HaiBunda

PARENTING

15 Makanan yang Mengandung Zat Besi untuk MPASI Bayi

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Senin, 28 Jul 2025 22:40 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/monzenmachi
Jakarta -

Momen pertama memberikan MPASI selalu jadi pengalaman mendebarkan sekaligus menyenangkan. Namun, satu hal penting yang jangan sampai terlewat, yaitu memastikan makanan bayi mengandung cukup zat besi.

Perlu diketahui bahwa kandungan zat besi dalam ASI saja tidak lagi mencukupi setelah bayi berusia enam bulan. Inilah sebabnya MPASI yang kaya zat besi menjadi sangat krusial di tahap awal makanan padat.

Sebuah studi dari American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan, bahwa bayi yang mendapat cukup zat besi dari MPASI sejak usia enam bulan memiliki perkembangan motorik yang lebih baik.


"Zat besi berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem kekebalan tubuh bayi," jelas Dokter Anak sekaligus Peneliti Gizi Pediatrik dari University of Colorado, dr. Nancy Krebs.

Kebutuhan zat besi pada bayi

Saat memasuki usia enam bulan, bayi mulai membutuhkan lebih banyak zat besi karena cadangan yang dibawanya sejak lahir mulai menurun. Zat besi dari ASI saja tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan harian Si Kecil.

Zat besi penting untuk mendukung pertumbuhan otak, fungsi otot, dan pembentukan hemoglobin dalam darah. Kekurangannya dapat menyebabkan anemia defisiensi besi yang berisiko mengganggu tumbuh kembang anak.

World Health Organization (WHO) menyebut bayi usia 6-23 bulan termasuk kelompok yang rentan mengalami kekurangan zat besi. Risiko ini meningkat jika mereka tidak mendapatkan makanan tambahan yang tepat selama masa MPASI.

Cara memenuhi kebutuhan zat besi pada bayi

Melansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), zat besi merupakan salah satu nutrisi penting yang harus dipenuhi secara konsisten. Kekurangan zat besi bisa berdampak pada tumbuh kembang bayi, terutama pada motorik dan daya tahan tubuh.

1. Sajikan makanan tinggi zat besi minimal dua kali sehari

Bayi disarankan mengonsumsi makanan tinggi zat besi setidaknya dua kali dalam sehari. Hal ini penting karena setelah usia enam bulan, kebutuhan zat besi bayi meningkat drastis.

Bunda perlu memastikan asupan ini terpenuhi melalui makanan alami maupun tambahan. Jika tidak dicukupi, risiko anemia defisiensi zat besi bisa meningkat, yang dapat menghambat tumbuh kembang Si Kecil.

2. Gunakan sayuran hijau sebagai sumber zat besi nabati

Meskipun zat besi dari sayuran hijau tidak diserap sebaik dari daging, tetap ada manfaat besar jika dikombinasikan dengan bahan lain. Sayuran seperti bayam, brokoli, dan daun kelor bisa menjadi bagian dari menu harian bayi.

Bunda bisa menghaluskan sayuran ini menjadi puree atau mencampurkannya ke bubur bayi. Menjadikan sayuran sebagai MPASI juga membantu bayi mengenal rasa alami dan memperluas selera makannya.

3. Tambahkan makanan yang tinggi vitamin C untuk bantu penyerapan zat besi

Vitamin C mampu meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan nabati hingga dua kali lipat. Buah seperti jeruk, stroberi, dan tomat sangat cocok dikombinasikan dengan sayuran saat MPASI.

Bunda bisa menyajikan potongan buah segar sebagai camilan. Dengan begitu, zat besi dari makanan akan lebih mudah diserap oleh tubuh Si Kecil.

4. Hindari memberikan susu saat makan utama

Susu mengandung zat yang bisa menghambat penyerapan zat besi jika dikonsumsi berbarengan dengan makanan utama. Kalsium dalam susu bersaing dengan zat besi di saluran pencernaan.

Bunda disarankan untuk memberikan susu di luar waktu makan utama. Misalnya, susu bisa diberikan sebagai minuman jeda di sore hari.

5. Pertimbangkan MPASI fortifikasi yang diperkaya zat besi

Jika bayi sulit mengonsumsi daging atau makanan tinggi zat besi dalam jumlah cukup, MPASI fortifikasi bisa menjadi pertimbangan. Produk fortifikasi telah diformulasikan untuk mencukupi kebutuhan zat besi harian bayi.

Bunda tidak perlu khawatir soal jumlah porsi besar yang sulit dimakan Si Kecil. Dengan satu porsi MPASI fortifikasi, kebutuhan zat besi bisa tetap tercapai tanpa membebani perut mungilnya.

15 makanan yang mengandung zat besi untuk MPASI bayi

Mengutip dari buku Iron Rich Foods for Babies and Growing Children, bahwa ada beragam pilihan makanan yang bisa membantu memenuhi kebutuhan zat besi bayi. Berikut ini 15 jenis makanan yang cocok dijadikan MPASI kaya zat besi:

1. Daging sapi

Daging sapi merupakan sumber zat besi heme yang mudah diserap tubuh bayi. Bunda bisa memilih bagian tanpa lemak dan mengolahnya dengan cara dikukus atau direbus hingga empuk.

Daging sapi cocok diperkenalkan sebagai sumber protein dan zat besi saat bayi mulai MPASI. Hindari menambahkan garam atau bumbu berlebih agar tetap aman untuk bayi.

2. Daging kambing

Daging kambing juga mengandung zat besi heme yang baik untuk mencegah anemia pada bayi. Bunda dapat memotongnya kecil-kecil dan menghaluskannya agar mudah dikonsumsi.

MPASI dari daging kambing bisa menjadi variasi agar bayi tidak bosan. Pastikan daging matang sempurna untuk menghindari risiko infeksi.

3. Ikan tanpa tulang

Ikan kaya akan zat besi dan omega-3 yang baik untuk perkembangan otak. Bunda sebaiknya memilih ikan segar, membersihkan durinya, dan mengukusnya hingga lunak.

Ikan seperti salmon atau kakap bisa dijadikan menu MPASI bergizi dan kaya manfaat. Teksturnya yang lembut membuatnya mudah dikonsumsi oleh bayi tanpa kesulitan.

4. Ayam tanpa kulit

Daging ayam tanpa kulit mengandung zat besi dan protein yang baik untuk pertumbuhan si kecil. Bunda bisa menggunakan bagian dada atau paha atas yang lebih empuk dan mudah diolah.

Ayam bisa dikombinasikan dengan sayuran agar MPASI lebih seimbang dan kaya nutrisi. Masak tanpa garam dan minyak berlebih agar tetap sehat dan ramah untuk pencernaan bayi.

5. Hati ayam atau sapi

Hati mengandung zat besi dalam jumlah tinggi serta vitamin A. Bunda perlu menyajikannya dalam porsi kecil karena kandungan vitamin A yang tinggi bisa berlebihan.

Hati bisa dikukus atau ditumis tanpa bumbu kuat, lalu dihaluskan hingga teksturnya lembut. Jadikan sebagai menu selingan bergizi yang disajikan satu atau dua kali seminggu, bukan makanan utama harian.

6. Sereal bayi yang difortifikasi

Sereal bayi difortifikasi dengan zat besi untuk membantu mencukupi kebutuhan harian. Bunda bisa mencampurnya dengan ASI atau susu formula agar mudah dikonsumsi.

Pilih sereal tanpa tambahan gula atau perasa buatan agar lebih aman dan sehat untuk pencernaan bayi. Teksturnya yang halus cocok sebagai makanan pertama bagi bayi yang baru belajar makan.

7. Kacang panggang

Kacang panggang seperti kacang merah atau kacang hitam mengandung zat besi non-heme. Bunda perlu memasaknya hingga benar-benar lunak dan menghaluskannya.

Bunda bisa campur dengan nasi tim atau bubur agar rasanya lebih diterima bayi dan menambah variasi menu. Pastikan tidak mengandung garam tambahan atau bumbu kuat supaya tetap sesuai dengan kebutuhan MPASI.

8. Telur

Telur merupakan sumber protein dan zat besi yang baik, terutama bagian kuning telur yang kaya nutrisi penting. Bunda bisa mulai memberikannya saat bayi sudah berusia di atas 6 bulan sebagai bagian dari menu MPASI seimbang.

Rebus telur hingga matang sempurna, lalu ambil bagian kuningnya untuk dihaluskan agar mudah ditelan. Perkenalkan secara bertahap untuk mendeteksi kemungkinan alergi sejak dini.

9. Sayuran hijau

Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli mengandung zat besi non-heme yang baik untuk mendukung tumbuh kembang bayi. Bunda perlu tahu bahwa kandungan vitamin C di dalamnya juga membantu penyerapan zat besi secara optimal.

Kukus sayuran hingga empuk agar tetap kaya nutrisi, lalu haluskan sesuai usia dan kemampuan makan bayi. Hindari memasaknya terlalu lama agar kandungan gizinya tidak rusak atau hilang.

10. Selai kacang

Selai kacang mengandung zat besi, protein, dan lemak sehat yang penting untuk pertumbuhan dan energi bayi. Bunda bisa memilih selai kacang tanpa gula atau garam tambahan agar lebih aman untuk dikonsumsi Si Kecil.

Oleskan tipis-tipis pada roti bayi atau campur dalam bubur untuk tekstur yang lebih lembut. Perhatikan juga risiko alergi dengan memperkenalkannya secara perlahan dan amati reaksinya.

11. Tahu

Tahu adalah sumber zat besi nabati yang mudah diolah menjadi MPASI dan cocok untuk bayi yang baru mulai makan. Bunda bisa memanfaatkan teksturnya yang lembut dan mudah dicerna oleh pencernaan bayi yang masih berkembang.

Bunda bisa potong kecil dan kukus atau tumis ringan tanpa bumbu berlebihan agar tetap sehat. Tahu juga mengandung protein nabati yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan si kecil.

12. Tempe

Tempe kaya akan zat besi serta probiotik alami yang baik untuk pencernaan bayi. Bunda dapat mengolahnya dengan cara dikukus lalu dihaluskan agar teksturnya mudah ditelan.

Tempe bisa dicampur dengan sayur atau sumber karbohidrat seperti nasi atau kentang. Hindari menggorengnya agar kandungan gizinya tetap optimal untuk MPASI.

13. Kentang dengan kulit

Kentang mengandung zat besi, terutama di bagian dekat kulitnya yang sering terbuang. Bunda sebaiknya memilih kentang organik, lalu mencucinya bersih sebelum dikukus agar tetap aman dikonsumsi bayi.

Setelah matang, haluskan kentang bersama sayur atau sumber protein lain seperti tahu atau daging. Kentang bisa menjadi sumber karbohidrat sekaligus zat besi yang mendukung kebutuhan nutrisi MPASI.

14. Quinoa

Quinoa adalah biji-bijian kaya zat besi, protein, dan serat yang baik untuk tumbuh kembang bayi. Bunda bisa menjadikannya sebagai pengganti nasi dalam menu MPASI karena teksturnya lembut dan mudah dicerna.

Masak quinoa hingga benar-benar lunak lalu haluskan sesuai kebutuhan usia bayi. Bisa dikombinasikan dengan buah seperti pisang atau daging ayam agar rasanya lebih lezat dan bergizi.

15. Buah kering (dalam bentuk puree)

Buah kering seperti aprikot dan kismis mengandung zat besi yang mendukung produksi sel darah merah bayi. Bunda bisa merendam buah kering hingga lunak lalu menghaluskannya menjadi puree sebelum diberikan ke Si Kecil.

Puree buah kering bisa dicampurkan ke dalam bubur beras atau sereal bayi untuk variasi rasa. Memberikan rasa manis alami tanpa tambahan gula buatan, sekaligus menambah asupan zat besi harian.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bayi MPASI Alergi Telur, Simak Solusi dari Dokter Yuk, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cerita Lucu Vior, Baru Tahu Ibunda Komisaris Perusahaan dari Netizen di Media Sosial

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Cantiknya Tia Septiana Putri Mandra yang Kini Sudah Beranjak Besar, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

10 Bunga yang Melambangkan Kematian di Berbagai Budaya dan Maknanya

Mom's Life Arina Yulistara

Hati-Hati! Sering Minum Kopi Susu & Matcha Bisa Bikin Diabetes di Usia Muda

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

5 Potret Inspirasi Maternity Shoot Terbaru Public Figure Tanah Air

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Viral Tren 'What's My Curse' di Medsos, Begini Pandangan Psikolog

Hati-Hati! Sering Minum Kopi Susu & Matcha Bisa Bikin Diabetes di Usia Muda

Cerita Lucu Vior, Baru Tahu Ibunda Komisaris Perusahaan dari Netizen di Media Sosial

Diabetes saat Hamil Tingkatkan Risiko Gangguan Perkembangan Anak hingga 39%, Ini Tanda-tandanya

4 Gaya Belajar Anak dan Cara Mengenalinya, Bunda Perlu Tahu

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK