HaiBunda

PARENTING

Tempat Tidur Bayi: Kriteria Memilih, Tips Penempatan, dan Rekomendasinya

ZAHARA ARRAHMA   |   HaiBunda

Rabu, 13 Aug 2025 08:50 WIB
Pilihan tempat tidur bayi baru lahir/ Foto: Getty Images/iStockphoto/jacoblund

Tempat tidur bayi atau crib tak hanya membuat tidur Si Kecil lebih nyenyak, tetapi juga membantu menjaga jarak aman jika Bunda atau Ayah punya kebiasaan mendengkur saat tidur. Menempatkan bayi di tempat tidur khusus, bisa membantunya beristirahat dengan lelap tanpa terganggu suara maupun gerakan di sekitarnya.

Penggunaan tempat tidur bayi juga mampu mengurangi kekhawatiran Bunda terhadap risiko bayi tertindih atau tersenggol saat tidur bersama di kasur. Sebab, bayi membutuhkan lingkungan tidur yang aman, nyaman, dan minim gangguan. Itulah mengapa penting memilih crib dengan ukuran, material, dan fitur yang sesuai kebutuhan Si Kecil.

Nah, sebelum memutuskan pilihan, yuk simak dulu kriteria crib yang ideal dan tips penempatannya. Siapa tahu, Bunda bisa menemukan tempat tidur impian yang aman dan nyaman untuk Si Kecil!


Sampai usia berapa anak menggunakan tempat tidur bayi?

Melansir dari ShunChild, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar bayi tidur di kamar yang sama dengan orang tua selama setidaknya enam bulan pertama. Praktik ini disebut room sharing, yaitu menempatkan tempat tidur bayi di dalam kamar orang tua. Tujuannya, agar tidur Si Kecil tetap aman dan tetap berada dalam jangkauan pengawasan Bunda.

Rekomendasi ini didasari data AAP yang dikutip dari laman Healthy Children, yang mencatat sekitar 3.500 kasus kematian bayi mendadak saat tidur di Amerika Serikat setiap tahun. Sebagian besar kasus tersebut disebabkan oleh sudden infant death syndrome (SIDS) atau kecelakaan seperti tersedak dan terjerat secara tidak sengaja.

Dengan room sharing, risiko SIDS dapat berkurang hingga 50 persen sehingga metode ini dinilai lebih aman dibandingkan bed sharing, Bunda. Selain itu, posisi crib di dekat tempat tidur orang tua memudahkan Bunda untuk menyusui, menenangkan, dan memantau Si Kecil sepanjang malam.

Biasanya, crib dapat digunakan hingga anak berusia 1,5-2 tahun, tergantung ukuran dan aktivitasnya. Jika menggunakan crib berukuran standar, masa pakainya bisa lebih lama, bahkan hingga Si Kecil memasuki usia kanak-kanak awal.

Namun, jika Ayah dan Bunda memilih tempat tidur berukuran mini, masa pemakaiannya tentu lebih singkat. Begitu tinggi Si Kecil mendekati 89 cm, kemampuan motoriknya berkembang pesat. Ia bisa saja mulai memanjat pagar meski posisi kasur sudah diatur pada tingkat terendah sehingga risiko jatuh semakin besar.

Selain ukuran dan tinggi badan, perhatikan juga tanda-tanda perkembangan lainnya. Misalnya, bayi mulai sering berguling, mencoba merangkak, atau semakin aktif bergerak di dalam crib. Jika hal tersebut terjadi, beralihlah ke tempat tidur yang lebih besar agar bayi tetap aman dan nyaman saat terlelap.

Jenis-jenis tempat tidur bayi

Jika Bunda berencana membeli tempat tidur bayi, pastikan memilih jenis yang paling sesuai dengan kebutuhan. Nah, berikut beberapa pilihan crib yang bisa Bunda pertimbangkan untuk Si Kecil.

