PARENTING
Puasa Bikin Anak Susah Fokus Belajar, Mitos atau Fakta?
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Sabtu, 15 Mar 2025 08:40 WIBSelama berpuasa, tubuh sering terasa lemas dan kantuk dapat muncul dari pagi hingga sore. Gejala ini sering mengganggu konsentrasi, terutama pada anak-anak yang masih beradaptasi dengan puasa di tengah kegiatan sekolah.
Di bulan Ramadan, tubuh mengalami penyesuaian signifikan akibat perubahan pola makan dan tidur. Perubahan ini dapat memengaruhi kadar energi, metabolisme, dan suasana hati, yang pada gilirannya dapat mengganggu kemampuan berkonsentrasi.
Namun, apakah puasa benar-benar menjadi penyebab utama kehilangan fokus dalam beraktivitas? Mari kita simak fakta-fakta dari berbagai sumber di bawah ini, Bunda!
Fakta di balik puasa menyebabkan susah fokus
Banyak orang beranggapan bahwa puasa Ramadhan 1446 H kali ini dapat melemahkan daya fokus, terutama bagi anak-anak yang sedang bersekolah. Namun, apakah anggapan tersebut benar?
Kekurangan asupan nutrisi selama puasa, terutama karbohidrat, dapat menyebabkan penurunan kadar gula darah. Gula darah adalah sumber energi bagi tubuh, dan ketika kadarnya rendah, tubuh bisa merasa lelah, sehingga sulit untuk fokus dan berkonsentrasi.
Selain itu, kesulitan tidur dan kurangnya waktu istirahat karena harus bangun lebih pagi untuk sahur juga dapat mengganggu konsentrasi saat beraktivitas.
Namun, jika puasa dilakukan dengan cara yang tepat, justru dapat memberikan manfaat. Banyak anak-anak yang berpuasa mampu meningkatkan fokus dan konsentrasi mereka, lho, Bunda.
Profesor ilmu saraf di Universitas Johns Hopkins, Dr. Mark Mattson, dalam Alzheimer’s Disease Research Center menunjukkan bahwa puasa dalam rentang waktu tertentu dapat merangsang perkembangan sel saraf baru dan meningkatkan koneksi antar sel di otak.
"Selama puasa, sel-sel saraf mengurangi penyerapan dan produksi protein baru. Mereka beralih ke mode 'menghemat sumber daya' dengan menekan jalur MTOR, sehingga tidak tumbuh," jelas dr. Mattson.
Dia melanjutkan, "Namun, sel-sel tersebut meningkatkan proses autophagy, di mana sel mendaur ulang molekul dan mitokondria, kompartemen penghasil energi. Ketika periode makan tiba, sel-sel ini kembali ke mode pertumbuhan."
Dengan demikian, kemampuan otak dalam mengelola fokus, konsentrasi, memori, pemikiran, perencanaan, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan dapat mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa puasa dapat memberikan dampak positif pada fungsi kognitif.
Melansir dari laman Medical News Today, puasa juga dapat mengurangi risiko terjadinya penyakit neurological seperti stroke, Alzheimer, dan Parkinson. Dengan demikian, puasa memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan otak jangka panjang.
Di samping itu, puasa juga berfungsi untuk menstabilkan kadar hormon kortisol. Hormon ini berperan penting dalam respons tubuh terhadap stres dan memperkuat sistem kekebalan agar dapat berfungsi lebih efektif dalam melawan virus dan bakteri penyebab penyakit.
Cara menjaga fokus saat puasa
Bunda, ingin menjaga fokus otak selama berpuasa di bulan Ramadhan ini? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa diterapkan, menurut Kementerian Kesehatan RI:
- Saat sahur dan berbuka, pilihlah makanan bergizi yang mengandung karbohidrat, protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral.
- Minumlah 2–3 liter air mineral atau sekitar 8 gelas, yang bisa dibagi antara waktu berbuka dan sahur.
- Pastikan diri mendapatkan cukup tidur di malam hari dan luangkan waktu untuk tidur siang maksimal 20 menit.
- Pastikan untuk tidak terlambat berbuka dan jangan lewatkan sahur.
- Kurangi konsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh, soda, dan minuman energi saat sahur dan berbuka, karena bisa menyebabkan dehidrasi.
- Lakukan olahraga fisik ringan selama 30 menit setiap hari, 3–5 kali seminggu. Jalan santai bisa jadi pilihan yang baik.
7 Makanan sahur dan berbuka puasa untuk anak yang dapat tingkatkan konsentrasi
Dalam wawancara bersama HaiBunda, dokter spesialis anak di RS Hermina Jatinegara, dr. Mira Dewita, Sp. A, memberikan beberapa rekomendasi makanan yang dapat meningkatkan konsentrasi anak.
Berikut adalah pilihan makanan dan minuman yang bisa Bunda siapkan untuk Si Kecil selama sahur dan berbuka puasa, agar mereka tetap fokus dan siap beraktivitas!
1. Telur
Telur adalah salah satu makanan bergizi lengkap yang sangat baik untuk mendukung kesehatan otak anak, terutama saat mereka menghadapi ujian.
Telur mengandung nutrisi penting seperti kolin, vitamin B12, protein, dan selenium. Kolin, khususnya, merupakan vitamin B kompleks esensial yang sangat penting untuk perkembangan fungsi kognitif otak.
2. Air mineral
Saat berbuka puasa, banyak orang tua yang terbiasa memberikan es teh manis kepada anak. Namun, minuman ini mengandung kafein yang tidak baik untuk anak, terutama bagi mereka yang memiliki masalah asam lambung.
"Teh mengandung zat adiktif yang sama seperti kopi. Sebaiknya anak dihindarkan dari minuman-minuman seperti ini. Selain dapat menyebabkan ketergantungan, anak yang memiliki masalah asam lambung juga berisiko terpengaruh," jelas dr. Mira.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan anak mengonsumsi cukup air mineral selama berpuasa. Air membantu menyeimbangkan cairan dalam tubuh dan menjaga agar anak tetap terhidrasi.
3. Yoghurt
Yoghurt bisa menjadi pilihan camilan yang baik untuk mendukung kecerdasan dan fungsi otak anak setelah berbuka. Produk olahan susu ini kaya akan yodium, yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak dan fungsi kognitif.
Selain itu, yoghurt juga mengandung banyak nutrisi lain yang penting, seperti protein, seng, vitamin B12, dan selenium.
4. Jauhi makanan tinggi garam
Makanan yang tinggi garam sebaiknya dihindari saat sahur dan berbuka puasa. Contoh makanan yang mengandung banyak garam adalah mi instan.
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, yang sangat penting untuk diperhatikan selama bulan puasa. Ketika anak mengalami dehidrasi, daya konsentrasi mereka dapat terganggu, sehingga memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan beraktivitas dengan baik.
5. Jangan berikan makanan terlalu manis
Saat sahur dan berbuka puasa, kita perlu menghindari makanan yang terlalu manis. Jika ingin memberikan makanan manis, dr. Mira merekomendasikan kurma yang kaya akan kandungan air.
"Makanan yang dianjurkan adalah buah-buahan seperti kurma. Selain kurma, anak juga bisa menikmati buah-buahan manis lainnya," ujarnya.
Dia menambahkan, "Namun, makanan manis yang dimaksud bukanlah yang mengandung kadar gula tinggi, seperti cokelat. Sebaiknya berikan anak kurma yang matang, karena mengandung kadar air yang tinggi."
6. Hindari makanan tinggi minyak
Saat sahur dan berbuka, sebaiknya anak menghindari makanan yang mengandung banyak minyak, seperti gorengan. Selain tinggi minyak, makanan ini juga kaya lemak.
"Saat puasa, perut dalam kondisi istirahat. Jika anak mengonsumsi makanan berlemak tinggi, usus harus bekerja lebih keras, padahal lemak sulit dicerna. Jika ini terus terjadi, anak bisa mengalami sakit perut," jelas dr. Mira.
7. Kurangi konsumsi makanan terlalu pedas
Walaupun beberapa anak dapat mentoleransi rasa pedas, sebaiknya makanan yang terlalu pedas dihindari saat sahur dan berbuka.
Dokter Mira menekankan, "Anak-anak boleh diberikan makanan pedas sebagai pelengkap nasi, tetapi penting untuk tidak memberikan makanan yang terlalu pedas. Rasa pedas yang berlebihan dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut dan mengganggu proses pencernaan mereka."
Demikian informasi mengenai anggapan bahwa puasa Ramadhan membuat otak sulit fokus. Sebaliknya, berpuasa dapat meningkatkan kemampuan kognitif jika Bunda menerapkan pola sahur dan berbuka yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Makanan Sahur untuk Tingkatkan Konsentrasi Anak Ujian saat Puasa
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Tahapan Ajari Anak Hikmah Puasa Ramadhan, Bunda Coba Yuk
Begini Bun, Cara Mengajari Anak Puasa Secara Bertahap
Doa dan Adab Berbuka Puasa Menurut Nabi yang Bisa Diajarkan ke Anak
Di Usia Berapa Ya Bisa Ajak Anak Salat Tarawih di Masjid?
TERPOPULER
Selamat! Lesti Kejora Umumkan Hamil Anak Ketiga, Intip Potret Bahagianya
5 Potret Rumah Rio Febrian & Sabria Kono di Yogyakarta, Homey dan Asri
7 Negara yang Punya Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah
5 Potret Aurel Hermansyah Sukses Diet hingga BB Turun Jadi 49 Kg
50 Soal Bahasa Inggris Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Aurel Hermansyah Sukses Diet hingga BB Turun Jadi 49 Kg
50 Soal Bahasa Inggris Kelas 3 SD Semester 1 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya
Selamat! Lesti Kejora Umumkan Hamil Anak Ketiga, Intip Potret Bahagianya
Bulan Kesadaran Kanker Payudara Oktober 2025: Kenali, Rawat, dan Dukung Perempuan di Seluruh Dunia
7 Negara yang Punya Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak Sekolah
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Angelica Beber Ayah Sempat Tak Tahu saat Amanda Dilamar Kenny
-
Beautynesia
5 Kesalahan Kecil yang Bikin Rumah Terasa Sumpek
-
Female Daily
Review Lengkap Semua Varian Parfum Botanical Essentials
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 12 Oktober: Aquarius Evaluasi Diri, Pisces Atur Pengeluaran
-
Mommies Daily
10 Menu Camilan Sehat untuk Anak, Aman Disantap Sehari-hari