Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Bisakah Hasil Tes IQ Anak Berubah? Ini Penjelasannya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 29 Jul 2025 09:20 WIB

Ilustrasi IQ atau anak genius
Ilustrasi iq anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/Dilok Klaisataporn
Daftar Isi
Jakarta -

Banyak orang tua merasa cemas saat hasil tes Intelligence Quotient (IQ) anaknya tidak sesuai harapan, bahkan tak jarang langsung menyimpulkan anaknya kurang pintar. Padahal, skor IQ bukanlah penentu mutlak masa depan Si Kecil.

Sebagian besar ahli memang menyebut, bahwa skor IQ cenderung stabil sepanjang hidup. Namun, ada fase tertentu dalam tumbuh kembang anak di mana nilainya bisa mengalami perubahan yang cukup signifikan.

Dikutip dalam Live Science, profesor riset dari University of Virginia, Jack Naglieri mengatakan perubahan skor IQ bergantung pada banyak faktor. Ia menegaskan bahwa yang sebenarnya ditingkatkan bukan kecerdasannya, melainkan cara anak memanfaatkan potensi yang sudah dimiliki.

Beberapa hal yang kerap diabaikan ternyata dapat memengaruhi hasil tes IQ anak. Mulai dari kondisi tubuh yang kurang fit, alat tes yang tidak valid, hingga suasana pengujian yang kurang ideal.

Mengapa IQ sering dianggap tetap seumur hidup?

Banyak psikolog menyebutkan bahwa skor IQ bersifat stabil sejak anak menginjak usia tertentu. Hal ini karena pengukuran IQ menggunakan alat standar yang dirancang untuk memberikan hasil seragam dalam jangka panjang.

Namun, stabil bukan berarti tidak bisa berubah sama sekali. Ada fase kehidupan tertentu yang memunculkan fluktuasi, terutama pada masa remaja.

Dilansir dari Psychology Today, skor IQ memang cenderung tetap, tapi bisa berubah selama fase perkembangan tertentu seperti masa anak-anak hingga remaja. Perubahan ini bisa disebabkan oleh perkembangan otak serta stimulasi lingkungan yang didapatkan anak.

Profesor psikologi dari University of Michigan, Richard Nisbett juga menjelaskan IQ memang bisa berubah, tetapi cenderung lebih stabil seiring bertambahnya usia. Artinya, perubahan terbesar biasanya terjadi saat anak masih kecil hingga memasuki usia remaja, Bunda.

"Ya, IQ anak dapat berubah seiring waktu. Tetapi tes IQ memberi hasil skor yang tidak jauh berbeda, bahkan selama periode tahun. Semakin tua usia seseorang, semakin stabil skor tes IQ-nya," kata Nisbett dikutip dari  Live Science.

Apa saja yang bisa mengubah skor IQ anak?

Ada beberapa faktor penting yang bisa memengaruhi perubahan skor IQ dari waktu ke waktu. Salah satunya adalah kualitas serta validitas alat tes yang digunakan.

Jika alat tes tidak kredibel, maka hasilnya pun bisa sangat fluktuatif dan menyesatkan. Banyak tes IQ online yang tidak terstandarisasi, sehingga angka yang dihasilkan sering kali tak bisa dijadikan acuan.

Faktor lain yang tak kalah penting adalah kondisi anak saat menjalani tes. Bila anak sedang tidak sehat, kelelahan, atau kurang tidur, performanya saat mengerjakan tes pun akan menurun.

Psikolog Anak dan Remaja, Devi Sani, M.Psi, Psikolog., menyampaikan hasil tes IQ bisa berubah jika dilakukan dalam kondisi tidak optimal. Ia menegaskan alat tes harus valid dan anak perlu berada dalam kondisi yang prima agar hasil yang didapat akurat.

"Sebenarnya, tes IQ ini sudah sangat umum. Sangat sering yang datang ke klinik membawa hasil tes IQ, padahal bukan. Kalau tesnya tidak kredibel, di website-website, itu bisa berubah-berubah tuh hasilnya. Karena tidak jelas validitasnya, indikatornya," ujar Devi Sani saat Instagram Live bersama HaiBunda.

Apakah pendidikan bisa meningkatkan IQ anak?

Pendidikan memang tidak selalu membuat seseorang "lebih pintar", tetapi bisa melatih otak untuk berfungsi lebih efisien. Itulah sebabnya pendidikan disebut-sebut dapat meningkatkan skor IQ seseorang.

Dilansir dari Psychology Today, pelatihan memori kerja mampu meningkatkan IQ anak usia sekolah dasar. Sementara itu, berbagai analis juga meyakini kalau pendidikan bisa berdampak positif pada IQ orang dewasa.

Namun, penting bagi Bunda untuk tetap fokus pada proses daripada hasil. Anak yang diberi dukungan penuh akan lebih percaya diri dalam mengeksplorasi berbagai potensi yang dimilikinya.

Cara mempertahankan dan meningkatkan IQ anak

Ilustrasi IQ AnakIlustrasi IQ Anak/Foto: iStock

Berikut cara yang bisa Bunda dan Ayah lakukan untuk meningkatkan IQ anak seperti dikutip berbagai sumber:

1. Jaga pola tidur dan makan sehat setiap hari

Tidur yang cukup membantu otak anak memproses informasi dan membentuk memori jangka panjang. Anak yang kurang tidur cenderung lebih sulit fokus dan lebih mudah rewel.

Di sisi lain, makanan bernutrisi seperti ikan, telur, dan sayur berperan penting dalam perkembangan otak. Menu yang seimbang setiap hari bisa menunjang fungsi kognitif secara optimal.

2. Berikan stimulasi mental seperti buku cerita, puzzle, atau musik

Membacakan buku cerita sejak dini menumbuhkan kosakata dan daya imajinasi anak. Sementara puzzle membantu anak melatih kemampuan memecahkan masalah secara mandiri.

Musik juga punya peran unik dalam merangsang otak kanan, yang berkaitan dengan kreativitas dan emosi. Anak yang sering terpapar musik cenderung lebih tenang dan mudah berkonsentrasi.

3. Libatkan anak dalam percakapan aktif

Anak yang sering diajak ngobrol mengalami perkembangan bahasa lebih cepat dibanding yang tidak. Ajak mereka mengungkapkan pendapat, lalu dengarkan dengan antusias.

Percakapan aktif juga menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan berpikir kritis. Jangan ragu untuk membahas hal-hal sederhana yang mereka alami sehari-hari.

4. Ajak anak bermain di luar ruangan

Bermain di alam terbuka membuat anak lebih aktif secara fisik dan mental. Gerakan tubuh saat Si Kecil bermain bisa meningkatkan konektivitas antar sel otak.

Selain itu, sinar matahari membantu tubuh memproduksi vitamin D yang penting bagi kesehatan otak dan tulang. Bermain di luar juga mengasah kemampuan sosial saat mereka berinteraksi dengan teman sebaya.

5. Berikan pujian atas proses, bukan hasil

Fokuslah pada usaha yang mereka lakukan, bukan semata-mata pada hasil akhirnya. Kalimat seperti "Kamu hebat sudah mencoba berkali-kali" lebih bermakna daripada "Kamu memang pintar".

Dikutip dari laman Verywell Mind, psikolog Stanford, Carol Dweck menyebut anak yang dipuji atas usahanya cenderung lebih tahan banting dan gigih saat menghadapi tantangan. Hal ini juga sejalan dengan konsep "growth mindset", bahwa kecerdasan bisa berkembang lewat usaha dan belajar.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda