PARENTING
Kaki O dan X pada Anak, Kapan Bunda Harus Khawatir?
dr. Kadek Ayu Candra Dewi, SpOT K | HaiBunda
Rabu, 02 Jul 2025 14:30 WIBKaki O dan kaki X pada anak merupakan kondisi pertumbuhan tulang tungkai bawah yang umum terjadi pada anak-anak. Kondisi ini sering kali terlihat saat anak mulai belajar berjalan.
Meski terkesan mengkhawatirkan, dalam banyak kasus, kaki O dan kaki X merupakan bagian normal dari proses tumbuh dan kembang anak. Jika Bunda dan Ayah melihat kondisi ini pada anak, kemungkinan kondisinya akan membaik seiring dengan berjalannya waktu.
Kaki O sendiri didefinisikan sebagai kondisi ketika kedua mata kaki anak saling menyentuh ketika berdiri sedangkan lututnya tidak menyentuh. Sementara itu, kaki X diartikan sebagai lutut yang menyentuh dan mata kaki yang tidak menyentuh.
Perlu dipahami bahwa tidak ada orang yang memiliki kaki dengan bentuk sempurna, Bunda. Jadi, mereka mungkin cenderung berbentuk O ataupun X.
Namun, jika bentuk kaki ini masih dalam batas wajar, tentu Bunda tidak perlu khawatir.
Batasan kaki O dan X anak disebut normal
Untuk mengetahui batasan kaki O dan X pada anak disebut normal, dokter harus mengukurnya terlebih dahulu, Bunda.
Pada kaki O, jarak normal antara lutut kurang lebih 2-4 cm. Selebihnya, kaki anak bisa dianggap normal ataupun tidak normal.
Kaki O dapat dianggap normal misalnya bila anak berusia kurang dari dua tahun memiliki jarak antar lutut sekitar 4-6 cm. Namun ukuran ini dapat dianggap tidak normal bila terjadi pada anak yang lebih tua.
Secara alami, bayi akan lahir dengan kondisi kaki yang terlihat O, Bunda. Ketika mereka mulai berjalan, kaki O ini akan lebih terlihat jelas.
Namun, perlu dipahami bahwa ini bukanlah sebuah kelainan. Perlahan-lahan, kaki O akan secara alami terlihat lebih lurus saat mereka mulai memasuki usia 2 tahun.
Ketika anak memasuki usia dua tahun, kakinya akan terlihat semakin lurus. Setelahnya, di usia tiga tahun, kakinya mulai terlihat X. Kondisi ini akan berlangsung hingga mereka maksimal berusia empat tahun.
Setelah lewat dari usia empat tahun, kondisi kaki anak pun akan bergantung pada genetik atau keturunan dari kedua orang tuanya. Jika Bunda dan Ayah memiliki kondisi kaki yang cenderung X atau O, maka kaki anak pun akan mengikutinya.
Umumnya, anak laki-laki cenderung memiliki kaki O. Sementara itu, anak perempuan cenderung memiliki kaki X. Sepanjang ukurannya masih dalam batas normal, Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir.
Jadi, kaki X pada anak dianggap tidak normal ketika usianya sudah mencapai lima tahun dengan ukuran jarak antara mata kaki lebih dari 6 cm.
Ketika anak baru berusia satu tahun dan kakinya berbentuk X pun dianggap tidak normal, Bunda. Hal ini karena di usia tersebut, seharusnya kaki anak berbentuk O.
Benarkah bayi tidak dibedong sebabkan kaki anak O?
Hal ini adalah mitos ya, Bunda. Jika dalam keluarga tidak ada yang memiliki kaki O, maka anak tidak akan memiliki kondisi kaki O.
Meski anak dibedong dan memiliki kondisi yang gemuk, ketika berjalan, mereka akan tetap terlihat memiliki kaki O. Kondisi ini tidak hanya berdasarkan pada struktur tulang, namun juga berat badan Si Kecil.
Jika ingin membedong anak, jangan terlalu kencang, Bunda. Bayi menyukai rasa nyaman serta kehangatan saat dibedong, serta mendapatkan tidur yang lebih nyaman.
Tanda kondisi kaki O dan X perlu dibawa ke dokter
Ada beberapa tanda kaki O dan X perlu segera dibawa ke dokter, Bunda. Berikut di antaranya:
1. Usia anak
Hal pertama yang perlu diperhatikan ketika mencurigai kaki anak mengalami kondisi O dan X adalah melihat usianya. Kaki O pada anak disebut tidak normal ketika terlihat di usia lebih dari 1,5 tahun.
Di usia dua tahun, kaki O akan berkurang dan mulai membentuk kaki X. Jika di atas usia ini anak masih memiliki kaki O yang berat, tentu Bunda harus membawa mereka ke dokter.
2. Hanya salah satu sisi
Hal selanjutnya yang perlu dilihat adalah ketika anak memiliki kaki O atau X hanya di salah satu sisinya saja. Bisa saja anak mengalami suatu penyakit yang perlu ditangani secara medis.
Apakah kaki O dan X bisa kembali normal?
Kembalinya kaki O dan X anak menjadi normal bisa diketahui berdasarkan penyebabnya. Ada anak yang mengalami kaki O atau X karena suatu penyakit yang perlu ditangani.
Tidak hanya itu, beberapa anak juga mengalami kondisi kaki ini karena perkembangannya yang terlambat. Ada juga yang mengalami berat badan berlebih atau pola duduk yang salah.
Jika Bunda dan Ayah merasa kondisi kaki anak tidak sama seperti peer group (teman sebaya, sepupu seusia, adik, atau kakaknya), ada baiknya untuk diperiksakan terlebih dahulu.
Ketika kondisi anak ditangani lebih awal, tentu perawatannya pun akan lebih mudah. Misalnya saja anak perlu memakai sepatu atau brace yang bisa cepat mengantisipasi.
Berapa lama penggunaan sepatu atau brace?
Sepatu atau brace adalah terapi awal yang biasanya dipakai untuk anak-anak. Karena kaki anak masih tumbuh, brace diharapkan bisa membantu memperbaiki kaki anak.
Pemakaiannya harus digunakan setiap hari sampai kakinya kembali normal. Setidaknya, sepatu atau brace ini perlu digunakan selama 12 jam dalam sehari.
Penggunaan brace atau sepatu ini bisa digunakan saat tidur maupun berjalan. Namun, pemakaian akan lebih efektif ketika digunakan saat berjalan karena ada beban berat badan.
Risiko kaki anak dibiarkan O dan X
Risiko dari kaki anak O dan X lebih kepada pandangan keindahan, Bunda. Jika kaki anak X yang artinya jarak antara mata kaki melebihi 10 cm, maka mereka akan susah berjalan.
Ketika bentuknya tidak seimbang, tenaga yang dihabiskan untuk berjalan pun lebih banyak daripada kaki yang lurus. Hal ini juga sama dengan anak yang memiliki kaki O, Bunda.
Tidak hanya itu, lama kelamaan, hal ini akan merusak sendi-sendi di lutut, pergelangan kaki, serta paha. Jika dibiarkan dan tidak diatasi, yang tadinya hanya berpengaruh pada keindahan pun meningkat dan berdampak pada sendi serta tulang anak.
Tips merawat anak dengan kaki O atau X
Ada beberapa tips yang bisa Bunda lakukan untuk merawat anak dengan kaki O atau X. Berikut ini ulasannya:
1. Jaga berat badan anak
Hal yang paling sederhana yang bisa Bunda lakukan untuk merawat kaki O atau X pada anak adalah dengan menjaga berat badan anak. Sepanjang berat badan anak ideal dan tidak melewati kurva pertumbuhan, kaki anak seharusnya tumbuh dengan normal.
Salah satu penyebab anak memiliki kaki O atau X adalah kelebihan berat badan serta berjalan di usia yang terlalu dini. Normalnya, anak mulai belajar berdiri dan berjalan di usia satu tahun.
2. Biarkan anak berjalan saat siap
Meski usia normal anak berjalan di satu tahun, jangan memaksa anak untuk berjalan sebelum waktunya ya, Bunda. Biarkan anak siap berjalan secara alami.
Ketika anak berjalan di usia dini, mereka akan menopang berat badannya saat kakinya belum siap. Hal ini lah yang akan membuat kakinya bermasalah.
3. Perhatikan penggunaan bedong
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bedong pada bayi. Meski hal ini tidak menyebabkan kaki anak O dan X, anak akan merasa lebih nyaman ketika mereka dibedong dengan kondisi yang tidak kencang, Bunda.
Nah, itu tadi penjelasan kaki anak O dan X mulai dari batas normal hingga tips merawatnya. Semoga informasinya membantu!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Genu Varum atau Kaki O pada Anak, Kenali Gejala & Waktu Tepat Harus ke Dokter
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Penyebab Kaki O Pada Anak dan Penangannya, Waspada Kalau Sudah Lebih 2 Tahun
Saat Alice Norin Harus 'Memaksa' Putrinya Pakai Sepatu Ortopedi
Kaki X Anak Berhubungan dengan Proses Kelahiran?
Kapan Sebaiknya Memakaikan Sepatu pada Bayi?
TERPOPULER
Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford
5 Potret Nurah Syahfirah Rayakan Ultah Suami, Teuku Rafly Bergaya Padel Bareng Anak-anak
Potret Lyra Virna dan Fadlan Muhammad Lepas Anak Kembar untuk Kuliah ke Luar Kota
Curhat Sharena Mulai Alami Perimenopause, Beruntung Ada Ryan Delon yang Mendampingi
Sering Alami Anyang-anyangan? Ini 5 Resep Minuman untuk Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Nyeri Selangkangan saat Hamil Trimester 1, Normalkah?
Momen Haru Serra Abbie Putri Angie Virgin Berhasil Diterima di University of Oxford
30 Contoh Soal Matematika Kelas 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawabannya Lengkap
Sering Alami Anyang-anyangan? Ini 5 Resep Minuman untuk Mengatasinya
Perebutan Warisan Rp6,8 Miliar Ungkap Rahasia Besar Keluarga Ini, Ternyata...
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Totalitas demi Pretty Crazy, Yoona SNSD Terjun ke Sungai Tanpa Pemeran Pengganti
-
Beautynesia
5 Tanda Zodiak Leo Jatuh Cinta, Cemburuan Tapi Bikin Bahagia Terus!
-
Female Daily
Ada ‘My Oxford Year’, Ini Deret Film Rom-Com di Netflix yang Akan Menemani Weekend-mu!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Foto: Model Berpinggang Kecil 46 Cm, Dikritik Karena Pakai Korset 23 Jam
-
Mommies Daily
Film Panggil Aku Ayah: 7 Pelajaran yang Bikin Haru