Ayah memiliki peran besar terhadap perkembangan anak-anaknya, baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki. Bukan sekadar pendukung, tapi juga berperan utama terutama dalam perkembangan mental anak.

Beberapa studi ilmiah menemukan adanya kaitan erat yang positif antara kedekatan ayah dan anak, dengan perkembangan yang lebih optimal.

Bahkan tak hanya secara kognitif maupun sosial, tapi juga berpengaruh besar terhadap mental anak dan karakter disiplin di masa depan.

Studi tentang peran ayah bagi anak perempuan dan laki-laki

Menurut sebuah studi terbaru dari University of Virginia dan Hampton University, anak-anak dengan ayah yang terlibat aktif tumbuh jauh lebih baik. Hal ini dilihat dari segi akademis, emosional, dan perilaku.

Penelitian dilakukan dengan menganalisis data sensus Amerika Serikat dari lebih dari 1.300 anak. Diungkapkan bahwa anak-anak dengan ayah yang aktif terlibat lebih mungkin meraih nilai terbaik, lebih jarang mengalami masalah perilaku di sekolah, dan lebih kecil kemungkinan menunjukkan gejala depresi.

Anak perempuan dengan ayah yang berperan kuat dalam pola asuh mendapatkan nilai bagus sebanyak 53 persen, serta jauh lebih kecil kemungkinan mengalami depresi yang terdiagnosis.

Sementara itu, anak laki-laki yang ayahnya terlibat dalam pengasuhan juga ditemukan jauh lebih jarang bermasalah di sekolah. 

"Peran ayah penting bagi anak laki-laki maupun perempuan. Namun secara khusus, peran itu lebih berpengaruh pada perilaku sekolah anak laki-laki dan kesejahteraan emosional anak perempuan," tulis salah satu penulis studi, Brad Wilcox, seperti dikutip dari Fox News.

Dalam studi ini, definisi 'keterlibatan ayah' yakni ketika para ayah yang mampu mengelola tuntutan pengasuhan dengan baik dan secara rutin menyediakan waktu makan bersama keluarga setidaknya empat kali seminggu.

Mengapa peran ayah berbeda pada anak perempuan dan laki-laki?

Menurut para peneliti, hasil studi ini sejalan dengan literatur yang menunjukkan tentang perbedaan karakter anak laki-laki dan perempuan.

Disebutkan bahwa anak laki-laki cenderung merespons masalah keluarga dengan perilaku yang meledak-ledak (eksternalisasi), sementara anak perempuan cenderung memendam perasaan (internalisasi). 

Dengan kata lain, dampak negatif akibat ketidakterlibatan ayah lebih mungkin muncul secara eksternal pada anak laki-laki dan secara internal pada anak perempuan. 

Pentingnya waktu bermain dengan ayah

Selain makan bersama, jangan sepelekan juga pentingnya ayah menyediakan waktu bermain dengan anak-anak. 

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Faculty of Education, University of Cambridge dilakukan dengan mengumpulkan kumpulan data ilmiah 40 tahun terakhir tentang bagaimana ayah bermain dengan anak-anaknya saat masih sangat kecil (usia 0 hingga 3 tahun).

Meskipun ada banyak kesamaan antara ayah dan ibu secara keseluruhan, temuan tersebut menunjukkan bahwa ayah terlibat dalam lebih banyak permainan fisik. Termasuk dengan kegiatan seperti berlari, saling mengejar, dan menggendong di punggung.

Hal ini diduga berpotensi membantu anak-anak belajar mengendalikan perasaan mereka. Manfaat lainnya yakni membuat anak lebih baik dalam mengatur perilaku mereka sendiri di kemudian hari, terutama saat memasuki lingkungan di mana keterampilan tersebut penting, terutama sekolah.

"Tampaknya anak-anak yang mendapatkan cukup waktu bermain dengan ayah, memiliki lebih banyak manfaat sebagai dalam kehidupan berkelompok," ungkap peneliti University of Cambridge, Paul Ramchandani.

Manfaat lain kedekatan antara ayah dan anak

Selain memberi efek positif bagi perkembangan mental dan karakter disiplin pada anak, anak, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapat anak jika memiliki bonding kuat dengan ayah:

1. Perkembangan sosial dan empati

Dikutip dari Motherly, penelitian Journal of Family Psychology menemukan bahwa keterikatan yang aman dengan ayah mendukung keterampilan emosional seperti empati dan kemampuan membaca emosi, bahkan di usia sekolah.

Anak-anak yang ayahnya sering mengajak bermain secara aktif, khususnya permainan fisik, terbukti memiliki kompetensi sosial yang kuat di sekolah dan perilaku yang lebih baik. 

2. Meningkatkan kepercayaan diri

Beberapa penelitian dari Upsala Journal of Medical Sciences menemukan bahwa remaja dengan bonding yang aman dengan ayah memiliki harga diri yang lebih tinggi dan cenderung tidak terlibat dalam perilaku buruk. 

Bahkan saat dewasa, anak berpotensi akan memiliki mental yang lebih kuat dan lebih percaya diri. Ini diyakini karena kehadiran ayah memengaruhi anak-anak dengan cara emosional dan psikologis yang bermakna.

3. Perkembangan kognitif dan akademik

Penelitian dari American Academy of Pediatrics (AAP) menyebutkan bahwa keterlibatan ayah sehari-hari dengan anak-anak memengaruhi perkembangan kognitif dan akademiknya.

Ditemukan bahwa keterlibatan ayah dengan anak turut memengaruhi perkembangan pendidikan anak-anak selanjutnya.

Jika anak sudah memiliki hubungan yang erat dengan ayah, mereka akan merasa punya sosok pelindung. Dengan demikian, anak bisa lebih berani mengungkapkan dan mempertahankan pendapat, serta tidak terlalu gegabah mengambil keputusan.

Itulah ulasan tentang pengaruh ayah pada perkembangan mental anak perempuan dan sikap disiplin anak laki-laki. Pastikan sebisa mungkin Si Kecil memiliki waktu bersama ayah dengan cukup ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!