Setiap orang tua, terutama orang tua baru pasti pernah merasa khawatir dan takut saat menggendong bayi. Sebagian Bunda mungkin berpikir, bagaimana jika bayi kecengklak, terkilir, salah posisi, atau bahkan tidak sengaja terlepas dari tangan kita? 

Dokter anak bersertifikat dan ahli dalam pediatri perkembangan dan perilaku dari Bethesda, Maryland, Paul Patterson, MD, PhD, FAAP, mengatakan, "Saat menggendong bayi baru lahir, pastikan untuk menyangga kepala dan leher mereka untuk mencegah gerakan kepala yang cepat, yang dapat mengejutkan mereka atau menyebabkan cedera."

"Saat menggendong bayi dari posisi berbaring, letakkan satu tangan dengan lembut di belakang kepala mereka dan tangan lainnya di belakang punggung atau bokong anak. Kemudian, angkat perlahan ke arah dada Bunda," ujarnya dikutip dari Mom Junction.

Memahami cara menggendong bayi dengan aman sangat penting untuk memastikan kenyamanan dan keamanan mereka. Cara menggendong bayi selama tahun pertama kehidupan mereka, berperan penting dalam mencegah gangguan koordinasi perkembangan.

Menggendong yang tepat penting juga untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Bagaimana cara menggendong bayi sesuai usianya? Simak cara menggendong bayi berdasarkan usianya dalam artikel kali ini, Bunda.

Cara menggendong bayi sesuai usia

Bayi baru lahir memiliki kekuatan otot yang berbeda dengan bayi yang lebih tua. Selain itu, menggendong bayi harus lah menyesuaikan kondisi bayi. Berikut cara menggendong bayi sesuai usianya:

Bayi usia 0–2 bulan

Untuk bayi yang baru lahir, Bunda perlu memberikan dukungan yang baik untuk kepala dan leher. Kepala bayi Bunda adalah bagian tubuh yang paling berat, dan otot leher mereka belum cukup kuat untuk menopangnya.

Sangga kepala dan leher bayi selama 6-8 minggu pertama, karena bayi baru lahir memiliki kontrol otot leher yang sangat terbatas. Pegang kepala bayi dengan satu tangan (dengan punggung menempel pada lengan bawah Bunda) sambil meletakkannya di dada Bunda. Geser lengan Bunda yang lain di bawahnya untuk memastikan bokong bayi tertopang dengan tepat.

“Posisi ini bagus untuk melakukan kontak mata dengan bayi, yang membantu perkembangannya,” kata Alexis Phillips-Walker, DO, dokter anak di Memorial Hermann Medical Group Pediatrics di Atascocita, Texas, dikutip dari The Bump.

Bayi usia 3–4 bulan

Di usia 3 hingga 4 bulan, otot leher bayi sudah mulai kuat. Bunda dapat memegang pinggul bayi setelah mereka menguasai kepala dan lehernya sepenuhnya. Cobalah posisi ini saat bayi Bunda mencapai usia tiga bulan. 

Untuk melakukannya, hadapi bayi ke arah luar dan buat mereka duduk di tulang pinggul Bunda. Lingkarkan lengan Bunda di pinggangnya. Bayi akan dapat melihat benda-benda di sekitarnya dengan nyaman.

Bayi usia 5–6 bulan

Di usia 5 - 6 bulan bayi sudah mulai bisa duduk mandiri. Selain menggendong dengan cara yang sama ketika usia tiga bulan, menggendong hadap depan adalah cara menggendong yang sangat baik. Cara menggendong ini memungkinkan mereka melihat apa yang terjadi di sekitar mereka. Di sini, mereka akan duduk di tangan Bunda seolah-olah duduk di kursi.

Biarkan bayi bersandar dan bersandar di dada Bunda sehingga kepalanya mendapat dukungan yang tepat. Letakkan satu tangan di dada mereka untuk mencegah mereka bersandar ke samping. Letakkan tangan Bunda yang lain di bawah pantat mereka. Lalu, berikan mereka dukungan yang baik.

Bayi usia 7 bulan ke atas

Setelah mereka mampu mengangkat kepala dan duduk dengan dukungan atau sendiri, Bunda dapat mulai mengangkat mereka dengan menyelipkan tangan Bunda di bawah lengan mereka dan mengangkatnya. Berhati-hatilah saat Bunda mengangkat dan menurunkan bayi untuk menghindari cedera yang tidak disengaja.

Penting juga untuk menghindari cedera yang tidak disengaja saat Bunda mengangkat dan menurunkan bayi. Gunakan lengan, kaki, dan inti tubuh, bukan punggung sehingga Bunda tidak memberi terlalu banyak tekanan pada tubuh. Jadi jangan sampai menggendong dengan cara yang salah.

Cara Menggendong Bayi 3 Bulan dengan Metode TICKS"

Untuk memudahkan mobilitas, Bunda bisa menggunakan gendongan misalnya dengan yang tradisional seperti jarik atau yang modern seperti baby carrier. Nah, dalam menggunakan gendongan, ada metode TICKS yang bisa praktikkan. Apa itu metode TICKS?

Dilansir Raising Children, aturan TICKS dapat membantu Bunda mengingat cara memposisikan bayi dengan aman dalam gendongan atau gendongan bayi:

• Tight – gendongan atau gendongan bayi harus ketat, dengan posisi bayi tinggi dan tegak dengan kepala disangga. Kain longgar apa pun dalam gendongan dapat menyebabkan bayi merosot, yang dapat membatasi pernapasannya.
• In view all times atau selalu terlihat – Bunda harus selalu dapat melihat wajah bayi hanya dengan melihat ke bawah. Pastikan wajah, hidung, dan mulut bayi tetap tertutup oleh gendongan, gendongan, dan tubuh Bunda.
• Close enough to kiss atau cukup dekat untuk dicium – bayi harus cukup dekat dengan dagu Bunda sehingga dengan mencondongkan kepala ke depan, Bunda dapat dengan mudah mencium kepalanya.
• Keep chin off the chest atau jauhkan dagu dari dada – pastikan dagu bayi terangkat dan menjauh dari tubuhnya. Bayi tidak boleh meringkuk sehingga dagunya dipaksa menempel di dada. Hal ini dapat membatasi pernapasan. Periksa pernapasan bayi secara teratur. Bayi dapat merasa tertekan tanpa mengeluarkan suara atau gerakan apa pun.
• Supported back atau punggung yang disangga – punggung bayi Bunda harus disangga. Perut dan dada bayi harus menempel pada Bunda saat ia menghadap ke dalam. Punggung bayi harus menempel pada Bunda saat ia menghadap ke luar. Jika Bunda mengulurkan tangan, sangga bayi dengan tangan, dan turunkan tubuh Bunda dengan menekuk lutut.

Demikian ulasan mengenai cara menggendong bayi yang benar sesuai usianya, hingga mencari posisi yang tepat. Semoga informasinya membantu!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!