Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Cara Hadapi Anak Picky Eater saat Ikut Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Menurut Dokter

Ratih Wulan Pinandu   |   HaiBunda

Kamis, 09 Jan 2025 16:21 WIB

Makan Bergizi Gratis
Makan Bergizi Gratis/ Foto: Getty Images/Rawpixel
Jakarta -

Program makan bergizi gratis (MBG) sudah berjalan di berbagai sekolah di Indonesia. Berbagai tanggapan muncul merespons kebijakan baru ini, Bunda.

Salah satunya yang ramai beredar di media sosial adalah mengenai respons anak-anak sendiri. Terlihat dari beberapa testimoni anak-anak yang mengatakan, tidak menyukai hidangan MBG ini.

Sebagian anak-anak sekolah diketahui tidak menghabiskan makanannya. Ada yang menyisakan lauk atau sayurnya saja, karena mereka mengaku aneh dan tidak suka.

Hal ini kemudian dikait-kaitkan dengan istilah picky eater, kondisi di mana anak-anak akan menjadi pilih-pilih makanan. Picky eater sendiri bukan hal baru di kalangan orang tua.

Picky eater menjadi 'musuh' bagi sebagian para Bunda yang anaknya susah makan. Anak yang mengalami picky eater terkadang hanya mau makan yang itu-itu saja. Misalnya hanya mau makan telur saja, atau ayam setiap harinya.

Ahli gizi, Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum mengatakan bahwa ada banyak faktor yang membuat anak menjadi picky eater. Misalnya, kebiasaan di rumah hingga kondisi kesehatannya.

Menurut dr. Tan, program MBG tidak bisa 'melayani' seluruh selera anak yang mendapat makan bergizi gratis ini. Nah, karena itu pemerintah atau pihak yang bertanggungjawab atas penentuan menu makanan bergizi harus bisa menemukan cara untuk mengatasi masalah itu.

"Ini ada beberapa kejadian yang berbarengan, dan katanya anak-anak yang enggak makan sayur, sayurnya disisihkan, maka kita harus punya upaya. Tapi, tentu saja kita tidak boleh pukul mundur bahwa sayurnya kita bikin jadi keripik, biar kriuk-kriuk dan anaknya jadi doyan, ya enggak ada gunanya makan sayur," kata dr Tan dalam media briefing Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dikutip dari detikcom, Kamis (9/1/2025).

Para ahli gizi di daerah juga harus kreatif untuk mengolah berbagai jenis sayur agar diterima anak. Disarankan dr. Tan, ada banyak kombinasi sayur-sayuran yang bisa diolah agar dapat dinikmati anak-anak.

Selanjutnya, anak-anak juga perlu diajak berdiskusi mengenai tanggapan mereka usai makan menu tersebut. Mengapa?

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda