Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Kesalahan Orang Tua yang Bisa 'Melemahkan' Mental Anak Tanpa Disadari, Jangan Anggap Remeh!

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 31 Oct 2025 16:55 WIB

7 Kesalahan Orang Tua yang Bisa ‘Melemahkan’ Mental Anak Tanpa Disadari
Ilustrasi Kesalahan Orang Tua yang Bisa ‘Melemahkan’ Mental Anak Tanpa Disadari/Foto: Getty Images/Chatchai Tuppavasu
Daftar Isi
Jakarta -

Setiap orang tua pasti ingin anaknya tumbuh jadi pribadi yang kuat dan percaya diri. Namun tanpa sadar, ada beberapa sikap yang justru bisa membuat mental anak jadi mudah goyah.

Kadang, niat kita hanya ingin melindungi atau membantu anak supaya tidak merasa sedih. Namun, cara yang kita pilih belum tentu bisa bikin mereka benar-benar belajar menghadapi emosinya dengan baik.

Mungkin Bunda merasa sudah melakukannya dengan benar, tetapi ada kebiasaan yang bisa melemahkan mental anak. Menurut parenting coach bersertifikat di Amerika Serikat, Reem Rouda, membesarkan anak berarti membantu mereka mengelola perasaan negatifnya dan bangkit saat menghadapi kesulitan.

Mental yang kuat tidak datang begitu saja, tapi dibentuk lewat interaksi sehari-hari di rumah, Bunda. 

"Kekuatan semacam itu dibangun di rumah, dalam momen sehari-hari antara orang tua dan anak," tulisnya dikutip dari laman CNBC Make It.

Kesalahan orang tua yang bisa 'Melemahkan' mental anak tanpa disadari

Terdapat tujuh ucapan yang tanpa disadari bisa melemahkan mental anak, Bunda. Simak, yuk!

1. Terlalu cepat menyelamatkan anak dari masalahnya

Anak perlu belajar menghadapi situasi sulitnya agar bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh. Kalau Bunda selalu terburu-buru ingin bantu menyelesaikan setiap masalah mereka, justru kemampuan anak untuk bertahan akan berkurang.

Biarkan anak belajar bergulat dengan ketidaknyamanannya sambil Bunda tetap hadir sebagai tempat yang aman untuk mereka. Psikolog klinis dari News York Times, Lisa Damour menjelaskan anak yang sering menghadapi tantangan sesuai usianya akan memiliki regulasi emosi yang lebih baik.

Kalau anak lupa mengerjakan PR, biarkan ia menerima konsekuensinya tanpa harus Bunda bantu mengantar tugasnya ke sekolah. Setelah itu, coba ajak anak berdiskusi tentang apa yang bisa ia pelajari dan bagaimana caranya supaya hal itu tidak terulang lagi.

2. Selalu ingin terlihat sempurna di depan anak

Tidak apa-apa kalau Bunda sesekali kehilangan kesabaran. Orang tua yang kuat bukan berarti harus selalu sempurna, tapi tahu cara menghadapi masalah tanpa bikin anak merasa bersalah.

Kekuatan mental itu justru tumbuh saat seseorang mampu mengatasi kesalahan tanpa menghancurkan kepercayaan yang sudah dibangun. Jika Bunda sempat membentak anak, cobalah katakan, "tadi Bunda stres dan melampiaskannya ke kamu, maaf ya,".

Anak akan belajar bahwa kesalahan bukan akhir dari segalanya, Bunda, melainkan kesempatannya untuk memperbaiki diri. Ini juga mengajarkan mereka tentang pentingnya tanggung jawab dan kemampuannya untuk memperbaiki keadaan.

3. Menyuruh anak menyembunyikan perasaannya

Anak perlu belajar mengenali dan mengelola emosinya sendiri, termasuk saat marah atau sedih, Bunda. Jika setiap kali mereka menunjukkan emosi besar Bunda langsung menyuruhnya diam, itu bisa bikin anak takut dengan perasaannya sendiri.

Saat anak sedang kesal, hindari berkata, "kamu baik-baik saja,". Sebaliknya, coba katakan, "Aku tahu kamu sedang sedih, Bunda di sini bersamamu,". Kehadiran yang tenang ini bisa membuat anak merasa aman dan paham kalau emosi itu bukan sesuatu yang berbahaya, Bunda.

4. Terlalu fokus pada prestasi anak

Wajar kalau Bunda bangga saat anak mendapat sebuah prestasi. Namun, ingat juga bahwa nilai diri anak tidak ditentukan dari hasil atau penghargaan yang mereka dapatkan.

Kalau anak mendapat nilai kurang bagus, janganlah berkata, "kamu lebih pintar dari ini". Sebaliknya, katakan, "Bunda bangga dengan usaha kamu, nilai itu tidak menentukan siapa kamu sebenarnya". Kalimat sederhana seperti ini yang bisa bikin anak memiliki mental yang kuat.

5. Tidak memberi anak kesempatan untuk bersikap mandiri

Pola asuh yang terlalu otoriter mungkin saja terlihat tegas, tapi justru bisa membuat anak kehilangan percaya dirinya, Bunda. Saat mereka tidak diberi kesempatan untuk berpendapat, anak bisa tumbuh jadi pribadi yang mudah menyerah atau malah memberontak.

Kekuatan sejati justru muncul saat anak diajak untuk berpikir dan mengambil keputusan bersama orang tuanya. Dari sana, mereka belajar kalau suara mereka itu penting dan layak didengar.

Coba Bunda biarkan anak memilih antara dua tugas atau membantu menentukan menu makan malam. Pilihan-pilihan seperti inilah yang bisa menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab dalam diri anak.

6. Membebani anak dengan emosi orang tua

Tanpa sadar, sebagian orang tua sering membuat anak merasa bertanggung jawab atas perasaan mereka. Misalnya saja, saat sedang stres atau sedih, lalu berharap anak bisa menghibur dan menenangkan suasananya.

Hal yang seperti ini bisa membuat anak bingung, Bunda. Anak justru tumbuh dengan beban untuk menjaga perasaan orang tuanya, bukan belajar mengenali perasaannya sendiri.

Daripada Bunda berkata, "kamu bikin Bunda sedih" cobalah ganti dengan, "Bunda lagi kewalahan dan butuh waktu untuk menenangkan diri". Kalimat ini menunjukkan kalau Bunda itu bisa mengelola emosinya sendiri tanpa membebani anak.

7. Terlalu mengagungkan kesibukan

Anak yang tumbuh di lingkungan yang menuntut untuk selalu produktif bisa bikin mereka harus terus berusaha tanpa henti. Akibatnya, anak mudah lelah dan sulit menghargai dirinya sendiri.

Saat Bunda memberi contoh untuk beristirahat, anak akan belajar mengenali sinyal tubuhnya sendiri. Mereka jadi tahu kapan merasa lelah dan bagaimana menenangkan diri sebelum rasa lelah itu datang.

Cobalah katakan, "Bunda mau istirahat dulu sebentar, ya. Merawat diri bikin Bunda merasa lebih baik". Kalimat sederhana seperti ini bisa membantu anak memahami kalau menjaga diri itu juga termasuk dalam bentuk tanggung jawab, Bunda.

Itulah ulasan terkait kesalahan orang tua yang tanpa disadari bisa melemahkan mental anak. Ada yang tak sengaja Bunda dan Ayah lakukan?

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda