PARENTING
Jangan Ucapkan "Sana, Masuk Kamar!" saat Marah ke Anak, Ini Bahaya dan Kata Pengganti Terbaik Menurut Pakar
Kinan | HaiBunda
Minggu, 06 Apr 2025 12:20 WIBSaat anak membuat masalah, Bunda dan Ayah perlu hati-hati memberikan respons. Jangan sampai membuatnya memendam emosi, termasuk dengan menyuruhnya masuk kamar. Apa efek bahaya dari mengucapkan kalimat suruhan ke kamar ini pada anak?
Perlu dipahami bahwa menyuruh anak untuk ke kamar saja tanpa membicarakan masalah yang ada justru bisa berdampak buruk bagi anak. Terutama bagi perkembangan emosi dan kesehatan mentalnya.
Anak juga jadi tidak belajar cara menyelesaikan masalah dengan komunikasi terbuka, bahkan jadi enggan untuk percaya pada orang tua lagi di kemudian hari.
Apa bahaya menyuruh anak masuk kamar saat marah?
Pertama-tama, perlu dipahami terlebih dahulu mengapa orang tua merasa ingin berteriak 'sana masuk kamar!' pada anak. Kemungkinannya adalah pada saat itu, Bunda merasa sangat kesal atau bahkan sangat marah.
Tidak apa-apa untuk merasa seperti itu. Namun, kemarahan dan frustrasi bukanlah alat pengasuhan yang efektif.
"Kemarahan dan frustrasi dapat membuat orang tua bereaksi secara impulsif dan menggunakan taktik yang membuat anak merasa malu dan bersalah," ujar psikolog perkembangan anak, Dr. Siggie Cohen, dikutip dari Pure Wow.
Lalu apa dampaknya bagi anak? Kemungkinan besar mereka tidak akan menggunakan waktu itu untuk merenungkan diri atau memikirkan apa yang seharusnya mereka lakukan secara berbeda.
"Sebaliknya, anak justru akan menghabiskan waktu sendirian dengan perasaan disalahkan dan marah kepada orang tua," jelas Siggie.
Respons dan kata pengganti yang lebih tepat
Menurut Siggie, ada alternatif respons dan kalimat yang dapat digunakan orang tua menghilangkan faktor rasa malu anak, sekaligus mendorong mereka untuk introspeksi. Misalnya ucapkan kalimat seperti:
'Kita berdua perlu memikirkannya bersama-sama. Jadi, kita akan beristirahat sejenak. Kemudian kita bertemu lagi dan kita bicarakan bersama. Bunda akan memberi tahu pendapat Bunda tentang apa yang terjadi dan kamu beri tahu juga tentang apa yang kamu pikirkan. Lalu kita putuskan apa yang harus dilakukan dengan lebih baik di lain waktu.'
Dengan begitu, Bunda tetap memberi anak waktu dan ruang untuk berpikir tentang apa yang telah mereka lakukan. Namun alih-alih menyalahkan mereka, Bunda mengajak anak untuk membicarakan bersama tentang situasi yang ada.
"Ini menciptakan lebih banyak ruang untuk perenungan. Orang tua juga melibatkan anak dalam pemecahan masalah, keterampilan yang akan berguna bagi mereka hingga masa remaja dan seterusnya," pesan Siggie.
Nilai utamanya, Bunda juga mencontohkan tentang kolaborasi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang pengaturan emosional responsif.
Manfaat berdiskusi dengan anak
Dikutip dari The Atlantic, menyuruh anak ke kamarnya saat marah bertentangan dengan tujuan orang tua untuk membesarkan anak dengan penuh perhatian.
Menurut Psikolog Laura Markham, saat disuruh demikian, anak-anak mungkin keluar dari kamarnya dengan lebih tenang. Akan tetapi, anak telah kehilangan kesempatan untuk berkembang.
"Situasi under anger ini, membuat anak-anak selalu ada rasa takut, sakit hati atau ketidakberdayaan saat bertindak," ungkap Markham.
Berikan kesempatan untuk saling membicarakan semuanya. Ketika anak merasa didengarkan, maka mereka akan mulai menarik napas dalam-dalam dan mengendalikan diri.
"Sebuah percakapan dan validasi atas perasaan anak, memungkinkan sisi emosionalnya yang lebih rentan muncul," imbuhnya.
Pentingnya komunikasi secara terbuka dengan anak
Dikutip dari laman Raising Children, hubungan keluarga berubah selama masa remaja, tetapi cenderung tetap kuat. Faktanya, saat memasuki usia sekolah dan remaja, anak tetap membutuhkan cinta dan dukungan keluarga sama seperti saat mereka masih balita.
Namun pada saat yang sama, anak-anak praremaja juga biasanya menginginkan lebih banyak privasi dan ruang pribadi. Hal ini adalah bagian alami dari perkembangan anak di usia tersebut.
Anak-anak juga membutuhkan lebih banyak tanggung jawab dan kemandirian saat usianya bertambah.
Kepercayaan adalah kunci untuk menemukan keseimbangan antara kebutuhan anak akan privasi dan tanggung jawab, dengan kebutuhan Bunda sebagai orang tua untuk mengetahui apa yang sedang terjadi.
Jika Bunda dan anak saling percaya dan tetap terhubung dengan komunikasi yang baik, mereka lebih mungkin untuk berbagi tentang apa yang mereka rasakan.
Mendengarkan secara aktif dapat menjadi cara yang ampuh untuk meningkatkan komunikasi dan membangun hubungan yang positif dengan anak.
Demikian ulasan tentang dampak dan kata pengganti menyuruh anak masuk kamar saat marah. Ingat, perhatikan respons anak dan pastikan untuk Bunda tetap tenang sebisa mungkin.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Ide THR Lebaran Selain Uang Tunai untuk Si Kecil
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
7 Ucapan Orang Tua yang Harus Didengar Anak Setiap Hari, Bunda Perlu Tahu
Buang Jauh Gengsi Bun, Ini Pentingnya Orang Tua Minta Maaf pada Anak
Ucapan Orang Tua Agar Anak Mau Kooperatif
Ajari Anak Bersyukur agar Masa Depannya Lebih Bahagia
TERPOPULER
Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami
5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau
Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya
Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK
Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau
Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami
Berobat Pakai Asuransi Bayar 10% Ditunda, Ini Penjelasan OJK
Arti Nama Axel dan 30 Rangkaiannya untuk Anak Laki-laki, Modern & Damai Maknanya
Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Olla Ramlan Bantah Pacaran dengan Teuku Ryan: Aku dan Dia...
-
Beautynesia
10 Aturan Feng Shui untuk Pemilik Bisnis Rumahan Agar Banyak Pelanggan dan Cuan
-
Female Daily
Jadi Favorit Para Selebriti, Yuk Kenalan dengan Filler Payudara!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Makan Seperti Orang Jepang Terbukti Cegah Depresi, Ini Dietnya
-
Mommies Daily
Bicara soal Halal Beauty, ParagonCorp Hadiri The Business of Beauty Global Forum 2025