Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Manfaat Gentle Parenting dalam Mengasuh Anak Menurut Praktisi dan Influencer Halimah

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Sabtu, 22 Jun 2024 16:51 WIB

Ilustrasi Anak Belajar
Ilustrasi Gentle Parenting/Foto: Getty Images/iStockphoto/somboon kaeoboonsong

Dalam mengasuh Si Kecil, ada berbagai pola asuh yang bisa diadopsi, termasuk gentle parenting. Kira-kira, apa saja manfaat pola asuh ini ya, Bunda?

Menurut seorang praktisi dan parenting influencer yang berfokus pada gentle parenting, Halimah, disebut bahwa gentle parenting sama seperti gaya pengasuhan autoritatif, Bunda. Hanya saja, nama yang populer saat ini sangat beragam, termasuk gentle parenting.

"Kalau dalam psikologi perkembangan anak, secara garis besar itu ada empat pola asuh. Ada authoritarian parenting, authoritative parenting, neglectful parenting, kemudian abusive parenting," ujar Halimah ketika diwawancarai HaiBunda, belum lama ini.

"Sebenarnya ini adalah authoritative parenting. Tapi kemudian di istilah populernya, ini dikenal sebagai respectful parenting, mindful parenting, positive discipline parenting. Banyak yang ini gitu ya, tapi saya mungkin memilih istilah gentle parenting itu supaya gampang disebut dan gampang diingat aja Gentle parenting," sambungnya.

Sama seperti gaya parenting autoritatif, gentle parenting merupakan gaya parenting yang berakar pada rasa hormat mendalam pada anak. Dalam pola asuh ini, orang tua sangat mendukung, merespons, hingga memberi batasan yang tegas pada anak.

Manfaat gentle parenting

Halimah turut memberikan beberapa manfaat dari gentle parenting, Bunda. Berikut ini Bubun bantu rangkumkan deretannya:

1. Terbuka dalam komunikasi

Halimah mengungkapkan salah satu manfaat dari gentle parenting adalah adanya rasa terbuka pada anak, Bunda. Orang tua dan anak menjadi lebih mudah mengungkapkan rasa cinta satu sama lain.

"Manfaat yang pertama yang saya rasakan adalah keterbukaan komunikasi. Kita sebagai masyarakat Indonesia kadang-kadang menunjukkan cinta kita dengan cara yang cukup rumit menurut saya. Kita enggak bisa bilang, 'I love you' satu sama lain ke orang tua kita," ujarnya.

"Agak aneh banget untuk bilang, 'Mama, aku sayang Mama', atau Mama ke anaknya bilang, 'Mama sayang kamu'. Mungkin itu adalah orang tua modern perkotaan yang sekarang-sekarang ini. Kalau kita tarik ulur ke lima tahun yang lalu, 10 tahun yang lalu, kayaknya agak sulit tuh," sambung Halimah.

2. Anak sering bercerita

Ketika menerapkan gentle parenting, anak menjadi lebih mudah bercerita dengan Bunda dan Ayah. Mereka pun tidak merasa takut untuk menceritakan suatu kesalahan ataupun masalah yang terjadi di sekolah.

"Jadi komunikasi ini adalah salah satu permasalahan yang vital, yang akhirnya bikin banyak anak itu memutuskan untuk enggak ngobrol sama orang tuanya ketika udah dewasa," papar Halimah.

"Enggak usah dewasa deh, remaja saja banyak anak-anak yang sudah ngurung diri di kamar, sibuk sendiri dengan handphone-nya, sibuk dengan pergaulannya, dan enggak ngobrol dengan orang tuanya," lanjutnya.

Seperti apa manfaat gentle parenting yang lainnya? Klik baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MANFAAT GENTLE PARENTING

Ilustrasi Karakter Anak Kedua

Ilustrasi Gentle Parenting/Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng

3. Mengurangi kecemasan anak

Dalam kesempatan yang sama, Halimah mengungkap bahwa tujuan akhir dari gentle parenting adalah mengurangi kecemasan pada anak. Misalnya saja dalam proses belajar mengajar.

"(Anak merasa) Aduh, harus belajar giat nih kalau enggak, enggak bisa masuk SMP favorit, enggak bisa masuk SD favorit. Itu kan basisnya kecemasan," ucap Halimah.

Halimah mengatakan belajar tidak perlu menggunakan kecemasan. Anak harus belajar karena mereka ingin tahu dan ingin memberikan yang terbaik.

"Belajarlah karena kamu ingin tahu. Kamu mau melakukan yang terbaik. Kamu ingin memberikan usaha yang terbaik dan membuktikan kepada dirimu bahwa kamu bisa. Itu aja. Masalah nanti kamu keterimanya di universitas mana, di sekolah mana, ya ayo buktikan pengetahuanmu sejauh mana," katanya.

Banner Tinggi Ideal Anak 6 - 12 Tahun

Tidak hanya itu, Halimah menyebut tidak ada kompetisi di dalam gentle parenting, Bunda. Ketika anak merasa gagal dalam suatu hal, anak perlu tahu bahwa ia bisa memperbaikinya bersama-sama dengan orang tua.

"Sementara di gentle parenting enggak ada kecemasan. Enggak ada kompetisi bahkan di dalamnya. Kamu enggak harus berkompetisi sama siapa-siapa. Bahwa apapun yang kamu lakukan, lakukan yang terbaik. Kasih 100 persen."

"Tapi kalau kamu gagal, kalau kamu kecewa, kalau kamu nggak berhasil, ada lho sebuah tempat bernama rumah di mana kamu boleh pulang. Dan kamu bawa kegagalan, kekurangan, kesalahan kamu di rumah. Kita perbaiki bareng-bareng, kita terima, kita proses bareng-bareng kesedihanmu, kegagalanmu ini," imbuh Halimah.

Demikian informasi tentang manfaat gentle parenting, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.

Simak juga video kenali tanda helicopter parent berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda