Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Gentle Parenting Dipertanyakan Usai Kasus Balita Menangis 4 Jam di Penerbangan

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 24 Sep 2025 21:20 WIB

Gentle Parenting Dipertanyakan Usai Kasus Balita Menangis 4 Jam di Penerbangan
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Natthapon Muttabunnakarn
Jakarta -

Filosofi gentle parenting semakin banyak diperbincangkan belakangan ini karena menekankan empati, pengertian, dan komunikasi yang baik dengan anak.

Pendekatan ini mendorong orang tua untuk membimbing anak tanpa menggunakan hukuman fisik. Meski terdengar ideal, praktik gentle parenting terkadang memicu kontroversi, terutama ketika menghadapi perilaku anak yang menantang di ruang publik.

Dilansir dari laman New York Post, sebuah penerbangan dari Dallas baru-baru ini menjadi sorotan karena adanya tangisan seorang balita yang tak kunjung berhenti dan sang Bunda memilih untuk tidak menenangkan anaknya.

Penumpang lain pun terpaksa menahan suara tangisan balita yang memekakkan telinganya itu. Video kejadian tersebut kemudian viral dan memicu perdebatan sengit di media sosial mengenai kekurangan dari pendekatan gentle parenting.

Banyak yang mempertanyakan apakah pendekatan ini efektif di situasi publik? Atau justru malah sebaliknya? Baca selengkapnya yuk.

Kontroversi gentle parenting

Kejadian ini membuat penumpang lain kesal dan semakin geram, Bunda. Banyak yang menilai ibunya terlalu pasif saat menghadapi tangisan anaknya, sehingga situasi di pesawat menjadi tidak kondusif.

"Ibunya cuma pasang headphone, duduk diam sepanjang waktu," kata seorang kreator konten TikTok, Tara.

Para komentar pun yang sama-sama kesal setuju dengan kritikan tersebut, Bunda. Mereka menilai pengasuhan seperti ini jelas merugikan semua pihak, termasuk anak dan orang di sekitarnya, karena tidak ada upaya untuk menenangkan situasi.

"Orang tua sekarang sudah malas jadi orang tua," tulis salah satu komentar.

"Kalau anakmu tidak bisa naik pesawat tanpa menangis sepanjang penerbangan, berarti dia belum siap, dan itu tidak adil bagi anak maupun penumpang lain," tambah komentar lain.

Selain itu, banyak orang menilai praktik pengasuhan semacam ini sering kali disalahartikan, Bunda, karena publik mengira ini merupakan bagian dari gentle parenting.

"Orang akan salah paham ini sebagai gentle parenting," tambah komentar lain.

Gentle parenting membiarkan anak bebas ekspresikan diri atau pembiaran?

Namun, sang Bunda yang tampak pasif sebenarnya hanya menjalankan prinsip orang tua dengan pendekatan gentle, yaitu membiarkan anak mengekspresikan dirinya tanpa pendekatan langsung.

Pendekatan ini bertujuan menumbuhkan empati dan kemandirian anak, namun kerap dianggap kontroversial karena kurang memberikan batasan yang tegas, Bunda.

Selain itu, banyak orang menilai gaya pengasuhan ini sulit diterapkan, terutama dalam situasi publik, karena anak bisa mengekspresikan emosinya secara ekstrem tanpa adanya pengarahan.

Gentle parenting menekankan komunikasi yang penuh pengertian dan empati, tetapi publik sering melihatnya sebagai pembiaran tanpa batasan yang jelas.

Meski demikian, para ahli menekankan bahwa tujuan utama pendekatan ini adalah membantu anak untuk belajar mengelola emosi, membangun tanggung jawab, serta membuat keputusannya secara mandiri, bukan membiarkan anak bebas tanpa aturan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda