
parenting
Terbukti pada 200 Anak, Inilah Keterampilan Utama yang Bikin Anak Sukses di Masa Depan
HaiBunda
Rabu, 10 Sep 2025 09:10 WIB

Daftar Isi
Bunda, setiap orang tua tentu ingin melihat anaknya tumbuh menjadi pribadi yang anak sukses di masa depan. Namun, kesuksesan bukan hanya diukur dari nilai akademis yang tinggi.
Dilansir CNBC Make It, ada satu keterampilan utama yang terbukti pada lebih dari 200 anak sebagai prediktor terbesar anak sukses di masa depan. Keterampilan penting tersebut adalah self-connection atau cara si kecil bisa merasa terhubung dengan dirinya sendiri.
Self-connection yang bikin anak sukses di masa depanÂ
Certified Conscious Parenting Coach, Reem Raouda, telah mempelajari sekitar 200 hubungan antara orang tua dan anak. Berdasarkan pengalamannya, ia mengatakan bahwa self-connection merupakan keterampilan utama yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya.Â
Koneksi dengan diri sendiri ini memberikan banyak keuntungan yang membantu anak sukses ke depannya. Keuntungan tersebut di antaranya:
1. Membuat si kecil tangguh secara emosional
Seorang anak yang mengenali perasaannya sendiri nantinya bisa menghadapi stres, penolakan, dan juga berbagai emosi tanpa kehilangan keyakinan pada dirinya sendiri.Â
2. Membantu anak membantu boundaries yang sehat
Anak yang telah berhasil terhubung dengan dirinya lebih yakin akan perasangkanya sendiri. Ia biasanya akan lebih berani untuk mengatakan bahwa ada sesuatu yang terasa berbeda. Selain itu, ia juga akan lebih susah untuk dimanipulasi atau mengalami tekanan dari sekitarnya.Â
3. Membangun rasa percaya diriÂ
Kepercayaan diri yang sesungguhanya tidak berasal dari pujian orang di sekitar atau pun pencapaian si kecil. Akan tetapi, rasa percaya diri ini datang dari pengetahuan akan siapa dirinya dan juga perasaan aman untuk menjadi diri sendiri.Â
4. Melindungi kesehatan mental anak
Perasaan terhubung dengan diri sendiri membantu anak untuk bertahan dari keinginan untuk mencari validasi dari tempat yang mungkin berbahaya. Koneksi diri bisa menjadi penghalang bagi rasa cemas dan ragu.Â
Tujuh cara mengajarkan self-connection untuk bantu anak sukses
Meskipun terdengar sulit, self-connection dapat diajarkan, lho Bunda. Berikut adalah beberapa cara sederhana untuk melakukannya:
1. Validasi emosi anak
Jangan langsung mengatakan, "Kamu enggak apa-apa, kok." Sebaliknya, cobalah katakan, "Pasti sedih, ya? Bunda ada di sini." Validasi tidak berarti setuju, tetapi menunjukkan kepada anak bahwa dunia emosional mereka itu nyata dan aman untuk diekspresikan. Hal ini membantu menumbuhkan kepercayaan pada perasaannya sendiri, yang merupakan komponen kunci dari self-connection.
2. Terima seluruh diri Si Kecil
Berikan ruang untuk emosi yang campur aduk, pertanyaan sulit, dan sifat-sifat unik mereka. Saat anak merasa dilihat dan diterima, bahkan saat marah atau takut, mereka akan belajar bahwa "Seluruh diriku diterima". Perasaan dihargai ini memperkuat harga diri dan keyakinan emosional mereka hingga dewasa.
3. Mundur, jangan micromanage
Terlalu mengendalikan anak dapat mengikis kepercayaan dirinya. Beri ia pilihan yang sesuai dengan usia, seperti memilih pakaian, menyelesaikan perselisihan dengan saudara, atau memutuskan cara menghabiskan sore mereka. Membiarkan mereka bereksperimen dan bangkit kembali dalam lingkungan yang aman membantu mereka membangun suara hati dan ketahanan diri.
4. Jadilah contoh self-connection
Ucapkan hal-hal seperti, "Bunda merasa kewalahan. Bunda butuh tarik napas dalam-dalam". Saat Bunda bisa menyebutkan dan mengelola emosi sendiri, anak akan belajar bahwa perasaan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti atau ditekan. Ia akan mengerti bahwa perasaan adalah sinyal yang dapat dikenali dan ditangani.
5. Gunakan bahasa yang membangun kesadaran, bukan rasa malu
Ganti pertanyaan "Kenapa kamu melakukan itu?" dengan "Apa yang kamu rasakan saat hal itu terjadi?". Nada yang ingin tahu dan penuh kasih mengundang anak untuk introspeksi. Seiring waktu, kata-kata Bunda akan menjadi dialog internal mereka sendiri.
6. Lihat lebih dari sekadar perilaku anak
Ketika seorang anak mengamuk atau menolak, mudah untuk hanya fokus pada perilaku tersebut. Padahal, perilaku sering kali merupakan sebuah pesan: Apakah mereka merasa tidak terhubung? Tidak berdaya? Atau tidak didengar? Memenuhi kebutuhan di balik perilaku membantu anak mengerti bahwa mereka tidak "buruk," tetapi hanya manusia biasa.
7. Rayakan siapa mereka, bukan hanya apa yang mereka lakukan
Tentu, prestasi itu penting. Tetapi Bunda juga perlu menyadari dan menyebutkan kualitas diri yang sering tidak terlihat. Misalnya, "Kamu sangat perhatian dengan teman-temanmu" atau, "Bunda suka rasa ingin tahumu". Pengingat-pengingat ini memperkuat gagasan bahwa mereka dicintai apa adanya, bukan hanya karena apa yang mereka capai.
Dengan mengalihkan fokus dari sekadar hasil akhir dan lebih kepada proses pengenalan diri, Bunda bisa membantu si kecil tumbuh menjadi anak sukses yang berani dan percaya diri menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
Setelah mengetahui pentingnya memiliki keterampilan self-connection untuk anak, mulai latih mereka untuk memahami diri sendiri untuk membantunya lebih sukses di kemudian hari.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Parenting
Anak Sukses Jadi CEO & Dokter, Ibunda Ungkap 7 Perilaku yang Perlu Dicontohkan Orang Tua

Parenting
4 Kalimat Ini Dilarang Diucapkan Orang Tua agar Anak Sukses Menurut Studi

Parenting
5 Sifat Anak yang Sukses di Masa Depan, Salah Satunya Berani Ambil Risiko

Parenting
5 Cara Memotivasi Anak untuk Sukses Tanpa Paksaan

Parenting
20 Kalimat Inspiratif yang Memotivasi Anak Raih Kesuksesan


5 Foto
Parenting
Deretan Artis yang Masih Sembunyikan Wajah Anak, Ternyata Ada Alasannya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda