HaiBunda

PARENTING

Kenapa Kakak Adik Sering Saling Memukul? Ketahui Cara Mengatasinya

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Rabu, 05 Nov 2025 13:10 WIB
Ilustrasi Kenapa Kakak Adik Sering Saling Memukul? Ketahui Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/kiankhoon
Jakarta -

Ada kalanya hubungan kakak dan adik terlihat begitu akrab, tetapi di lain waktu bisa saja saling bertengkar. Entah karena berebut mainan atau hal sepele lainnya, ujung-ujungnya kakak adik sering saling memukul.

Hal ini bisa terjadi bukan berarti mereka tidak akur, tetapi karena belum tahu cara mengungkapkan perasaannya dengan benar. Hal seperti ini wajar terjadi saat anak masih sedang belajar memahami emosinya.

Meski begitu, Bunda perlu tahu cara menghadapinya dengan bijak supaya tidak menjadi kebiasaan yang buruk. Dengan begitu, anak bisa tahu cara menyelesaikan masalahnya tanpa adanya kekerasan.


Lebih lanjut, Bunda juga bisa bantu mereka memahami kalau setiap perbedaan itu bisa diselesaikan dengan cara yang lebih baik.

Jadi, kira-kira apa saja ya alasan mereka suka saling memukul? Simak penjelasan lengkapnya, yuk.

Kenapa kakak adik sering saling memukul?

Kakak atau adik yang sering memukul biasanya memiliki banyak alasan di balik perilakunya. Kadang tanpa sebab yang jelas, mereka bisa tiba-tiba menyalurkan emosi atau rasa kesalnya lewat pukulan kecil.

Menilik dari laman healthline, salah satu penyebabnya adalah karena mereka sedang menguji batas. Anak-anak ingin tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ketika melihat reaksi dari orang lain, seperti tangisan dari saudaranya, mereka mulai belajar tentang akibat dari perbuatannya.

Selain itu, kakak atau adik yang masih kecil juga belum bisa mengendalikan dirinya dengan baik. Ketika merasa kesal, cemburu, atau hanya ingin mendapat perhatian, mereka bisa langsung memukul tanpa berpikir panjang.

Lebih lanjut, ada pula juga kemungkinan mereka belum paham kalau memukul itu perbuatan yang salah, Bunda. Di usia balita, anak belum memiliki pemahaman moral yang matang. Mereka hanya ingin tahu apa yang akan terjadi setelah melakukan sesuatu, tanpa sadar telah menyakiti orang lain.

Nah, faktor lain yang kerap terjadi adalah karena Si Kecil belum tahu cara menyalurkan emosinya dengan tepat. Ketika marah atau kecewa, mereka belum bisa mengekspresikan dirinya lewat kata-kata, sehingga tindakan seperti memukul jadi pelampiasannya.

Cara mengatasi kakak adik yang sering saling memukul

Setelah Bunda memahami berbagai penyebabnya, tentu Bunda juga ingin tahu bagaimana cara mengatasinya dengan tepat. Berikut cara mengatasi kakak adik yang sering saling memukul:

1. Tahan secara fisik

Ketika Si Kecil mulai kehilangan kendalinya dan berpotensi menyakiti diri sendiri atau orang lain, Bunda atau Ayah bisa menahannya secara lembut. Pastikan genggaman atau pelukan Bunda tidak menyakiti mereka, ya.

Namun, jika anak justru semakin panik atau berontak, lebih baik lepaskan dan cari cara lain untuk menenangkan situasi. Tujuannya bukan untuk menghukum, tetapi membantu anak kembali merasa tenang.

2. Pindahkan anak dari situasi pemicunya

Cobalah jauhkan anak dari situasi yang membuatnya marah atau kesal. Misalnya saja, ajak ke tempat yang lebih tenang supaya emosinya bisa mereda.

Setelah itu, beri waktu sejenak sebelum mengajaknya bicara. Dengan cara ini, anak akan belajar mengatur dirinya sendiri dan memahami kalau setiap masalah itu bisa diselesaikan tanpa kekerasan.

3. Ajak diskusi anak

Anak perlu diajarkan bahwa memukul itu bukan satu-satunya cara untuk mengekspresikan emosi. Dengan mengajarkan hal ini, anak akan paham bahwa perasaan marah itu bisa diungkapkan tanpa menyakiti hati orang lain.

4. Arahkan ke perilaku yang positif

Ketika anak mulai tampak ingin memukul, alihkan perhatiannya ke kegiatan lain yang lebih menyenangkan ya, Bunda. Misalnya saja, ajak mereka menggambar, bermain, atau memberi sentuhan lembut sebagai pengganti pukulan.

Jangan lupa beri pujian juga ya ketika anak berhasil mengendalikan dirinya. Perhatian positif seperti ini yang akan membantu mereka mengulangi perilaku baiknya di kemudian hari.

5. Beri dukungan emosional

Kadang, anak memukul karena belum bisa menjelaskan perasaan mereka. Dalam hal ini, Bunda bisa membantunya dengan mengenalkan berbagai emosi, seperti "marah", "sedih", atau "kecewa", menggunakan bahasa yang sederhana.

Tunjukkan juga kalau tidak apa-apa mereka merasa marah atau emosi, asalkan saja tidak menyakiti orang lain. Pelukan hangat dan empati dari Bunda kerap kali jadi cara terbaik untuk menenangkan hati anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Tahapan & Ciri-Ciri Pubertas pada Anak Lak-Laki dan Perempuan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Waspada! Ini Daftar Barang Elektronik yang Tak Boleh Dicolok Bersamaan di Satu Stopkontak

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

7 Potret Rumah Rossa yang Modern dan Asri, Mushola hingga Kolam Renang Curi Perhatian

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ashanty Ultah, Ucapan Aurel Hermansyah Haru Ingat Pertama Kali Minta Jadi Ibu Sambung

Mom's Life Annisa Karnesyia

Terpopuler: Potret Kayra Miendra Putri Tora Sudiro jadi Model

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Deretan Ayah Artis Temani Anak Nonton Konser, Omesh hingga Vino G Bastian

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Rumah Rossa yang Modern dan Asri, Mushola hingga Kolam Renang Curi Perhatian

Bisakah IQ Seseorang Meningkat dan Berubah? Ini Penjelasan Psikolog

5 Resep Orek Tempek Basah, Nikmat Disantap dengan Nasi Hangat

Terpopuler: Potret Kayra Miendra Putri Tora Sudiro jadi Model

Deretan Ayah Artis Temani Anak Nonton Konser, Omesh hingga Vino G Bastian

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK