PARENTING
Ternyata Orang Tua Lebih Percaya ChatGPT daripada Dokter untuk Saran Kesehatan Anak, Ini Kata Studi Terbaru
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Kamis, 26 Jun 2025 09:20 WIBPerkembangan zaman tampaknya memengaruhi pilihan orang tua dalam mengasuh anaknya, Bunda. Selain media sosial, kini banyak orang tua mulai memanfaatkan ChatGPT untuk mendapatkan saran kesehatan saat anaknya yang sakit.
Studi terbaru yang dilakukan oleh University of Kansas Life Span Institute menemukan bahwa orang tua kini lebih percaya ChatGPT daripada dokter untuk saran kesehatan anak. Mereka bahkan menilai bahwa teks yang dihasilkan dari artificial intelligence (AI) ini kredibel dan dapat dipercaya.
"Menyadari bahwa orang tua sering kali mencari nasihat di internet, para peneliti ingin memahami seperti apa penggunaan ChatGPT dan bagaimana orang tua menafsirkannya," kata penulis utama penelitian, Calissa Leslie-Miller, MS, dikutip dari Parents.
Studi yang diterbitkan di Journal of Pediatric Psychology pada 2024 ini dilakukan pada 116 orang tua berusia 18 hingga 65 tahun. Para orang tua lalu diberikan teks terkait kesehatan dengan topik seperti pelatihan tidur dan nutrisi bayi. Mereka lalu meninjau konten yang dihasilkan oleh ChatGPT dan profesional di bidang kesehatan tanpa diberi tahu siapa yang menulisnya.
"Peserta (para orang tua) menemukan sedikit perbedaan antara konten yang ditulis oleh para ahli dan yang dihasilkan oleh ChatGPT yang direkayasa dengan perintah," kata Leslie-Miller.
"Ketika sketsa yang dihasilkan berbeda signifikan secara statistik, ChatGPT dinilai lebih dapat dipercaya, akurat, dan andal," sambungnya.
Alasan kenapa orang tua percaya dengan ChatGPT
Leslie-Miller mengatakan bahwa studi ini tidak meneliti alasan kenapa orang tua lebih mempercayai ChatGPT. Namun secara teori, ada beberapa faktor yang mungkin berperan sebagai penyebabnya.
Presiden dan CEO di OnPoint Healthcare Partners, Jim Boswell, mengatakan bahwa kesederhanaan penggunaan ChatGPT bisa menjadi alasan kenapa orang tua mempercayai jenis AI ini, Bunda. Faktor lain yang mungkin berperan adalah kemampuan ChatGPT untuk menyajikan informasi dengan cara yang langsung dan mudah dipahami.
Menurut Boswell, ketika orang tua menginginkan arahan cepat tanpa harus menunggu janji temu dengan dokter, maka penggunaan platform AI dianggap lebih menarik.
"Kadang-kadang, orang tua menginginkan lapisan pertama tuntunan untuk meredakan kekhawatiran mereka atau memberi mereka arahan langsung, baik saat mereka di rumah atau di luar rumah," ungkap Boswell.
Hal yang sama juga disampaikan Mordechai Raskas, MD, EdM dari PM Pediatric Care. Menurut Raskas, AI dapat menghasilkan teks yang mudah dipahami sehingga mampu menarik perhatian orang tua.
"Alat AI sangat fenomenal dalam mengetahui cara menyusun dan menulis sesuatu," imbuh Raskas.
"Saya dapat memahami mengapa (orang tua), yang tidak mengetahui sumbernya, lebih menyukai kata-kata yang dihasilkan oleh ASI. Anggaplah ASI sebagai tenaga penjualan terbaik, AI tahu persis apa yang harus dikatakan untuk menarik perhatian," lanjutnya.
Risiko menggunakan ChatGPT untuk informasi seputar perawatan anak
Meski ChatGPT bisa menghasilkan jawaban yang cepat, bukan berarti tidak memiliki risiko ya. Terkadang, informasi yang disampaikan bisa tidak akurat. Pada kasus tertentu, teks AI dapat menyarankan pengobatan yang salah untuk anak.
"Informasi mungkin tidak akurat atau tidak disesuaikan dengan keadaan tertentu. Misalnya, menyarankan pengobatan untuk anak yang terlalu muda atau menawarkan saran perawatan yang salah dapat menyebabkan berbagai hasil yang berbahaya," ungkap Leslie-Miller.
Sedangkan menurut Boswell, respons AI di ChatGPT bisa saja sulit mengidentifikasi gejala spesifik sakit anak. Selain itu, platform ini juga tidak mempersonalisasi panduan berdasarkan profil dan riwayat kesehatan anak.
"Mengandalkan alat-alat ini untuk saran medis dapat menyebabkan gejala yang terlewatkan, salah tafsir terhadap kondisi serius, atau keterlambatan dalam mencari perawatan yang tepat," kata Boswell.
"Untuk anak-anak, masalah kesehatan kecil dapat meningkat dengan cepat. Jadi, meminta bantuan profesional yang berkualifikasi untuk menilai suatu kondisi sangatlah penting," imbuhnya.
Tips mengidentifikasi teks buatan AI
Teks buatan AI terkadang digunakan di beberapa platform selain ChatGPT. Bunda dapat mengidentifikasi teks buatan tersebut dengan mencari indikator tertentu, misalnya bahasa yang tidak jelas, kurangnya kutipan atau referensi ahli yang spesifik, serta saran yang terlalu umum tanpa mempertimbangkan keadaan individu.
"Teks buatan AI sering kali juga memiliki nada tertentu, biasanya netral dan sangat umum, kurang wawasan terperinci atau contoh spesifik yang diberikan para ahli. Teks ini juga bisa seperti mencoba membahas setiap sudut pandang yang memungkinkan tanpa memberikan rekomendasi yang kuat," ujar Boswell.
Selain melihat gaya bahasa yang digunakan, Bunda juga perlu jeli mencari sumber informasi. Salah satu kunci penting adalah memeriksa penulis dari informasi tersebut.
"Konten kesehatan yang bereputasi baik biasanya mencantumkan penulis medis dan profesional kesehatan yang berkualifikasi dan tautan ke sumber yang didukung penelitian," kata Boswell.
Jika ragu dengan informasi yang didapatkan, Bunda dapat mengonfirmasi ke dokter atau tenaga medis profesional. Hal tersebut dapat mengurangi risiko terkait dengan misinformasi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Bunda Wajib Tahu! 5 Tips Menjaga Kesehatan Si Kecil saat Liburan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Usai Temui 17 Dokter, Bunda Ini Malah Temukan Sumber Penyakit Anaknya dari ChatGPT
Pilek dan Batuk Anak Tak Kunjung Sembuh? Bisa Jadi Akibat 'Utang Imun' Nih Bunda
Jangan Buru-Buru Kasih Obat, Ini 7 Cara Alami Atasi Batuk Pilek pada Anak
Mengenal Fungal Acne pada Anak dan Cara Mengatasinya
TERPOPULER
Meisya Siregar Dirawat di RS Usai Didiagnosis 3 Kondisi Medis di Rahim, Polip hingga Mioma
Potret Pemain Film Dominique Sanda dan Sang Putra yang Baru Wisuda Dokter
Kisah Perempuan di Malang Jalani Operasi Telinga karena Sering Pakai Cotton Bud
Anthony Ginting dan Istri Gelar Gender Reveal Ungkap Jenis Kelamin Anak Pertama, Intip Potretnya
Dhafita, Pejuang Kecil dengan Hidrosefalus, Epilepsi hingga Cerebral Palsy
REKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Chelsea Olivia Lari Pertama Kali Bareng Sang Ayah, Sebut Banyak Kenangan Indah
Meisya Siregar Dirawat di RS Usai Didiagnosis 3 Kondisi Medis di Rahim, Polip hingga Mioma
Kisah Perempuan di Malang Jalani Operasi Telinga karena Sering Pakai Cotton Bud
Dhafita, Pejuang Kecil dengan Hidrosefalus, Epilepsi hingga Cerebral Palsy
Momen Kebersamaan Alleia Bersama Sang Ayah, Ariel NOAH yang Jarang Tersorot, Ini 5 Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
3 Kali Digugat Andre Taulany, Erin Taulany Kekeuh Masih Ingin Damai
-
Beautynesia
Sejarah Lomba Panjat Pinang yang Tak Pernah Absen di Hari Kemerdekaan
-
Female Daily
Intip Romantisnya Cerita Cinta Arbani Yasiz dan Raissa Ramadhani sampai ke Pelaminan!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Kim Keon Hee Ditangkap, Kalung Liontin Diduga Hasil Suap Rp 696 Juta Viral
-
Mommies Daily
Georgina Rodríguez Resmi Dilamar Cristiano Ronaldo, Ini 7 Pelajaran Relationship dari Hubungan Mereka