1. Tempat tidur bayi ukuran standar

Tempat tidur berukuran standar kerap menjadi pilihan pertama bagi orang tua yang menginginkan investasi jangka panjang. Dengan dimensi yang relatif luas, crib ini dapat digunakan hingga anak berusia sekitar 18-24 bulan, tergantung pada tingkat pertumbuhannya.

Umumnya, model ini dilengkapi pengaturan tinggi kasur yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan sehingga memudahkan Bunda ketika menidurkan atau menggendong bayi. Karena ukurannya yang cukup besar, crib standar lebih cocok ditempatkan di kamar yang memiliki ruang besar, Bunda.

2. Tempat tidur bayi mini

Berbeda dengan model standar, tempat tidur bayi mini dirancang lebih ringkas untuk menghemat ruang sekaligus memudahkan penempatan. Ukurannya yang lebih kecil membuatnya sangat ideal digunakan sejak bayi baru lahir hingga sekitar usia 6-12 bulan.

Banyak crib mini yang hadir dengan fitur pengaturan ketinggian kasur sehingga Bunda dapat menyesuaikannya seiring perkembangan bayi. Fleksibilitas penempatan menjadi salah satu keunggulan utamanya. Alhasil, crib mini bisa diletakkan di samping tempat tidur orang tua untuk memudahkan menyusui di malam hari, atau di kamar bayi terpisah jika Bunda ingin melatih kemandirian tidur sejak dini.

3. Tempat tidur bayi convertible

Crib convertible merupakan pilihan praktis sekaligus ekonomis untuk jangka panjang. Dimensinya mendekati ukuran crib standar, sehingga bayi memiliki ruang tidur yang lega. Keistimewaannya terletak pada desain multifungsi yang dapat diubah menjadi ranjang balita, bahkan hingga menjadi tempat tidur anak usia sekolah, tergantung modelnya.

Beberapa tipe convertible juga dilengkapi pagar yang bisa dilepas untuk memudahkan transisi dari crib ke tempat tidur biasa. Meskipun harganya cenderung lebih tinggi, investasi ini dapat menghemat biaya pembelian tempat tidur baru di masa depan, lho, Bunda.

4. Tempat tidur bayi lipat

Jenis tempat tidur bayi ini dirancang untuk orang tua yang mengutamakan mobilitas dan fleksibilitas. Tempat tidur bayi lipat tersedia dalam ukuran standar maupun mini dan biasanya dilengkapi roda untuk memudahkan pemindahan.

Keunggulan lain adalah kemampuannya dilipat ringkas, sehingga mudah disimpan saat tidak digunakan atau dibawa bepergian. Untuk keamanan, roda dilengkapi kunci pengaman agar crib tetap stabil ketika bayi bergerak. Model ini sangat bermanfaat bagi Bunda yang sering berpindah tempat tinggal atau bepergian bersama Si Kecil.

5. Tempat tidur bayi serba guna

Tempat tidur bayi serba guna menjadi solusi praktis bagi Bunda yang ingin menggabungkan fungsi tidur dengan penyimpanan. Biasanya, crib ini dilengkapi laci, rak, atau bahkan meja ganti popok yang menyatu dengan rangka utama. Fungsionalitas ini memudahkan orang tua dalam menyimpan perlengkapan bayi, seperti popok, selimut, atau pakaian, tanpa perlu mengambilnya dari tempat lain.

Selain tersedia di toko furnitur dengan berbagai model, crib serba guna juga bisa dipesan secara khusus sesuai desain dan kebutuhan keluarga. Jenis ini sangat ideal untuk kamar bayi dengan ruang terbatas karena membantu menghemat tempat.

6. Tempat tidur bayi bulat

Tempat tidur bayi berbentuk bulat masih tergolong unik dan jarang ditemukan di pasaran. Bentuknya yang melingkar menciptakan kesan estetik sekaligus memberikan kenyamanan dengan area tidur yang tertutup rapi di semua sisi.

Karena dimensinya lebih kecil, crib bulat mudah ditempatkan di berbagai sudut ruangan, termasuk area yang biasanya sulit dijangkau crib berukuran standar. Namun, tantangan yang mungkin dihadapi adalah mencari perlengkapan pendukung, seperti seprai atau kasur cadangan, karena ukuran dan bentuknya yang tidak umum.

7 Tips memilih tempat tidur atau kasur bayi yang perlu diperhatikan

Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:

1. Gunakan permukaan tidur yang rata dan kokoh

Aturan pertama dalam memilih kasur bayi yang tepat adalah memastikan permukaannya rata dan kokoh. Permukaan tidur yang seperti ini akan menjaga tulang belakang bayi tetap sejajar, mencegah tubuhnya tenggelam ke dalam kasur, serta membantu mengurangi risiko SIDS, Bunda.

2. Hindari aksesoris berlebih di tempat tidur

Tempat tidur bayi harus bebas dari bantal hias, mainan, selimut tebal, atau aksesoris lain yang tidak terpasang dengan aman. Benda-benda yang mudah bergeser atau terlepas ini dapat menutup wajah bayi, membuatnya sulit bernapas, atau bahkan menyebabkan bayi terjebak dan tercekik.

Jika khawatir bayi kedinginan, kenakan mereka pakaian yang berlapis. Hindari penggunaan selimut tebal karena dapat meningkatkan risiko sesak napas dan tidak aman untuk bayi.

3. Perhatikan ukuran kisi-kisi tempat tidur

Kisi-kisi atau jeruji pada tempat tidur bayi perlu memiliki jarak yang aman. Jika celahnya terlalu lebar, tangan, kaki, atau bagian tubuh bayi bisa terselip dan berisiko menyebabkan cedera. Sebagai panduan, jarak antar kisi sebaiknya tidak melebihi 6 cm agar Si Kecil tetap aman saat tidur atau bergerak di dalam kasur.

4. Gunakan cat yang aman 

Bayi yang mulai aktif sering kali menggigit atau menjilat sisi ranjang. Oleh karena itu, orang tua perlu memilih tempat tidur bayi yang dilapisi cat non-toksik, bebas timbal, dan tanpa bahan kimia berbahaya.

5. Pilih tinggi tempat tidur bayi yang tepat

Tempat tidur bayi yang ideal memiliki pengaturan tinggi yang bisa disesuaikan. Saat bayi masih kecil, posisi kasur yang lebih tinggi memudahkan orang tua untuk mengangkat atau meletakkan bayi. Namun, ketika bayi sudah mulai duduk atau berdiri, turunkan posisi kasur untuk mencegahnya memanjat keluar.

6. Pastikan ketebalan kasur sesuai

Ayah dan Bunda sebaiknya membeli kasur bayi bersamaan dengan tempat tidurnya agar ukurannya pas tanpa celah di sisi. Celah dapat membuat bayi terjepit atau tergelincir ke samping. Selain itu, ketebalan kasur sebaiknya tidak lebih dari 15 cm supaya posisi tidur Si Kecil tetap nyaman dan aman.

7. Pilih seprai kasur yang lembut dan pas

Pilihlah seprai berbahan lembut dan nyaman di kulit bayi, Bunda. Pastikan juga seprai terpasang rapat agar tidak mudah terlepas. Untuk perlindungan ekstra, Bunda bisa menambahkan perlak supaya kasur tetap kering dan higienis.

Cara meletakkan bayi tidur di kasur agar nyaman dan tidak mudah bangun

Dikutip dari laman Dadada Baby, saat hendak menidurkan Si Kecil di kasur, tempelkan tubuhnya ke dada Bunda sebelum dibaringkan. Cara ini membantu menjaga suhu tubuhnya tetap hangat sehingga ia tidak mudah terbangun. 

Setelah dibaringkan, Bunda bisa menempelkan kedua tangan di dada bayi untuk mempertahankan kehangatan. Selama ia tidur, buat suara shushing lembut seperti “sssh” untuk menenangkan. Suara ini aman dan tidak akan mengejutkan bayi.

Selain itu, usapan lembut di dahi juga dapat membantu si Kecil cepat mengantuk sekaligus tidur lebih tenang. Namun, agar tidur bayi semakin aman dan nyaman, Bunda juga bisa mempraktikkan beberapa cara yang disarankan para ahli dari laman Parents berikut ini.

1. Pastikan bayi merasa hangat dan nyaman

Peralihan dari pelukan hangat orang tua ke kasur yang lebih dingin kerap membuat bayi terbangun. Polly Moore, PhD, pakar tidur dan penulis The 90-Minute Baby Sleep Program, menjelaskan, "Salah satu alasan bayi rewel saat dipindahkan adalah perubahan suhu yang drastis, dari hangatnya tubuh orang tua ke tempat tidur yang relatif dingin."

Sebagai solusi, Bunda bisa memakaikan Si Kecil kain bedong, memberikan ASI, lalu membaringkannya perlahan. Jika sudah tidak perlu dibedong, gunakan sleep sack atau kantong tidur agar tubuhnya tetap hangat.

Bila Si Kecil masih rewel, berdirilah di dekat kasur sambil menaruh tangan di perutnya untuk menenangkan. Namun, hindari langsung menggendong kembali karena bisa membuat bayi bingung dan sulit belajar tidur mandiri.

2. Letakkan saat bayi mengantuk, bukan saat tertidur pulas

Pindahkan bayi ke kasur ketika ia masih terjaga tetapi sudah terlihat mengantuk, lalu periksa kondisinya setiap 5-10 menit. Cara ini membantu bayi belajar tertidur sendiri tanpa harus selalu digendong. Setelah ia terbiasa di malam hari, terapkan metode yang sama untuk tidur siang secara bertahap, agar bayi tidak mudah lelah atau rewel.

3. Perhatikan tanda-tanda kantuk

Bayi memiliki cara untuk menunjukkan rasa lelahnya melalui bahasa tubuh, seperti mengucek mata, menatap kosong, atau tiba-tiba menjadi lebih tenang. Begitu tanda-tanda ini terlihat, meletakkannya di kasur saat ia masih dalam kondisi tenang akan membantu proses tidurnya berlangsung lebih mudah, Bunda.

4. Ciptakan lingkungan tidur yang kondusif

Kualitas tidur bayi sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitarnya. Jadi, pastikan kasur bayi bebas dari benda-benda, ruangan cukup gelap, suhu sejuk, dan minim gangguan suara. Selain itu, posisikan bayi tidur telentang, ya, Bunda.

Profesor sekaligus dokter anak di Children's Hospital Colorado, Hilary Stempel, MD, MPH, mengingatkan bahwa American Academy of Pediatrics tidak merekomendasikan bed sharing. Ranjang orang dewasa dengan bantal dan selimut empuk berisiko bagi bayi. Alhasil, pilihan teraman adalah room sharing dengan bayi tidur di tempat tidur yang terpisah.

5. Bersabar dan konsisten

Proses membiasakan bayi tidur sendiri di kasur membutuhkan waktu. Sesekali menggendongnya hingga tertidur tetap wajar, terutama di bulan-bulan pertama. Seiring waktu, Ayah dan Bunda akan menemukan ritme tidur yang membuat Si Kecil merasa aman dan nyaman.

5 Rekomendasi tempat tidur bayi terbaik dari tipe goyang hingga portable

Sudah siap memilih tempat tidur nyaman untuk Si Kecil? Yuk, intip rekomendasi Bubun, mulai dari tipe goyang hingga portable yang mudah dibawa ke mana saja.

1. Gulliver IKEA


Tempat tidur bayi IKEA/Foto: IKEA Official Store

Tempat tidur bayi buatan IKEA ini dilengkapi dengan fitur dasar yang dapat diatur pada dua tingkat ketinggian sehingga memudahkan penyesuaian sesuai pertumbuhan dan kebutuhan Si Kecil. Salah satu sisi ranjang juga bisa dilepas saat bayi sudah cukup besar dan mulai belajar naik turun sendiri.

Dasar tempat tidur terbuat dari kayu solid yang dilapisi lacquer akrilik bening, sedangkan bagian kain menggunakan bahan 100 persen nilon yang lembut dan kuat sehingga aman dan nyaman untuk kulit bayi. Ventilasi yang baik pada dasar ranjang pun menjamin sirkulasi udara optimal agar bayi tidur dengan suhu yang nyaman.

2. CocoLatte Cubix Baby Box

Cocolatte Cubix dapat digunakan sebagai tempat tidur bayi yang berukuran 100 x 70 x 192 cm. Produk ini cocok untuk bayi usia 0-24 bulan dengan berat maksimal 15 kg yang dilengkapi tempat ganti popok yang bisa disesuaikan.

Tersedia juga bouncer dengan dua tingkat ketinggian, yang dapat dipakai di dalam maupun luar crib. Selain itu, produk ini dilengkapi kelambu anti-nyamuk, musik, lampu, dan getaran yang menenangkan saat tidur. Mobilitasnya pun mudah berkat roda di kedua sisi serta travel bag yang memudahkan dibawa bepergian.

3. Babydoes CH 1692 4-in-1 Cottage Crib


Tempat tidur bayi BabyDoes/Foto: BabyDoes Indonesia

BabyDoes 4-in-1 adalah produk multifungsi yang dapat digunakan sebagai tempat tidur, arena bermain, tempat tidur goyang (rocking), dan travel crib. Tersedia juga kanopi dan jendela sirkulasi udara yang dapat dilepas pasang untuk memastikan kenyamanan dan sirkulasi udara optimal bagi bayi.

Tempat tidur ini cocok digunakan sejak bayi baru lahir hingga berat 20 kg, dengan fitur baby box yang dapat diturunkan dan resleting untuk mode bermain. Tak ketinggalan, terdapat kotak musik dengan pengaturan lagu yang membantu menenangkan Si Kecil, lho, Bunda.

4. Hapyee Portable Crib

Selanjutnya ada tempat tidur bayi dari Hapyee yang dapat dilipat dan dilengkapi ruang penyimpanan di bawahnya. Dengan kapasitas muatan maksimal 60 kg dan tiga pilihan tinggi, tempat tidur ini memastikan posisi tidur Si Kecil yang optimal, Bunda.

Kasur yang disertakan memiliki lapisan tebal untuk kenyamanan ekstra, serta ventilasi bawaan yang mendukung sirkulasi udara agar bayi tetap nyaman saat tidur. Dengan berat hampir 12 kg dan dimensi 120 x 60 x 78 cm, produk ini layak untuk Ayah dan Bunda pilih.

5. Mothercare Travel Cot Little Elephant


Tempat tidur bayi Mothercare/Foto: Mothercare Official Store

Rekomendasi tempat tidur bayi terakhir adalah Mothercare Travel Cot Little Elephant. Crib ini cocok untuk bayi baru lahir hingga usia tiga tahun, dilengkapi matras empuk, keranjang dengan ketinggian yang bisa disesuaikan, dan changing station yang mudah dibersihkan.

Berukuran 102 x 72 x 77 cm, tempat tidur ini terbuat dari kombinasi bahan berkualitas seperti steel, plastik, polyester, meshfoam, dan MDF. Desainnya praktis dengan mekanisme lipat cepat, roda untuk mobilitas, serta tas jinjing portabel yang memudahkan penyimpanan dan perjalanan.

Itulah rangkuman informasi yang perlu Bunda ketahui sebelum memilih tempat tidur bayi yang tepat untuk Si Kecil. Semoga bermanfaat dan membantu, ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Manfaat Tidur Siang untuk Si Kecil, Salah Satunya Meningkatkan Konsentrasi

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK