PARENTING
Thailand Resmi Larang Hukuman Fisik pada Anak, Jadi Negara ke-68 yang Menerapkannya
Nadhifa Fitrina | HaiBunda
Senin, 29 Sep 2025 19:30 WIBThailand resmi membuat sejarah baru tentang perlindungan anak. Negara ini kini melarang semua bentuk hukuman fisik dan psikologis terhadap anak di segala fasilitas.
Menilik dari The Star 30 Years Online, keputusan ini diumumkan melalui amandemen Pasal 1567 Kitab Undang-Undang Perdata dan Dagang. Pengumuman tersebut terbit di Lembaran Kerajaan pada 24 Maret 2025.
Melalui langkah ini, Thailand menjadi negara ke-68 di dunia yang menentang kekerasan dalam mendisiplinkan anak, Bunda. Aturan ini berlaku di rumah, sekolah, pusat perawatan, hingga tempat penitipan anak.
Para ahli menilai langkah ini penting untuk membentuk generasi yang tumbuh dengan aman dan bebas dari trauma. Anak-anak kini bisa belajar dan bermain tanpa rasa takut akan hukuman yang merugikan.
Langkah Thailand ini juga menjadi contoh bagi sejumlah negara di Asia. Kini, perlindungan anak semakin diakui sebagai hak fundamental yang wajib dijunjung tinggi.
Thailand tegaskan hak anak dengan pengasuhan positif
UNICEF Thailand menyambut hangat kebijakan baru ini. Mereka menilai langkah tersebut sebagai tonggak penting dalam perlindungan hak anak.
Amandemen hukum ini sejalan dengan Konvensi Hak Anak. Hal ini menegaskan bahwa kepentingan terbaik anak harus selalu menjadi prioritas utama dalam setiap keputusan yang memengaruhi kehidupan mereka.
Para pakar percaya pengasuhan positif mampu membentuk anak yang lebih sehat secara emosional. Dengan pendekatan ini, anak-anak bisa belajar menyelesaikan masalahnya tanpa rasa takut atau merasa diintimidasi.
Langkah ini juga mendorong orang tua untuk mengubah pola disiplin. Mereka diajak menerapkan metode yang lebih ramah, penuh kasih, dan mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
Cara ini juga sekaligus memperkuat hak anak untuk tumbuh dengan aman, dihargai sepenuhnya, dan mendapatkan kesempatan yang setara serta optimal dalam hidup. Dengan demikian, anak-anak dapat berkembang menjadi individu yang percaya diri dan mandiri.
Survei ungkap kekerasan anak di Thailand dan upaya disiplin tanpa kekerasan
Survei 2022 oleh Badan Statistik Nasional dan UNICEF menunjukkan perubahan positif. Sebanyak 54 persen anak di bawah 14 tahun mengalami hukuman fisik atau psikologis di rumah, menurun dari 75 persen pada 2015.
Meski ada kemajuan, UNICEF menegaskan bahwa tidak ada anak yang seharusnya mengalami kekerasan. Organisasi ini mendorong upaya lebih lanjut untuk menghapus kekerasan terhadap anak sepenuhnya.
UNICEF juga menyerukan pemerintah meningkatkan dukungan bagi orang tua dan pengasuh. Pendidikan tentang disiplin tanpa kekerasan dianggap sebagai kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak.
Penelitian menunjukkan undang-undang larangan hukuman fisik paling efektif bila dipadukan dengan program pengasuhan positif. Kombinasi ini membantu anak tumbuh sehat secara emosional dan fisik, Bunda.
UNICEF Thailand juga tetap berkomitmen bekerja sama dengan pihak berwenang dan masyarakat sipil. Tujuannya adalah mengakhiri kekerasan terhadap anak dan menegakkan hak-hak mereka.
Meskipun tantangan masih ada, pengesahan undang-undang ini menjadi kemajuan yang berarti bagi perlindungan anak. Thailand kini menjadi contoh bagi negara lain dalam perlindungan anak dan penerapan disiplin tanpa kekerasan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fir)Simak video di bawah ini, Bun:
Sedih Bun, Ribuan Anak Jadi Yatim Piatu Akibat COVID-19, Siapa yang Mengasuh?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ibu Bocah SD yang Pembuluh Matanya Pecah Akhirnya Lapor Polisi, Sempat Diancam Guru
Viral Kisah Pilu Bunda Ungkap Sang Putra Jadi Korban Pelecehan oleh Anak Usia SD
YouTuber Parenting Ruby Franke Mengaku Bersalah Atas Tuduhan Kekerasan pada Anak
5 Hak Anak di Rumah yang Harus Dipenuhi Bunda dan Ayah
TERPOPULER
Ultah di Tengah Salju Kanada, Cindy Fatika Sari Dapat Ucapan Manis dari Tengku Firmansyah
Dianggap Sehat, Diet Jus Justru Bisa Ganggu Usus
Terpopuler: Potret Arsen Anak Rifky Rifky Balweel
Deretan Artis Liburan Akhir Tahun, Menikmati Wisata Lokal hingga Musim Dingin di Inggris
10 Tanda Ini di Kulit Bisa Jadi Gejala Diabetes
REKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Muted Blush On, Cocok untuk Tampilan Makeup Lembut
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Ultah di Tengah Salju Kanada, Cindy Fatika Sari Dapat Ucapan Manis dari Tengku Firmansyah
Dianggap Sehat, Diet Jus Justru Bisa Ganggu Usus
Kalender Konser 2026: Musisi Indonesia, Idol K-Pop, hingga Festival Internasional
Terpopuler: Potret Arsen Anak Rifky Rifky Balweel
Deretan Artis Liburan Akhir Tahun, Menikmati Wisata Lokal hingga Musim Dingin di Inggris
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kini Tersangka Korupsi, Bupati Termuda Bekasi Berharta Rp79,1 Miliar
-
Beautynesia
Libur Nataru: 9 Ruas Tol Gratis dan 26 Ruas Tol Berikan Diskon 20%
-
Female Daily
L’Oréal Indonesia Hadirkan Career Reconnect, Program yang Buka Jalan Perempuan Kembali Bekerja setelah Career Break
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Viral Pernikahan di Dieng, Dari Luar Bedeng Dalamnya Tak Terduga Bikin Kaget
-
Mommies Daily
Akhir Tahun di Rumah? Beli di 8 Toko Daging Ini Saja untuk Keperluan Pesta BBQ