Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Hari Keluarga Nasional, Wapres Ingatkan Peran Keluarga Penting Cegah Stunting

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 29 Jun 2021 13:30 WIB

Orang tua dan anak
Hari Keluarga Nasional, Wapres: Peran Keluarga Penting untuk Cegah Stunting/ Foto: iStock

Hari ini, 29 Juni 2021, diperingati sebagai Hari keluarga Nasional ke-28. Di hari istimewa ini, kita kembali diingatkan tentang peran penting keluarga untuk kehidupan anak dan bagaimana mendidik anak yang sehat.

Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, mengatakan bahwa keluarga memiliki peran penting untuk tumbuh dan kembang anak di masa depan. Menurutnya, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat dan memiliki peran yang besar, Bunda.

"Keluarga paling tidak mempunyai delapan fungsi, yakni agama, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pembinaan lingkungan," kata Ma'ruf, dalam Peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 yang disiarkan di YouTube BKKBN OFFICIAL, Selasa (28/6/21).

Ma'ruf menyampaikan, keluarga menjadi tempat di mana nilai-nilai agama diajarkan dan dipraktikkan. Selain itu, keluarga juga menjadi tempat di mana nilai kasih sayang diberikan secara langsung dari orang tua ke anaknya.

Tak hanya itu, keluarga pun berperan penting untuk mengajarkan anak mencintai lingkungannya. Bahkan Ayah dan Bunda bisa menanamkan tentang nilai toleransi sejak dini ke anak melalui lingkup keluarga.

Banner Resep Masakan Rendah KaloriBanner Resep Masakan Rendah Kalori/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

"Keluarga punya peran peting dalam memperkenalkan ke anak tentang nilai-nilai sosial budaya serta cinta lingkungan, nilai-nilai saling menghormati dan toleransi bisa ditanamkan sejak dini di keluarga," ujar Ma'ruf Amin.

Ma'ruf mengatakan bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi anak. Bila orang tua berhasil mendidik anak dengan baik, maka hal ini bisa menjamin generasi yang lebih baik di masa depan.

"Keluarga menjadi tempat pertama seorang anak belajar bersosialisasi dengan orang lain, yakni dengan orang tua dan saudara-saudaranya," ujarnya.

"Oleh karena itu, sekolah disebut sebagai sekolah pertama atau madrasah al ula dalam menyiapkan generasi yang akan datang. Jika keluarga berhasil menyiapkan generasi yang sehat, berpendidikan, dan berkarakter baik, maka akan ada jaminan masa depan bangsa ini akan lebih baik."

Pada Hari Keluarga Nasional tahun ini, pemerintah bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengusung tema Keluarga Keren Cegah Stunting. Ma'ruf Amin pun menjelaskan peran keluarga yang bisa mencegah stunting. Baca halaman berikutnya ya, Bunda.

Simak juga tips cegah stunting sejak dini dalam kandungan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]


PERAN KELUARGA CEGAH STUNTING

Orang tua dan anak

Hari Keluarga Nasional, Wapres: Peran Keluarga Penting untuk Cegah Stunting/ Foto: iStock

Tahun ini, peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 mengusung tema Keluarga Keren Cegah Stunting. Tema ini diangkat dengan harapan angka stunting bisa turun sesuai target pemerintah di tahun 2024, Bunda.

"Tema ini tepat, seperti diketahui bahwa 1 dari 4 anak balita kita mengalami stunting. Kondisi ini disebabkan oleh kurang gizi yang cukup lama dan infeksi berulang," kata Ma'ruf Amin.

"Data survei status gizi Indonesia oleh Kementerian Kesehatan tahun 2019, prevalensi stunting pada balita 27,76 persen. Sejak 2018, pemerintah telah melakukan berbagai upaya menurunkan prevalensi stunting, salah satunya menajamkan intervensi gizi dan reseptor kesehatan yang menyasar ibu hamil dan anak 0-23 bulan."

Ma'ruf menekankan bahwa keluarga berperan peting untuk menurunkan angka stunting. Sebab, masalah gizi erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga.

"Semua intervensi untuk menurunkan angka stunting tidak akan efektif bila keluarga tidak aktif untuk memerhatikan kualitas hidupnya. Keluarga memiliki peran signifikan dalam mencegah dan menanggulangi stunting karena masalah gizi sangat erat kaitannya dengan ruang lingkup keluarga," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala BKKBN Dr. (HC), dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) juga menyampaikan bahwa BKKBN telah menyusun program untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia. Program ini menyasar pada calon ibu hingga bayi yang sudah lahir.

"BKKBN melakukan kegiatan intervensi yang strategis dan fokus menyiapkan semua calon ibu yang nantinya akan hamil harus dilakukan skrining terkait status nutrisi, agar nanti ketika hamil bisa sehat, tidak melahirkan anak yang stunting. BKKBN juga mengawal ibu hamil agar tidak terjadi kehamilan dengan pertumbuhan janin yang tidak sehat, serta mengawal setelah lahir terutama 1000 hari pertama kehidupan," ujar Hasto.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda