HaiBunda

PARENTING

Teruji pada 200 Anak, 5 Tanda Anak Manja Karena Kebutuhan Emosional Belum Terpenuhi

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Selasa, 09 Sep 2025 19:00 WIB
Ilustrasi Anak Manja pada Bunda/Foto: Getty Images/iStockphoto/szefei
Jakarta -

Punya anak yang terlihat mudah marah atau enggak bisa diam memang bisa bikin orang tua pusing tujuh keliling. Namun, di balik sikap tersebut, bisa jadi ada alasan yang lebih dalam, Bunda.

Banyak orang sering mengira anak manja identik dengan tantrum, susah diatur, atau tidak bisa dibilangin. Padahal, perilaku ini sering kali menyimpan sinyal bahwa Si Kecil butuh perhatian lebih dalam hal emosional.

Menilik dari laman CNBC Make It, menariknya, penelitian lebih dari 200 anak menemukan bahwa sifat manja tidak hanya soal dimanja dengan barang atau hadiah saja. Justru, hal yang lebih berperan adalah kebutuhan batin mereka yang tidak tersampaikan dengan baik.


Anak yang manja bisa menunjukkan tanda-tanda tertentu yang kadang bikin orang tua salah paham. Namun kalau diperhatikan lebih jeli, sebenarnya mereka sedang berusaha menyampaikan sesuatu.

Nah, supaya Bunda enggak bingung menghadapi situasi ini, penting buat tahu apa saja tanda-tandanya. Dari situ, Bunda bisa mulai memahami cara terbaik untuk mengubah perilaku tersebut tanpa harus marah-marah atau merasa kewalahan.

Tanda-tanda anak manja karena kebutuhan emosional belum terpenuhi

Terdapat beberapa tanda yang bisa dikenali, berikut tanda-tanda anak manja karena kebutuhan emosional belum terpenuhi seperti dikutip dari CNBC Make It:

1. Sulit menerima kata 'tidak'

Tidak semua anak menolak aturan karena aturan itu berat, Bunda. Kadang, mereka merasa bingung bahkan kesal jika batasan yang diberikan tidak jelas atau berubah-ubah.

Ketika aturan tampak tidak konsisten atau Si Kecil merasa sama sekali tidak punya suara dalam keputusan yang menyangkut dirinya, wajar jika mereka mencoba melawan. Itu adalah caranya untuk kembali merasa punya kendali.

Tips untuk orang tua:

Daripada sekadar bilang "tidak" lalu selesai, lebih baik pahami perasaan anak. Katakan, "Aku tahu kamu kesal karena ingin terus bermain, tapi sekarang waktunya tidur". Dengan begitu, anak belajar bahwa batasan bukan dibuat untuk mengekang, tapi demi rasa aman dan saling percaya.

2. Terus-menerus mencari perhatian

Kalau anak terlihat terus menuntut perhatian tanpa henti, biasanya ada tanda bahwa mereka merasa kurang terhubung secara emosionalnya. Anak yang tidak yakin dengan posisinya dalam keluarga sering meminta lebih banyak, seperti halnya waktu, validasi, sampai jaminan bahwa dirinya penting.

Contohnya, anak yang selalu menyela obrolan atau menempel pada orang tua saat ada di acara sosial, belum tentu sekadar "manja". Bisa jadi, anak hanya butuh kepastian bahwa dirinya tetap berarti.

Tips untuk orang tua:

Coba luangkan waktu khusus 10-20 menit setiap hari untuk benar-benar hadir tanpa gangguan. Bermain, mengobrol, atau sekadar duduk bersama bisa menjadi cara terbaik. Gunakan momen ini untuk mengatakan, "Kamu sudah cukup". Jika anak merasa aman secara emosional, dorongan untuk terus mencari validasi pun akan berkurang.

3. Mengalami tantrum demi mendapatkan yang diinginkan

Tantrum sebenarnya bukan sekadar ulah untuk memanipulasi orang tua, melainkan bentuk teriakan minta tolong. Anak yang sudah kewalahan biasanya belum punya kemampuan untuk mengelola emosinya yang besar.

Hal ini sering terjadi saat anak merasa emosinya diabaikan, tidak punya kendali, atau terhimpit oleh terlalu banyak rangsangan seperti kebisingan dan perubahan.

Tips untuk orang tua:

Tetap tenang, lalu akui perasaan Si Kecil dengan kalimat seperti, "Aku lihat kamu benar-benar frustrasi" dan berikan rasa aman, "Aku ada di sini sampai kamu merasa lebih baik". Ingat ya, anak sebenarnya belajar mengendalikan emosinya lewat kedekatan dengan Bunda, bukan lewat tekanan atau kontrol semata.

4. Menolak tanggung jawab

Bunda mungkin pernah menghadapi anak yang malas membereskan mainan, enggan mengerjakan PR, atau gampang menyerah. Hal ini tidak selalu berarti mereka malas,  melainkan karena sering terlindungi dari tantangan atau justru dipaksa mandiri sebelum siap.

Tips untuk orang tua:

Ajak anak terlibat dalam tanggung jawab yang sesuai usia, seperti memasak bersama atau menyelesaikan masalah kecil bersama. Jangan lupa beri apresiasi pada usahanya, bukan pada hasilnya saja. Ketika anak merasa mampu dan didukung, mereka akan lebih mudah menerima tanggung jawabnya.

5. Kurang rasa bersyukur

Anak yang terlihat tidak tahu berterima kasih atau kesal karena tidak mendapatkan yang diinginkan, belum tentu semata-mata merasa berhak. Bisa jadi mereka sedang merasa kurang didengar, terputus secara emosional, atau kehilangan kendali.

Apalagi, jika anak terlalu sering diberi hadiah atau camilan sebagai pengganti perhatian emosional, kemampuan mereka untuk menghargai hal penting bisa menumpul.

Tips untuk orang tua:

Bunda bisa libatkan anak dalam aktivitas yang bermakna, misalnya membantu memasak, membuat kartu, atau menikmati kebersamaan sederhana sebagai keluarga. Ketika anak merasa diterima, berkontribusi, dan dihargai, rasa syukur akan muncul.

Ingat juga untuk tidak berlebihan memberi hadiah ya, Bunda. Contohnya, saat anak membantu membereskan rumah, lebih baik ucapkan, "Terima kasih sudah membantu. Itu sangat berarti buatku, dan aku senang melakukannya bersama kamu".

Itulah tanda-tanda anak manja karena kebutuhan emosionalnya belum terpenuhi. Dengan menghadirkan koneksi yang tulus, Bunda bisa membantu anak tumbuh lebih percaya diri dan mandiri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menyikapi Anak yang Terpapar Konten & Berita Negatif di Media Sosial

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Potret Putri Bungsu Darius & Donna Agnesia Lanjut Sekolah di Portugal

Mom's Life Nadhifa Fitrina

5 Potret Outfit Seulgi RED VELVET saat Liburan di Bali

Mom's Life Amira Salsabila

Potret Namira Adjani Temani Suami Nonton MU di Old Trafford Usai Menikah, Ini Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Farah Quinn Bagikan Potret Kos-kosan Sang Anak yang akan Kuliah di Boston

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Dalam Pelukan Suami, Sri Mulyani Tinggalkan Kemenkeu

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look

5 Potret Outfit Seulgi RED VELVET saat Liburan di Bali

Terpopuler: Potret Putri Bungsu Darius & Donna Agnesia Lanjut Sekolah di Portugal

Potret Namira Adjani Temani Suami Nonton MU di Old Trafford Usai Menikah, Ini Potretnya

Kapan Sebenarnya Bayi Boleh Diajak Berenang?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK