PARENTING
Influenza pada anak Melonjak di Indonesia, Ketahui Gejala hingga Pengobatannya
dr. Fransiska Farah, Sp. A | HaiBunda
Senin, 07 Jul 2025 18:30 WIBInfluenza merupakan kondisi yang umum dialami oleh anak-anak di seluruh dunia. Namun, kasusnya terus melonjak sejak dua tahun terakhir di Indonesia.
Influenza adalah penyakit batuk pilek yang disebabkan oleh virus influenza, dan terdiri dari beberapa jenis yang dapat menyebabkan pandemi.
Namun sejauh ini, influenza A dan B merupakan jenis yang paling banyak menginfeksi manusia. Sedangkan influenza C dan D merupakan jenis ringan dan jarang terjadi. Sementara influenza D lebih banyak terjadi pada hewan ternak.
Tanda anak influenza
Gejala influenza umumnya mirip dengan flu biasa, tetapi disertai dengan gejala khas seperti nyeri sendi, demam yang tinggi, dan sakit kepala. Anak-anak yang mengalami influenza menunjukkan tanda-tanda sebagai berikut:
- Flu
- Batuk pilek
- Suhu tubuh panas tinggi
- Nyeri otot
- Sakit tenggorokan
- Runny nose atau hidung berlendir
- Sakit kepala
Penularan influenza pada anak
Influenza tergolong penyakit menular, yang penyebarannya terjadi melalui kontak atau droplet. Anak yang terpapar percikan ludah orang yang membawa virus di saluran napasnya, baru akan menunjukkan gejala influenza setelah 1-2 hari setelah virusnya berpindah.
Diagnosis influenza
Gejala influenza tipe A dan B umumnya sama, dan dibutuhkan swab test melalui hidung, sama halnya seperti pemeriksaan COVID-19 untuk mengetahui jenisnya secara tepat.
Hasil swab kemudian akan didiagnosis oleh dokter, apakah positif influenza atau tidak. Hal ini juga dilakukan untuk mengetahui jenis dan pengobatan yang tepat.
Hasil swab test ini kemudian akan digunakan untuk menentukan terapi yang sesuai dengan jenis influenza. Meskipun pada dasarnya influenza dapat sembuh tanpa obat, tetapi kondisi tetap membutuhkan masa penyembuhan kurang lebih selama tujuh hari yang terhitung dari munculnya awal gejala hingga penyembuhan.
Tanda anak influenza harus segera dibawa ke dokter
Meskipun influenza umum dialami oleh anak, orang tua sebaiknya mewaspadai tanda-tanda komplikasi dari influenza sheingga dapat segera membawa Si Kecil ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Influenza berisiko menimbulkan komplikasi yang menyebabkan pneumonia atau radang paru. Virus dapat masuk mulai dari saluran napas atas, yaitu melalui hidung, tenggorokan, hingga paru.
Orang tua juga sebaiknya segera mengenali tanda-tanda pneumonia atau radang paru pada anak. Di antaranya anak mengalami demam tinggi dan napas terlihat cepat serta sesak.
Napas anak akan terlihat terengah-engah atau berat. Sedangkan hidung terlihat kembang-kempis. Selain itu, tanda anak mengalami pneumonia dapat dilihat dari tarikan dinding dada dalam bernapas. Terkadang, diikuti dengan bibir berwarna kebiruan.
Jika anak sudah menunjukkan gejala di atas, itu artinya harus segera dibawa ke dokter. Bawa anak ke IGD untuk segera mendapat pertolongan dokter.
Pengobatan influenza
Influenza paling banyak menyerang anak-anak pada usia enam bulan hingga lima tahun. Itu sebabnya, untuk kelompok usia 6 bulan-5 tahun, ibu hamil, lansia, dan orang dengan penyakit kronis (misal sakit jantung, autoimun) dianjurkan mendapat vaksin influenza.
Influenza dapat diobati dengan terapi, yang sebaiknya dimulai sejak dua hari pertama tanda-tanda muncul. Terapi dengan antivirus spesifik untuk sakit influenza.
Pengobatan rumahan
Meningkatkan daya tahan tubuh anak menjadi upaya pencegahan dan pengobatan yang dapat dilakukan di rumah. Berikut cara untuk meredakan influenza:
- Memastikan cairan anak terpenuhi
- Istirahat yang cukup
Untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh anak, dapat dibantu dengan vitamin, asupan buah-buahan, atau madu. Madu juga dapat dikonsumsi sebagai tatalaksana awal ketika batuk mulai terjadi pada anak. Hal ini juga direkomendasikan oleh Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Pemberian madu, yang mengandung banyak nutrisi dapat menjaga imunitas Si Kecil. Terlebih jika madu ditambah dengan jahe atau cengkeh, yang dikenal banyak antioksidan di dalamnya.
Tetapi ingat, sebaiknya hindari pemberian madu pada anak berusia di bawah setahun. Bayi yang berusia di bawah setahun memiliki sistem pencernaan yang belum sempurna, sehingga tidak mampu melawan bakteri Clostridium botulinum yang dapat ditemukan dalam madu. Jika bakteri ini masuk ke dalam tubuh bayi, bakteri dapat menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf, menyebabkan kelemahan otot, kesulitan bernapas, dan bahkan kelumpuhan.
Penyakit yang disebabkan virus seperti influenza sangat mudah dilawan dengan antioksidan. Selain pada madu, antioksidan banyak terdapat pada buah-buahan dan sayuran hijau yang kaya Vitamin A dan Vitamin C.
Jika Bunda ingin memberikan obat untuk meredakan gejala flu atau pilek Si Kecil, harus dengan saran dokter spesialis anak ya. Selain itu, hal yang perlu diperhatikan adalah saat membuang ingus ketika batuk atau bersin.
Pastikan untuk mengajari anak menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan atau lengan ketika batuk atau bersin. Setelah itu, biasakan anak untuk mencuci tangan dengan sabun setelahnya.
Pencegahan influenza
Berikut beberapa cara pencegahan influenza pada anak:
1. Vaksin
Vaksinasi membantu memperkuat imunitas tubuh anak terhadap suatu penyakit, tak terkecuali influenza. Virus influenza bersifat mudah bermutasi, jadi vaksin dapat diberikan dengan repetisi setahun sekali.
Disarankan untuk memberikan Si Kecil booster vaksin influenza setiap tahun. Vaksin merupakan salah satu upaya mencegah kesakitan dan kematian.
Vaksinasi influenza disarankan untuk populasi anak-anak, yang pemberian pertamanya diberikan pada usia enam bulan. Dosis vaksinasi influenza pertama diberikan sebanyak dua kali dengan interval waktu satu bulan.
Namun, pada anak yang sudah berusia 9 tahun ke atas dan belum pernah menerima vaksin influenza, maka cukup diberikan satu kali saja untuk dosis pertamanya. Lalu dilanjut dengan repetisi setahun sekali.
2. Menerapkan perilaku hidup sehat
Ajarkan anak untuk menerapkan perilaku hidup sehat. Misalnya dengan memakai masker saat keluar rumah, menjaga kebersihan tangan baik dengan hand sanitizer atau mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
3. Memenuhi gizi seimbang
Proteksi selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mencegah influenza pada anak adalah dengan membekali gizi yang baik. Saat gizi anak terjaga, biasanya risiko terkena penyakit akan berkurang.
Demikian ulasan mengenai influenza pada anak, mulai dari bagaimana penularan influenza dan pengobatannya. Biasakan pola hidup bersih dan sehat agar keluarga terhindar dari virus influenza.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)