PARENTING
Kenali Tanda Pneumonia pada Bayi Baru Lahir dan Cara Mengobatinya
Asri Ediyati | HaiBunda
Senin, 12 May 2025 13:30 WIBPneumonia adalah infeksi paru-paru. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh virus atau bakteri. Kuman-kuman ini membuat kantung udara di paru-paru terisi cairan (dahak atau lendir). Hal ini membuat anak sulit bernapas dan batuk, Bunda.
Pneumonia disebarkan oleh orang yang terinfeksi dengan membawa kuman dalam bentuk tetesan cairan di tenggorokan, hidung, atau mulut mereka. Orang yang terinfeksi batuk dan menyebarkan kuman ke udara.
Bayi dapat menghirup kuman atau bersentuhan langsung dengan air liur atau lendir orang yang terinfeksi dengan menyentuh sesuatu. Pneumonia bahkan dapat tertular dari seseorang yang tidak tahu bahwa dirinya sakit.
Anak-anak di bawah usia dua tahun memiliki risiko tertinggi terkena pneumonia. Dilansir Baby Center, bayi baru lahir yang terkena pneumonia mungkin tertular dari infeksi sebelum lahir (melalui plasenta atau cairan ketuban), saat melahirkan, atau segera setelah lahir. Bayi baru lahir di rumah sakit mungkin tertular infeksi dari pengasuh atau anggota keluarga.
Streptococcus grup B dan E. coli adalah bakteri yang paling sering menyebabkan pneumonia bakteri pada bayi baru lahir. Sedangkan untuk virus di antaranya termasuk, virus pernapasan syncytial (RSV), enterovirus, virus influenza, dan COVID-19.
Pada beberapa kasus, pneumonia juga dapat disebabkan oleh jamur seperti candida. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah sangat rentan terhadap infeksi jamur invasif selama minggu-minggu pertama kehidupan.
Selain itu, bayi paling sering terkena pneumonia dari virus, seperti:
Virus pernapasan syncytial (RSV). Ini adalah penyebab paling umum dari pneumonia virus pada bayi:
- Adenovirus
- Virus parainfluenza
- Enterovirus
- Virus influenza
- COVID-19
- Human metapneumovirus (HMPV, infeksi saluran pernapasan bawah)
- Rhinovirus
Bayi baru lahir juga dapat terkena pneumonia dari bakteri, seperti:
- Streptococcus pneumoniae
- Staphylococcus aureus
- Streptococcus pyogenes
- Mycoplasma pneumoniae (Bakteri ini biasanya menyebabkan bentuk pneumonia ringan, yang sering disebut pneumonia berjalan.)
Gejala pneumonia pada bayi baru lahir
Mengenali tanda-tanda pneumonia sejak dini sangatlah penting. Bayi tidak dapat mengomunikasikan ketidaknyamanan mereka, jadi mengamati perubahan perilaku, pola pernapasan, pola makan, dan penampilan dapat mengingatkan orang tua akan potensi masalah kesehatan. Mengutip laman resmi Kailash Healthcare, gejala utamanya meliputi:
- Pernapasan cepat: Jika pernapasan bayi terasa cepat atau sesak, ini bisa menjadi tanda pneumonia. Bayi biasanya bernapas lebih cepat daripada orang dewasa, tetapi peningkatan lebih dari 60 napas per menit harus diperiksa.
- Suara mendengus atau mengi: Mendengus setiap kali bernapas atau mengi yang terus-menerus dapat mengindikasikan gangguan pernapasan yang terkait dengan pneumonia atau bronkiolitis pada bayi.
- Retraksi dada: Ketika otot-otot di sekitar tulang rusuk tampak mengerut saat bernapas, ini dikenal sebagai retraksi dada dan merupakan tanda kesulitan bernapas.
- Demam atau suhu tubuh rendah: Lonjakan suhu yang tiba-tiba dapat mengindikasikan infeksi. Beberapa bayi baru lahir atau bayi mungkin mengalami suhu yang lebih rendah dari biasanya jika mereka masih sangat muda atau prematur.
- Menolak menyusu dan lesu: Jika bayi sangat lelah, tidur lebih lama dari biasanya, atau menolak menyusu, hal ini mungkin menandakan adanya penyakit yang mendasarinya, termasuk pneumonia.
- Kulit kebiruan (Sianosis): Warna kebiruan pada kulit, bibir, atau ujung jari menunjukkan kekurangan oksigen, yang dapat terjadi jika paru-paru tidak berfungsi dengan baik.
Cara menghitung napas anak tanda mengidap pneumonia
Untuk mengetahui cepat atau tidak pernapasan bayi, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Bunda bisa menghitung napasnya di rumah saat mereka tidur. Cara menghitung napas anak dapat dilakukan dengan meletakkan tangan orangtua atau pengasuh pada dada anak dan menghitung gerak napas anak dalam satu menit.
Napas anak dikatakan cepat apabila frekuensi napas anak lebih atau sama dengan 60 kali per menit pada anak berusia < 2 bulan. Apabila napas anak cepat disertai dengan tarikan dinding dada ke dalam, dapat pula disertai dengan gejala kepala seperti mengangguk-angguk ketika bernapas dan/atau kebiruan pada bibir, maka pada anak tersebut terdapat kondisi sesak napas.
Pengobatan untuk pneumonia
Pengobatan pneumonia tergantung dari penyebabnya. Dikutip dari laman resmi The Royal Childrens' Hospital Melbourne, berikut pengobatan pneumonia:
Pneumonia bakteri
Jika pneumonia anak disebabkan oleh bakteri, mereka akan diberi resep antibiotik. Dalam kasus pneumonia bakteri ringan, obat ini dapat diminum di rumah. Bayi dengan pneumonia bakteri biasanya membaik dalam waktu 48 jam setelah mulai mengonsumsi antibiotik.
Sangat penting untuk menghabiskan seluruh antibiotik, bahkan jika anak tampak jauh lebih baik. Pengobatan akan berlanjut selama 3 hingga 7 hari. Bayi mungkin terus batuk hingga tiga minggu setelah pengobatan, tetapi ini tidak perlu dikhawatirkan jika mereka membaik.
Bayi yang sangat tidak sehat dengan pneumonia bakteri dapat dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan antibiotik yang diberikan langsung ke pembuluh darah melalui infus (terapi intravena atau IV). Beberapa anak mungkin juga memerlukan oksigen atau cairan tambahan.
Pneumonia virus
Pneumonia virus biasanya tidak separah pneumonia bakteri. Namun, pemulihannya bisa lebih lambat, memakan waktu hingga empat minggu. Antibiotik tidak menyembuhkan virus dan tidak diberikan untuk pneumonia virus.
Perawatan di rumah
Setelah dokter mendiagnosis anak dengan pneumonia ringan, biasanya dapat merawatnya di rumah.
- Bayi akan membutuhkan banyak istirahat.
- Penting untuk memberikan cairan kepada anak secara berkala untuk mencegah dehidrasi. Berikan air putih sedikit demi sedikit, dan berikan ASI atau susu formula lebih sering kepada bayi.
- Kebanyakan anak menolak makan saat mereka menderita pneumonia. Ini tidak menjadi masalah, selama mereka minum cairan.
- Patuhi petunjuk dokter untuk memberikan antibiotik, jika diresepkan.
- Anak yang lebih besar mungkin akan merasa lebih nyaman tidur dengan disangga beberapa bantal, daripada berbaring telentang.
- Jika anak mengalami nyeri dada atau demam dan merasa tidak enak badan, mereka mungkin memerlukan pereda nyeri, seperti parasetamol. Jangan berikan ibuprofen kepada anak di bawah tiga bulan atau anak yang mengalami dehidrasi.
- Jangan berikan obat batuk. Obat tersebut tidak membantu anak-anak yang menderita pneumonia.
- Jangan biarkan siapa pun merokok di rumah atau di sekitar anak .
- Dokter akan memberi tahu jika perlu kembali untuk meninjau pemulihan anak.
Demikian ulasan pneumonia pada anak, mulai dari tanda-tanda, faktor risiko hingga penanganan yang tepat. Beri pengobatan yang tepat sesuai saran dokter agar gangguan pernapasan pada anak ini tidak mengakibatkan gangguan kesehatan yang serius pada Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
7 Cara Alami Meredakan Napas Grok-grok pada Bayi, Aman dan Nyaman
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Marak Pneumonia 'Misterius' pada Anak di China, Kemenkes RI Antisipasi Ini
Kenali 2 Gejala Pneumonia pada Anak dan Cara Bedakan dengan Sesak Napas Biasa
Kenali Gejala Pneumonia Anak, Penyebab Kematian Balita Paling Tinggi di Dunia
Kenali Gejala & Penanganan Pneumonia, Infeksi Paru yang Menular pada Anak
TERPOPULER
Cici Panda Tinggalkan Jakarta Demi Keluarga, Intip Potretnya Bahagia Menetap di Bali
Deretan Public Figure yang Bakal Menyambut Kelahiran Anak Perempuan, Intip Potretnya
Bunda Perlu Tahu, Ini Warna Areola yang Normal pada Perempuan
30 Soal Matematika Kelas 4 Pecahan dan Kunci Jawabannya
Berhenti Ucap "Bunda Pernah Mengalaminya Kok" Ini Kalimat Pengganti untuk Tunjukkan Empati ke Anak
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Primer Make Up Tahan Lama
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
Review Es Krim Baskin Robbins Musk Melon & Popping Shower, Rasa Favorit Nomor #1 di Jepang
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lotion Anti Nyamuk untuk Bayi yang Aman untuk Kulit
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Pensil Alis Warna Coklat Muda yang Bisa Jadi Pilihan Bunda
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Lama Tak Muncul, Ikram Rosadi Kembali Unggah Potret Bersama Larissa Chou dan Anak
Deretan Public Figure yang Bakal Menyambut Kelahiran Anak Perempuan, Intip Potretnya
30 Soal Matematika Kelas 4 Pecahan dan Kunci Jawabannya
Bunda Perlu Tahu, Ini Warna Areola yang Normal pada Perempuan
Cici Panda Tinggalkan Jakarta Demi Keluarga, Intip Potretnya Bahagia Menetap di Bali
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Video: Anak Selamat, Abdul Hanan Wakafkan Al Fatih ke Ortu Santri Lain
-
Beautynesia
Get The Look: Inspirasi OOTD Santai Pakai Graphic Tee dari Anne Hathaway
-
Female Daily
Cocok Buat Presentasi dan Konseran, Ini 6 Fakta Menarik dari vivo X Fold5!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 8 Oktober: Aries Lagi Mesra, Leo Jangan Cemas
-
Mommies Daily
Pubertas Datang, Nilai Anak Turun? Ini Alasannya!