Bunda dan Ayah menerapkan gaya parenting seperti apa?
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Tanda Biru di Badan Bayi Baru Lahir, Apakah Berbahaya?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
20 Nasihat Parenting Aneh Sepanjang Masa, Bayi Diletakkan Dalam Sepatu
3 Teknik Mengendalikan Emosi Bunda saat Memarahi Anak
Kunci Sukses Pola Asuh Ideal, Ini Saran Ahli
Penjelasan Ilmiah Kenapa Gaya Asuh Ayah dan Bunda Berbeda
TERPOPULER
5 Potret Rumah Artis yang Aesthetic dan Instagramable
5 Potret Kehidupan Gisela Cindy di Kanada, Sibuk Kerja & Buka Bisnis Sewa Alat Pesta
Potret Lesti Kejora Pakai Seragam SMA saat Hamil Anak Ketiga, Dipuji Makin Awet Muda
Herfiza Dipuji Beruntung Disayang Mertua, Akui Dapat Doa Khusus dari Ibunda
30 Ide Nama Bayi Perempuan Terinspirasi dari Member Aespa
REKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Merek Baju Natal untuk Ibu Hamil agar Tampil Modis dan Feminin
Melly FebridaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Makeup Palette, Komplet dari Bronzer hingga Blush
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Merek Balsam untuk Anak Batuk Pilek
KinanTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
5 Potret Rumah Artis yang Aesthetic dan Instagramable
30 Ide Nama Bayi Perempuan Terinspirasi dari Member Aespa
Potret Lesti Kejora Pakai Seragam SMA saat Hamil Anak Ketiga, Dipuji Makin Awet Muda
9 Resep MPASI Bayi 6 Bulan Tinggi Protein Penambah Berat Badan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Melayat ke Rumah Duka, Azizah Salsha Kuatkan Ibunda Arhan
-
Beautynesia
5 Zodiak Paling Gampang Menarik Diri dari Lingkungan Sosial Seiring Bertambahnya Usia
-
Female Daily
Paragon Wardah Hadirkan Akses Air Bersih untuk Tingkatkan Kualitas Hidup Masyarakat di Nusa Tenggara Timur
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Siapa Bonnie Blue? Bintang OnlyFans Kontroversial yang Ditangkap di Bali
-
Mommies Daily
10 Tipe Ayah Saat Mengurusi Urusan Sekolah Anak, Daddies Tipe yang Mana?