HaiBunda

PARENTING

Psikolog Ungkap 8 Cara Mengajarkan Anak Mengenali Emosi dari Intonasi Suara

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 25 Sep 2025 19:20 WIB
Mengenali emosi dari intonasi suara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/paulfourk

Mengajarkan anak-anak tentang perasaan, mengenali emosi bisa menjadi hal yang rumit, terutama bagi anak kecil. Namun, hal ini juga merupakan salah satu bagian paling berharga dari menyaksikan anak tumbuh dewasa, berteman, dan menjalin ikatan yang lebih erat dengan orang-orang di sekitar mereka.

Mengajarkan anak-anak tentang emosi membantu mereka menjadi lebih baik dalam berkomunikasi, berempati, dan memahami emosi mereka sendiri. Kita, sebagai orang tua dapat membantu dengan memasukkan pembelajaran tentang emosi waktu bermain.

Membimbing anak-anak untuk memahami berbagai emosi mereka secara menyeluruh membantu mempersiapkan anak-anak menghadapinya sendiri seiring bertambahnya usia. Dikutip dari laman Begin Learning, ini adalah poin yang sangat penting karena, sebagai orang tua, terkadang kita membuat kesalahan dengan hanya berfokus pada kebahagiaan sebagai perasaan yang dapat diterima untuk diungkapkan.


Tentu saja, kita ingin anak-anak kita bahagia. Namun, berfokus pada satu emosi ini dan tidak mengenali serta mengakui emosi lainnya dapat secara tidak sengaja mengirimkan pesan yang salah kepada anak. Mereka mungkin mulai percaya bahwa emosi lainnya salah.

Salah satu cara untuk mengajarkan emosi pada anak adalah lewat intonasi suara. Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan konsisten antara kemampuan mengidentifikasi emosi dalam suara dan kesuksesan dalam bersosialisasi, Bunda.

Seorang psikolog anak dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Dr. Stephen Nowicki dan rekannya, Dr. Alexia Rothman, menciptakan tes vokalik yang merupakan bagian dari Analisis Diagnostik Akurasi Nonverbal, sebuah pemeriksaan yang telah digunakan dalam ratusan penelitian untuk menilai akurasi anak-anak dalam membaca isyarat vokal.

"Kami menemukan bahwa semakin tinggi skor anak dalam tes tersebut, semakin baik penyesuaian sosial mereka dan semakin tinggi prestasi akademik mereka. Anak-anak yang berhasil belajar menggunakan vokalik memiliki keuntungan yang signifikan dalam hal komunikasi dan koneksi," tulisnya, dikutip dari CNBC.

Cara mengajarkan anak kenali emosi dari intonasi suara

Menurut Nowicki, ada beberapa cara mengajarkan anak mengenali emosi dari intonasi suara yang dapat dilakukan orang tua. Berikut caranya!

1. Hindari pesan yang membingungkan

Menurut Nowicki, cobalah untuk menghindari kebingungan anak dengan berbicara kepadanya dengan suara riang sementara kata-kata dan ekspresi wajah menunjukkan kesedihan atau kemarahan, dan sebaliknya.

2. Orang tua mesti hentikan kebiasaan buruk dalam mengeluarkan suara pada anak

Mungkin maksud dari Nowicki, coba hindari kebiasaan buruk ketika berbicara pada anak. Misalnya suara terdengar seperti marah-marah padahal sedang tidak marah. "Pada usia ini, ada baiknya untuk mencontohkan kepada anak cara berbicara tanpa terlalu banyak interjeksi, contohnya "seperti" dan "kamu tahu," agar ia tidak meniru vokal tertentu," kata Nowicki.

3. Minta anak untuk mengidentifikasi pesan emosional di balik nada suara

Ucapkan kalimat yang sama pada contoh sebelumnya dengan nada suara emosional yang berbeda, seolah-olah kita sedang senang, sedih, takut, marah, dan sebagainya. Lihat apakah anak dapat membedakannya.

4. Mainkan permainan tebak vokal

Tonton klip TV bersama-sama, tetapi mintalah anak untuk mengalihkan pandangan dari layar dan memberi tahu apa yang dirasakan orang-orang hanya dengan mendengarkan suara mereka.

Kemudian putar kembali klip tersebut dengan wajah dan bahasa tubuh untuk melihat apakah tebakannya benar. Beberapa anak mungkin lebih mudah atau lebih sulit memahami emosi dari vokal, tergantung pada usia pembicara.

5. Hindari sarkasme saat berkomunikasi dengan atau di sekitar anak

Sarkasme sering digunakan dalam interaksi orang dewasa tetapi harus digunakan dengan hati-hati dengan dan di depan anak-anak yang lebih kecil karena dapat membingungkan mereka. Sarkasme bahkan dapat merusak hubungan jika kita sering mengatakan satu hal tetapi bermaksud lain.

Di saat yang sama, anak mungkin menghadapi sarkasme di sekitar orang dewasa dan teman sebayanya, jadi penting untuk menjelaskan cara kerja sarkasme. Tunjukkan pesan sarkastis dan non-sarkastis kepadanya sambil menjelaskan bahwa sarkasme tidak boleh digunakan untuk menyakiti perasaan orang lain.

6. Tunjukkan anak bagaimana penekanan dalam berbicara itu berfungsi

Nowicki yang merupakan Profesor Emeritus Psikologi Charles Howard Candler di Universitas Emory, memberikan contoh kalimat sederhana seperti "Mary sedang meminjamkan bukunya kepadaku," dan ucapkan dengan lantang bersama anak, beri penekanan pada kata yang berbeda setiap kali.

Bicarakan tentang bagaimana penekanan mengubah makna dari apa yang ia katakan. Dengan membuatnya meniru penekanan, kita mengajarinya tentang cara menciptakan keselarasan dengan orang lain.

7. Rekam suara anak dan putarkan untuknya

Hanya sedikit dari kita yang senang mendengarkan rekaman suara kita. Meskipun demikian, ini adalah cara terbaik untuk menyadari bagaimana kita terdengar di telinga orang lain. Kita dapat menjadikan ini aktivitas yang menyenangkan bagi anak dengan mengubahnya menjadi permainan.

Mintalah Si Kecil untuk mengucapkan sebuah frasa dengan suara yang lebih keras dan lebih lembut, dengan tempo yang lebih cepat dan lebih lambat, dengan nada yang lebih tinggi dan lebih rendah, dengan intensitas yang lebih tinggi dan lebih rendah. Rekam frasa tersebut setiap kali dan kemudian dengarkan hasilnya.

8. Gunakan permainan untuk belajar emosi

Sembunyikan sesuatu di rumah atau halaman dan gunakan suara untuk mengomunikasikan apakah anak-anak semakin dekat atau semakin jauh. Ini adalah permainan yang bagus untuk dimainkan bersama sekelompok anak di pesta atau acara bermain.

Demikian cara mengajari anak mengenali emosi dari intonasi suaranya menurut psikolog. Semoga informasinya bermanfaat dalam mengasuh anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Ini 4 Kebiasaan Orang Tua yang Bikin Anak Mandiri & Sukses Menurut Pakar

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Meletakkan Kasur Langsung di Lantai Ternyata Berbahaya, Ini 5 Risikonya

Mom's Life Amira Salsabila

5 Potret Cantik Shakara, Putri Aden Bajaj yang Mulai Beranjak ABG

Parenting Nadhifa Fitrina

Cerita Billy Saputra Soal Ngidam Sang Istri Vika Kolesnaya

Kehamilan Amrikh Palupi

Potret Harmonis Keluarga Cinta Laura Rayakan Ultah Sang Ayah yang Ke-75

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Waspada, Makanan 'Western Diet' Ternyata Bisa Merusak Ingatan Seseorang

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ramai soal Ghosting Vs Closure dalam Hubungan, Mana Lebih Baik?

5 Potret Cantik Shakara, Putri Aden Bajaj yang Mulai Beranjak ABG

Waspada, Makanan 'Western Diet' Ternyata Bisa Merusak Ingatan Seseorang

Cerita Billy Saputra Soal Ngidam Sang Istri Vika Kolesnaya

Daftar Lengkap Serial & Film Marvel yang Rilis 2025-2027, Penggemar MCU Wajib Tahu!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK