Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Cara Mencegah ISPA pada Anak Akibat Polusi Udara Buruk

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 01 Sep 2023 17:25 WIB

llustrasi Cara Cegah ISPA pada Anak
llustrasi Cara Cegah ISPA pada Anak/Foto: iStock

ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan salah satu kondisi yang kerap terjadi pada anak. Lantas, bagaimana cara mencegah ISPA pada anak di tengah polusi udara yang buruk?

ISPA adalah suatu kondisi yang terjadi pada saluran pernapasan manusia, Bunda. Kondisi ini timbul dalam jangka pendek yang biasanya disebabkan oleh bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya seperti kuman yang terhirup.

Menurut dokter spesialis paru sekaligus Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Dr. dr. Agus Dwi Susanto, SpP(K), pada beberapa kasus, ISPA dapat berlanjut menjadi penyakit yang lebih berat. Misalnya radang paru hingga pneumonia.

"Pada beberapa populasi, ISPA bisa berlanjut menjadi infeksi yang lebih berat, seperti menjadi radang paru atau pneumonia," katanya kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.

Umumnya, ISPA terjadi pada kelompok rentan atau mereka yang memiliki risiko tinggi. Beberapa di antaranya adalah kelompok anak, usia lanjut, ibu hamil, serta kelompok yang memiliki penyakit dasar seperti paru dan jantung.

Pencegahan ISPA pada anak

Dokter Agus mengungkapkan pencegahan ISPA pada anak sama seperti orang dewasa. Kini, pemerintah telah mengeluarkan protokol kesehatan 6M+1S agar risiko terjadinya ISPA dapat dikurangi.

"Sebenarnya pencegahan pada dewasa dan anak itu sama saja. Pemerintah melalui Kemenkes baru saja launching protokol kesehatan 6M+1S supaya semua populasi masyarakat melakukan protokol ini supaya risiko ISPA bisa dikurangi," jelasnya.

6M+1S sendiri adalah sebagai berikut:

  1. Memeriksa kualitas udara melalui aplikasi atau website.
  2. Mengurangi aktivitas luar ruangan dan menutup ventilasi rumah/kantor/sekolah/tempat umum di saat polusi udara tinggi.
  3. Menggunakan penjernih udara dalam ruangan.
  4. Menghindari sumber polusi dan asap rokok.
  5. Menggunakan masker saat polusi udara tinggi.
  6. Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
  7. Segera konsultasi daring/luring dengan tenaga kesehatan jika muncul keluhan pernapasan.

Menurut Agus, ada tiga hal yang paling penting untuk dilakukan dari tujuh cara pencegahan di atas, Bunda. Apa saja keduanya? Simak selengkapnya pada laman berikutnya, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MEMERIKSA KONDISI UDARA HINGGA MEMAKAI MASKER

llustrasi Cara Cegah ISPA pada Anak

llustrasi Cara Cegah ISPA pada Anak/Foto: iStock

Hal terpenting dalam pencegahan ISPA

Dokter Agus mengungkapkan bahwa kelompok yang rentan harus rutin melakukan pemeriksaan atau membaca kualitas udara. Pada kegiatan ini, Bunda dapat melihat apakah kualitas udara dalam keadaan tidak sehat atau sehat.

"Pada kelompok rentan, protokol 6M+1S ini harus dilakukan. Salah satunya membaca kualitas udara, yang ada keterangan seperti baik, sedang, tidak sehat untuk kelompok sensitif, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya," jelasnya.

"Ada satu level yang disebut tidak sehat pada kelompok sensitif. Jadi pada kelompok ini, protokol 6M+1S itu sudah berlaku. Tapi pada kelompok yang tidak sensitif, sebaiknya tidak perlu terlalu saklek menjalankan 6M+1S. Namun, ketika kualitas udara tidak sehat, mereka harus menjalankan prokes tersebut," sambung dr. Agus.

Banner ISPA pada Anak

Selain membaca kualitas udara, S dalam 6M+1S juga sangat penting untuk dilakukan. S sendiri adalah segera konsultasi secara daring atau luring dengan tenaga kesehatan jika mulai muncul keluhan pernapasan.

Ketika ada gejala awal seperti batuk dan gangguan pernapasan, Bunda dan Si Kecil sebaiknya segera pergi ke pelayanan kesehatan untuk berkonsultasi. Semakin cepat dilakukan penanganan tentu semakin menurunkan risiko komplikasi.

"Ketika ada gejala-gejala awal pada kelompok rentan misalnya sudah mulai batuk-batuk, napas enggak enak, sakit tenggorokan, segera ke pelayanan kesehatan untuk konsultasi. Semakin cepat, semakin bagus supaya tidak muncul komplikasi," ujarnya.

Sementara itu, pemakaian masker juga penting dilakukan terlebih pada saat kondisi udara tidak baik. Masker yang digunakan juga tidak boleh sembarangan, Bunda. Agus menyarankan agar Bunda menggunakan masker N95, KN95, atau KN94.

"Jadi masker pada saat ada polutan hanya dipakai ketika kualitas udara masuk tidak sehat, atau pada kelompok sensitif yang tidak sehat. Maskernya apa? masker yang paling ideal adalah masker yang disebut sebagai respirator, seperti N95, KN95, atau KN94. Hanya ini masker yang tidak nyaman pada kelompok sensitif," katanya.

Saksikan juga video faktor pemicu ISPA pada Si Kecil berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda