Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tengah Mewabah, Kenali Virus Penyebab ISPA pada Anak dan Upaya Pengobatan yang Tepat

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 01 Oct 2025 13:42 WIB

Mengenal Virus Penyebab ISPA dan Upaya Pengobatan yang Tepat
Ilustrasi ISPA pada Anak/Foto: Getty Images/EyeEm Mobile GmbH
Daftar Isi
Jakarta -

Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) kini kembali marak, Bunda. Banyak orang tua mulai merasa khawatir melihat anak-anak mereka terserang wabah batuk, pilek, dan demam.

Lonjakan kasus ini membuat sejumlah rumah sakit melaporkan peningkatan kunjungan anak dengan gejala serupa flu. Tak jarang, kondisi ini membuat orang tua bingung harus berbuat apa.

Melihat kejadian ini, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) bergerak cepat dengan mengadakan media briefing secara virtual. IDAI memberikan edukasi seputar influenza dan meningkatnya kasus ISPA pada anak.

Para orang tua diberi tahu cara memahami tanda-tanda ISPA pada anak. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dapat lebih sigap mengenali kondisi anak sebelum menjadi lebih serius.

Tidak hanya fokus pada gejala, tapi bagaimana Ayah dan Bunda bisa menghadapi kasus ISPA secara bijak di rumah dan di masyarakat.

Mengenal virus penyebab ISPA

Belakangan ini, kasus ISPA semakin marak di kalangan anak-anak maupun dewasa, Bunda. Gejalanya pun sering muncul secara mendadak, seperti demam, batuk, dan pilek.

"Jadi, dengan maraknya kasus ISPA, yang gejalanya demam, batuk, pilek, tidak selalu atau tidak serta-merta itu kasusnya influenza. Kemungkinan memang diantaranya ada yang penyebabnya virus influeza atau flu, sehingga betul atau boleh disebut dengan influenza," ujar Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp(K).

Bunda perlu ketahui, bahwa tidak semua ISPA disebabkan oleh virus influenza. Beberapa kasus bisa berasal dari penyebab lain, sehingga penting untuk selalu waspada.

"Masalahnya, kita tidak melakukan pemeriksaan yang membedakan ini penyebabnya apa," kata dr. Nastiti.

Keterbatasan fasilitas membuat diagnosis penyebab ISPA terkadang sulit dilakukan, Bunda. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi tenaga medis dalam menangani kasus.

"Itu secara rutin atau konsisten. Itu juga keterbatasan kita dibandingkan rumah sakit-rumah sakit di negara barat. Kalau di Jakarta, di rumah sakit swasta besar," ujarnya.

Bunda juga harus memahami, meski fasilitas kini ada di kota besar, namun, tidak semua anak bisa langsung mendapatkan pemeriksaan yang lengkap. Karena itu, Bunda dianjurkan untuk mengenali tanda-tanda ISPA sejak dini.

Pengobatan ISPA dan pemberian vaksinasi pemerintah

Bunda, selain membahas tentang virus penyebab ISPA, Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, Dr. dr. Nastiti Kaswandani, Sp.A, Subs Resp(K), juga membahas terkait cara pengobatannya. Simak, yuk!

1. Perawatan dan istirahat anak di rumah

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi langkah awal dalam menangani ISPA, Bunda. Perhatian sederhana di rumah bisa membantu mencegah penyebaran penyakit.

"Jadi apa yang harus dilakukan? Sebetulnya, kalau untuk kasus ISPA maupun termasuk influenza, maka PHBS atau Perlaku Hidup Bersih dan Sehat, itu sudah cukup membantu," ucap dr. Nastiti.

Saat anak sakit, jangan memaksakan mereka untuk pergi ke sekolah, Bunda. Istirahat cukup di rumah dapat mempercepat pemulihan sekaligus mencegah penularan ke teman-temannya.

"Misalnya ujian atau harus masuk karena ambil nilai atau mungkin masih SD, kelas 1, kelas 2, istirahat dulu di rumah, jangan dipaksakan anak sakit itu ke sekolah. Tidak memakai masker, akhirnya menjadi sumber penularan bagi teman-temannya," katanya.

2. Menjaga anak agar tidak menularkan penyakit

Bunda harus memastikan anak yang sakit tetap berada di rumah agar tidak menularkan penyakit ke anggota keluarga atau teman. Kesadaran orang tua tentu menjadi kunci utama pengendalian ISPA.

"Itu harus kita akui bahwa Ayah Bunda yang mempunyai putra-putri sakit istirahat dulu di rumah, supaya tidak menjadi sumber penularan bagi yang lainnya," ujar dr. Nastiti.

3. Tantangan orang tua dan lingkungan penitipan

Bunda juga perlu pahami, tekanan pekerjaan membuat orang tua kadang terpaksa menitipkan anak mereka yang sedang sakit. Hal ini sering kali menjadi faktor merebaknya ISPA di kalangan anak-anak.

"Itu akan menjadi sumber penularan, tapi orang tua sendiri, kalau tidak saya titipin saya tidak bisa kerja. Akhirnya walaupun anaknya batuk, pilek, tetap dititipkan ke daycare," katanya.

"Bahkan di daycare ya, ini cerita saya sering mendapati pasien yang tertular di daycare, tempat penitipan anak yang seharusnya daycare itu steril dari anak-anak yang sakit, sehingga yang boleh dititipkan ke daycare itu harusnya anak-anak yang sehat," sambungnya.

Menurutnya, daycare tetap menerima anak sakit karena keterbatasan fasilitas, Bunda, sehingga penyebaran penyakit semakin sulit dikendalikan.

4. Vaksinasi sebagai upaya pencegahan

Program vaksinasi pemerintah menjadi salah satu upaya mencegah penyakit saluran napas berat. Vaksinasi tetap penting dilakukan selain penerapan PHBS di rumah.

"Pemerintah itu sudah menyediakan vaksin Yang memang menjadi sumber penyakit saluran napas atau penyakit paru yang berat," tutur dr. Nastiti.

Beberapa penyakit berat, seperti pneumonia akibat bakteri pneumokokus, kini sudah termasuk dalam program pemerintah. Harapannya, vaksin juga bisa disediakan secara menyeluruh.

"Contohnya dulu kita belum punya pneumococcal conjugate vaccine (PCV). Sekarang sudah ditanggung oleh pemerintah, HIV ada di pemerintah, campak ada, jadi penyakit-penyakit yang cukup berat itu sudah ditanggung," ucapnya.

Nah, itulah ulasan terkait kasus ISPA yang kini kembali marak terjadi. Kasus ISPA yang marak mengingatkan kita tentang pentingnya mengenali gejala dan penyebabnya sejak dini.

Penerapan pola hidup bersih sehat, istirahat yang cukup, serta vaksinasi menjadi kunci utama dalam pencegahan dan pengobatan yang tepat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda