HaiBunda

PARENTING

Imunisasi BCG: Manfaat, Dosis, Cara Pemberian, Efek Samping, Cara Kerja & Hal yang Perlu Diperhatikan

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Minggu, 19 Oct 2025 15:00 WIB
Ilustrasi Imunisasi BCG: Manfaat, Dosis, Cara Pemberian, Efek Samping, Cara Kerja & Hal yang Perlu Diperhatikan/Foto: Getty Images/Kitsawet Saethao
Jakarta -

Imunisasi pada anak merupakan cara utama untuk melindungi kesehatan Si Kecil. Nah, salah satu imunisasi yang wajib diberikan adalah imunisasi BCG.

Anak yang masih kecil memiliki tubuh yang rentan terhadap berbagai penyakit, sehingga perlindungan ekstra sangat dibutuhkan. Imunisasi mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak agar lebih siap melawan penyakit.

Bunda perlu pahami bahwa pemberian imunisasi BCG harus sesuai dosis dan cara yang tepat supaya manfaatnya bisa maksimal. Meski demikian, beberapa efek samping dari imunisasi ini terkadang bisa saja muncul. Sebenarnya, apa itu imunisasi BCG?


Apa itu imunisasi BCG?

Imunisasi BCG merupakan vaksin untuk membantu melindungi Si Kecil dari penyakit tuberkulosis (TB). Vaksin ini umumnya diberikan pada bayi dan anak-anak yang memiliki risiko lebih tinggi terpapar TB, dikutip dari National Institutes of Health (NHS).

Vaksin BCG ini mengandung bakteri Mycobacterium bovis (bacillus Calmette-Guerin) yang sudah dilemahkan dan menyerupai bakteri penyebab tuberkulosis, Bunda.

Manfaat vaksinasi BCG

Setelah memahami apa itu imunisasi BCG, kini Bunda juga perlu ketahui manfaat dari vaksinasi BCG. Nah, salah satu manfaatnya adalah membantu mencegah komplikasi jika Si Kecil terinfeksi TB.

Jika anak sampai terpapar tuberkulosis, vaksin ini tetap bermanfaat untuk mencegah berbagai penyakit yang parah, seperti meningitis TB. Perlindungan ini sangat penting bagi bayi dan anak kecil yang sistem imunnya masih berkembang.

Imunisasi BCG untuk mencegah penyakit tuberkulosis

Tuberkulosis (TBC) hingga kini masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Beruntungnya, penyakit ini bisa dicegah dengan imunisasi Bacillus Calmette-Guerin (BCG).

World Health Organization (WHO) merekomendasikan pemberian vaksin BCG untuk bayi dan anak kecil. Vaksin BCG memberikan perlindungan khusus terhadap bentuk tuberkulosis yang berat dan radang otak akibat TB.

Risiko efek samping imunisasi BCG

Selain memberikan perlindungan, imunisasi BCG ternyata juga memiliki efek samping yang perlu diperhatikan, Bunda. Berikut penjelasannya dikutip dari National Institutes of Health (NHS).

1. Lepuh

Efek samping yang paling umum setelah vaksin BCG adalah munculnya lepuh di area suntikan. Biasanya ini muncul beberapa minggu setelah disuntik, kemudian membentuk koreng sebelum sembuh dan meninggalkan bekas kecil yang datar.

2. Demam

Beberapa anak mungkin mengalami demam ringan setelah imunisasi. Kondisi ini normal dan biasanya akan membaik dalam beberapa hari tanpa pengobatan khusus.

3. Sakit kepala

Sakit kepala bisa muncul sebagai reaksi ringan tubuh terhadap vaksin. Bunda tidak perlu khawatir, karena gejala ini biasanya singkat dan hilang dengan istirahat yang cukup.

4. Kelenjar bengkak

Terkadang, kelenjar di dekat area suntikan bisa membengkak. Hal ini merupakan tanda tubuh yang sedang merespons vaksin dan umumnya membaik dalam beberapa minggu.

5. Reaksi alergi parah

Efek samping seperti reaksi alergi parah sangat jarang terjadi. Bunda tenang saja ya, karena tenaga medis yang memberikan vaksin pastinya sudah dilatih untuk mengatasi kondisi ini secara cepat.

6. Abses di tempat suntikan

Dalam kasus yang jarang terjadi, efek samping dari imunisasi BCG bisa terbentuk abses atau penumpukan nanah di area suntikan. Jika Bunda melihat hal ini, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter supaya bisa mendapat penanganan yang tepat.

Hal yang perlu diperhatikan sebelum imunisasi BCG

Ilustrasi vaksin BCG/Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul

Sebelum Si Kecil melakukan imunisasi BCG, ada beberapa hal penting yang perlu Bunda perhatikan, menilik dari berbagai sumber.

1. Cek kondisi kesehatan anak

Hal yang paling utama adalah pastikan Si Kecil dalam kondisi sehat sebelum imunisasi BCG. Anak yang sedang demam atau sakit sebaiknya ditunda terlebih dahulu, agar tubuhnya bisa menerima vaksin dengan aman.

2. Riwayat paparan TB

Bunda perlu memastikan anak tidak terus-menerus terpapar orang dewasa dengan TB aktif yang pengobatannya belum efektif. Hal ini penting supaya imunisasi BCG dapat diberikan dengan aman dan perlindungan terhadap Si Kecil tetap optimal.

3. Gunakan pakaian yang nyaman

Kenakan pakaian yang mudah dibuka dan nyaman untuk Si Kecil saat imunisasi, Bunda. Selain mempermudah proses suntik, pakaian yang nyaman juga membuat anak lebih tenang dan tidak rewel.

Kapan imunisasi BCG diberikan?

imunisasi BCG diberikan untuk membantu mencegah penyakit tuberkulosis agar paru-paru Si Kecil tetap sehat. Vaksin ini umumnya diberikan saat anak berusia 2-3 bulan, sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Jika Si Kecil belum menerima vaksin BCG hingga usia 2 bulan, jangan khawatir, Bunda. Vaksinasi tetap bisa diberikan hingga anak berusia 1 tahun.

Berapa kali imunisasi BCG diberikan?

Imunisasi BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup untuk memberikan perlindungan terhadap tuberkulosis. Setelah diberikan, vaksin ini akan membantu tubuh Si Kecil membentuk kekebalan terhadap TB secara bertahap.

Bunda tidak perlu khawatir soal dosis tambahan atau pengulangan vaksin, karena satu kali suntikan BCG saja sudah cukup untuk memberikan perlindungan bagi Si Kecil.

Cara kerja imunisasi BCG

Vaksin BCG merangsang sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan bakteri penyebab tuberkulosis. Cara ini memungkinkan sistem kekebalan anak untuk mengenali bakteri dan membentuk antibodi pelindung sejak dini.

Antibodi yang terbentuk kemudian akan beredar dalam aliran darah. Jika anak terpapar bakteri TB, antibodi ini siap melawan dan mencegah tubuh sakit.

Pemberian vaksin biasanya dilakukan di lengan bagian atas, sisi luar, terutama di lengan kiri, Bunda. Hal ini untuk memudahkan pemantauan reaksi kulit setelah imunisasi.

Setelah disuntikkan, biasanya muncul benjolan kecil di kulit Si Kecil. Setelah dua hingga tiga minggu, akan terbentuk lepuh kecil yang mungkin mengeluarkan cairan. Lepuh ini akan pecah dan membentuk bekas luka, lalu memudar dalam tiga hingga empat minggu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Kebiasaan Penyebab Gigi Si Kecil Berlubang, Termasuk Sering Gigit Kuku Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Nama yang Dilarang di Beberapa Negara, Ada Tom hingga Linda

Nama Bayi Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Sering Ucap 'Tidak' ke Anak Bisa Bikin Si Kecil jadi Pembangkang, Ini Kata Riset

Parenting Nadhifa Fitrina

Viral, Bunda Influencer Ini Melahirkan Dibantu Sang Suami saat Live Streaming di Rumah

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Alami Plantar Fasciitis, Cynthia Lamusu Beruntung Punya Suami Act of Service & Rajin Beri Pijatan

Mom's Life Nadhifa Fitrina

15 Nama Artis Berdarah Bugis dan Arti Beserta 30 Ide Rangkaian Namanya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Maldives Jadi Negara Pertama di Dunia yang Sukses Hentikan Penularan HIV, Sifilis & Hepatitis B dari Ibu ke Anak

7 Nama yang Dilarang di Beberapa Negara, Ada Tom hingga Linda

Potret Park Geon Roung Bocah Laki-laki Viral di Video Baby Shark 10 Th Lalu, Kini Sudah Remaja Bun

Sering Ucap 'Tidak' ke Anak Bisa Bikin Si Kecil jadi Pembangkang, Ini Kata Riset

Viral, Bunda Influencer Ini Melahirkan Dibantu Sang Suami saat Live Streaming di Rumah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK