PARENTING
Peranan Nutrisi dan Stimulasi Lainnya untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Anak
dr. Ellen Wijaya, Sp. A | HaiBunda
Rabu, 06 Aug 2025 09:10 WIBAnak tumbuh cerdas menjadi dambaan banyak orang tua. Setelah periode pemberian ASI eksklusif, lanjutkan dengan MPASI. Upayakan untuk memberikan anak makanan yang bergizi demi mendukung perkembangan kecerdasannya.
Makanan memberi kontribusi besar dalam membentuk kecerdasan anak. Dimulai sejak 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Pengaruh makanan pada kecerdasan anak
Makanan sangat berpengaruh dalam mendukung kecerdasan anak. Apa yang dikonsumsi anak sehari-hari berperan besar dalam menunjang perkembangan otaknya, karena berkaitan dengan asupan nutrisi, proses tumbuh kembang, dan fungsi kognitif.
Asupan gizi yang tepat membantu dalam membentuk struktur otak yang sehat. Kinerja otak yang optimal sangat bergantung pada kualitas nutrisi yang masuk ke dalam tubuh Si Kecil.
Jika anak kekurangan nutrisi penting, proses mielinisasi saraf otak, atau pembentukan lapisan pelindung di sekitar serabut saraf otak, dapat terganggu. Padahal, proses ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat jalannya komunikasi antar sel saraf.
Jadi, pola makan yang sehat dan seimbang bukan hanya penting untuk fisik anak. Namun juga berpengaruh besar terhadap kecerdasan dan kemampuan belajarnya ke depan lho, Bunda.
Mau anak cerdas? Ini jenis makanan yang patut masuk dalam menu harian.
1. Utamakan makanan sehat dan seimbang
Makanan seperti protein hewani, telur, ikan, dan daging sapi, lebih baik dibanding junk food. Hindari makanan tinggi lemak tetapi rendah nutrisi, karena tidak mendukung tumbuh kembang anak.
2. Pastikan asupan zat besi dan omega-3 tercukupi
Protein hewani kaya akan zat besi dan omega-3 yang penting untuk perkembangan fungsi otak. Kekurangan zat ini dapat menyebabkan anemia serta gangguan perkembangan kognitif anak, lho, Bunda.
3. Sertakan sayur, buah, dan karbohidrat kompleks setiap hari
Sayur dan buah menyumbang vitamin dan mineral penting. Karbohidrat kompleks seperti nasi, kentang, atau oatmeal memberikan energi yang tahan lama untuk anak.
4. Batasi makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh
Makanan seperti permen, keripik, dan gorengan sebaiknya dikonsumsi sangat terbatas. Kandungan ini dapat mengganggu metabolisme dan menurunkan konsentrasi serta daya fokus anak.
Peranan susu, suplemen, dan madu untuk dukung kecerdasan anak
Banyak orang tua sering bertanya-tanya, apakah susu, madu, atau suplemen benar-benar dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak? Wajar saja, apalagi dengan banyaknya produk di pasaran yang menjanjikan manfaat serupa.
Namun, nutrisi alami sebaiknya tetap menjadi pilihan utama. Zat gizi yang penting dapat dipenuhi dengan pola makan yang sehat dan seimbang setiap hari.
Berikan Si Kecil buah dan sayur karena kaya akan vitamin dan mineral. Sementara itu, ikan dan protein hewani adalah sumber omega-3 yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan otak anak.
Meski begitu, dalam kondisi tertentu, ada dua jenis suplemen yang bisa diberikan, yaitu vitamin D dan zat besi. Anak-anak membutuhkan sekitar 400 IU vitamin D setiap hari untuk mendukung pertumbuhannya secara optimal.
Zat besi pun tak kalah penting, karena berperan mencegah anemia defisiensi besi yang dapat berdampak pada fungsi kognitif. Pemberian vitamin D dan zat besi harus disesuaikan dengan usia dan kondisi masing-masing anak agar tepat guna.
Jenis makanan yang dapat mengganggu fungsi otak anak
Makanan memang penting untuk tumbuh kembang Si Kecil, tetapi Bunda sebaiknya memilih makanan yang nutrisinya seimbang, hindari makanan kemasan dan makanan yang mengandung banyak bahan pengawet.
Junk food seperti burger berlemak, es krim, dan minuman bersoda sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan. Meski terasa enak, jenis makanan ini cenderung rendah gizi dan tinggi kalori kosong.
Makanan manis dan asin yang berlebihan juga perlu diwaspadai. Bahkan jus buah pun dapat berisiko jika dicampur gula tambahan atau susu secara berlebihan.
Jenis makanan seperti ini dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolik. Dampaknya bukan hanya berpengaruh ke tubuh, tetapi juga dapat mengganggu fokus dan kemampuan kognitif anak.
Tips mengoptimalkan kecerdasan anak selain dari makanan
Makanan memang penting, Bunda, tetapi bukan satu-satunya kunci agar anak tumbuh cerdas. Harus ada keseimbangan antara asih (kasih sayang), asah (stimulasi), dan asuh (perawatan) dalam proses tumbuh kembangnya.
Ketiga unsur ini saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Tidak ada rumus pasti untuk membandingkannya, karena semuanya sama pentingnya dan harus berjalan beriringan.
Anak yang mendapatkan makanan bergizi, tetapi minim kasih sayang atau perhatian juga akan berpengaruh pada aspek psikologis, emosi, bahkan kemampuan sosialnya di masa depan.
Sama halnya seperti anak yang selalu diajak bermain dan diberi stimulasi, tetapi asupan gizinya kurang, maka berisiko mengalami hambatan dalam tumbuh kembang fisik maupun perkembangan kognitifnya.
Kapan makanan anak perlu diperhatikan agar tumbuh cerdas?
Bunda, jangan tunggu anak lahir baru mulai peduli kebutuhan gizi mereka. Faktanya, pemenuhan nutrisi sudah harus dimulai sejak anak dalam kandungan, bahkan sebelum kehamilan terjadi.
Masa 1.000 hari pertama kehidupan, terhitung sejak masa kehamilan hingga anak berusia 2 tahun, adalah periode emas pertumbuhan dan perkembangan otak. Apa yang dikonsumsi ibu saat hamil sangat memengaruhi pembentukan otak janin.
Setelah bayi lahir, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan sangat disarankan. Lalu dilanjutkan dengan MPASI yang bergizi lengkap dan seimbang sesuai usianya.
Periode ini sangat krusial dan tidak dapat diulang. Jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi di masa ini, dampaknya bisa terbawa hingga anak dewasa, terutama pada kecerdasan dan tumbuh kembangnya.
4 jenis stimulasi penting agar anak tumbuh cerdas sejak dini
Stimulasi adalah bagian penting dari proses tumbuh kembang anak. Tanpa stimulasi yang tepat, potensi anak tidak akan berkembang secara optimal.
Dalam dunia kesehatan anak, ada empat ranah utama perkembangan yang perlu distimulasi. Keempatnya saling berkaitan dan sama pentingnya untuk diperhatikan sejak dini.
Berikut ulasan selengkapnya:
1. Motorik kasar, dasar kekuatan fisik anak
Motorik kasar melibatkan gerakan besar seperti merangkak, berdiri, atau berjalan. Ini adalah fondasi dasar yang membantu anak mengeksplorasi lingkungan.
Stimulasi pada ranah ini dapat diberikan melalui aktivitas sederhana. Misalnya, mengajak anak bermain bola, berjalan di permukaan tidak rata, atau menaiki tangga.
Anak yang motorik kasarnya aktif akan lebih percaya diri. Ia juga lebih mudah menjalin interaksi sosial karena mampu mengikuti permainan kelompok. Stimulasi ini harus disesuaikan dengan usia anak. Jangan terlalu memaksakan jika kemampuan fisiknya belum siap.
2. Motorik halus, melatih ketelitian dan koordinasi
Motorik halus melibatkan gerakan kecil seperti mencoret, menyusun balok, atau memegang benda kecil. Ranah ini sangat penting untuk kemandirian anak nantinya.
Stimulasi bisa dimulai sejak usia dini. Ajak anak bermain puzzle, memasukkan kancing ke dalam lubang, atau menggambar dengan krayon.
Kemampuan motorik halus akan membantu anak saat ia masuk sekolah. Ia lebih mudah memegang pensil, menulis, atau memakai pakaian sendiri.
Orang tua perlu aktif memberi tantangan sesuai usia Si Kecil. Jangan khawatir jika anak membuat berantakan, karena itu bagian dari proses belajar.
3. Bahasa, dasar komunikasi dan kecerdasan sosial
Bahasa adalah alat utama anak untuk belajar dan bersosialisasi. Perkembangan bahasa harus distimulasi sejak bayi.
Mulai dari berbicara rutin dengan anak, menyebut nama benda, hingga membacakan buku. Semua itu membantu anak memahami dan meniru ucapan.
Jangan abaikan jika anak terlambat berbicara. Deteksi dan intervensi dini dapat mencegah masalah bicara yang lebih berat. Kemampuan bahasa yang baik sangat berkaitan dengan kecerdasan sosial dan akademik anak ke depannya.
4. Personal sosial, membangun karakter dan empati
Ranah personal sosial melatih anak merespons lingkungan sosial. Contohnya seperti menyapa, menunjukkan emosi seperti tersenyum, atau bermain dengan teman.
Stimulasi dapat diberikan lewat interaksi langsung. Ajak anak beraktivitas dengan teman sebaya atau libatkan ia dalam kegiatan rumah.
Perkembangan sosial membentuk empati dan tanggung jawab. Melalui interaksi, anak akan belajar mengenal emosi diri dan orang lain. Ranah ini penting untuk membentuk anak yang percaya diri dan mandiri. Orang tua adalah model utama dalam menstimulasi aspek ini.
5. Peran orang tua tak bisa digantikan
Stimulasi terbaik datang dari orang tua. Bukan dari gadget, TV, atau bahkan pengasuh sekalipun.
Orang tua tentu mengetahui kebutuhan dan karakter anaknya. Hal ini menjadikan stimulasi yang diberikan lebih tepat sasaran dan bermakna.
Luangkan waktu untuk bermain, berbicara, dan mendampingi anak karena momen sederhana ini akan berdampak besar untuk tumbuh kembang Si kecil.
Setelah mengetahui penjelasan mengenai peranan makanan dalam mengoptimalkan kecerdasan anak, kini saatnya mempersiapkan kehamilan yang sehat hingga berlanjut pada 1.000 hari pertama Si Kecil. Lakukan seluruh stimulasi lain secara bersamaan agar anak tumbuh cerdas secara optimal.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Kenali Perbedaan serta Manfaat Gula Sukrosa dan Laktosa untuk Si Kecil
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Makanan Bernutrisi Tinggi untuk Tingkatkan Kecerdasan Anak, Coba Telur Bun
7 Makanan Kaya Vitamin untuk Meningkatkan Kecerdasan Anak
Bukan sekadar Mitos, Makan Ikan Memang Terbukti Bikin Anak Lebih Cerdas Lho
Kekurangan Zat Besi Berisiko Turunkan IQ Anak, Bisakah Diperbaiki?
TERPOPULER
5 Potret Kebersamaan Enno Lerian & Suami Anniversary 14 Tahun Pernikahan
Mendikdasmen Larang Anak-Anak Main Roblox, Ingatkan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Naik KRL ke Tempat Kerja, Adrian Maulana Pilih Frugal Living hingga Rajin Investasi
Dahlia Poland Gugat Cerai Fandy Christian Setelah Hampir 10 Tahun Nikah
7 Nama Anak Artis Keturunan Arab Bermakna Indah
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Kebersamaan Enno Lerian & Suami Anniversary 14 Tahun Pernikahan
Mendikdasmen Larang Anak-Anak Main Roblox, Ingatkan Dampaknya dalam Kehidupan Sehari-hari
Punya Hipertensi saat Hamil? Hati-Hati Berisiko Gagal Menyusui
5 Potret Natarina Anak Taufik Hidayat & Ami Gumelar Sudah Berusia 18 Tahun
7 Nama Anak Artis Keturunan Arab Bermakna Indah
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Yuni Shara Beberkan Kisah Pahit Masa Lalu soal Perpisahan Tidak Baik, Apakah Raymond Manthey?
-
Beautynesia
Ada Park Bo Gum hingga D.O, Deretan Artis Korea Ini Siap Hadir ke Indonesia pada Agustus 2025
-
Female Daily
Malas Mencuci Baju karena Ribet? Lirik Produk Xiaomi yang Praktis dan Mempermudah Hidup!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Potret Personel SNSD Reuni, Rayakan Anniversary ke-18 dan Ultah Tiffany
-
Mommies Daily
7 Side Hustle Untuk Anak Remaja. Cara Kreatif Nambah Uang Jajan