parenting
5 Penyebab Rambut Bayi Baru Lahir Rontok dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Jumat, 14 Nov 2025 17:00 WIB
Daftar Isi
Bicara soal rambut bayi baru lahir memang selalu menarik untuk diperhatikan. Banyak Bunda yang terkejut saat melihat rambut bayi baru lahir rontok dan kondisi ini cukup sering terjadi.
Beberapa bayi lahir dengan rambut lebat, sementara yang lainnya hanya memiliki beberapa helai. Perbedaan ini yang membuat setiap bayi terlihat berbeda sejak awal kehidupannya.
Rambut yang rontok kerap terjadi pada beberapa minggu pertama setelah lahir. Bunda mungkin ingin tahu, sebenarnya apakah kondisi ini normal dan wajar dialami Si Kecil?
Melihat rambut bayi rontok tak sedikit membuat para orang tua merasa khawatir. Namun yang pasti, setiap bayi memiliki perkembangan rambut yang berbeda-beda dan tak selalu sama.
Nah terkait hal ini, bahayakah jika rambut Si Kecil rontok? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, Bunda.
Bahayakah jika rambut bayi rontok?
Kerontokan rambut pada bayi yang baru lahir termasuk hal yang normal. Bunda tidak perlu khawatir karena ini bagian dari siklus alami pertumbuhan rambut Si Kecil.
"Ketika siklus pertumbuhan rambut baru dimulai, rambut lama akan rontok," Denise Scott , MD, seorang dokter anak di Oklahoma, menilik dari The Bump.
Umumnya, rambut bayi akan rontok dalam enam bulan pertama kehidupannya. Proses ini biasanya dimulai ketika bayi menginjak usia sekitar 2 bulan dan mencapai puncaknya pada 3-4 bulan.
Kenali penyebab kenapa rambut bayi rontok
Nah, sekarang sudah jelas ya bahwa rambut bayi rontok itu merupakan hal yang wajar. Namun, ada beberapa penyebab rambut Si Kecil bisa rontok. Berikut penjelasannya:
1. Telogen Effluvium
Bayi lahir dengan semua folikel rambut yang akan dimilikinya, yaitu tempat rambut tumbuh di kulit kepala. Beberapa folikel sudah dalam fase istirahat (telogen), sementara yang lainnya sedang tumbuh (anagen), dan beberapa faktor bisa mempercepat fase telogen sehingga rambut rontok.
Hormon dari kehamilan yang dulu mengalir lewat tubuh bayi mulai menurun setelah lahir, Bunda. Penurunan hormon inilah yang dapat memicu kerontokan rambut pada bayi, sama seperti yang kadang terjadi pada Bunda setelah melahirkan.
2. Posisi tidur dan aktivitas keseharian
Rambut bayi bisa rontok di bagian belakang kepala bisa terjadi karena bergesekan dengan kasur atau stroller. Dalam hal ini, Bunda tetap dianjurkan menidurkan bayi telentang untuk mencegah risiko sindrom kematian bayi mendadak.
Gesekan ini biasanya menyebabkan rambut rontok sementara dan tidak berdampak pada pertumbuhan rambut selanjutnya.
3. Cradle cap
Bayi terkadang memiliki kerak bersisik di kulit kepalanya yang tampak seperti ketombe. Kondisi ini biasa disebut dengan cradle cap dan biasanya dipengaruhi oleh hormon atau jamur.
Saat menghilangkan kerak, beberapa helai rambut pun bisa ikut tercabut. Cradle cap biasanya akan hilang sendiri dalam beberapa minggu hingga bulan dan tetap dianggap normal.
4. Kurap
Kurap atau tinea capitis adalah infeksi jamur yang bisa menimbulkan ruam bersisik dan lingkaran merah di kulit kepala, serta rambut rontok di area yang terkena. Penyakit ini jarang terjadi pada bayi di bawah 2 tahun, tapi sangat menular jika ada keluarga lain yang terinfeksi.
Penularan ini bisa terjadi lewat benda-benda seperti sisir atau topi. Jika Si Kecil terkena, dokter biasanya akan memberi pengobatan jamur untuk mencegah terjadinya penyebaran.
5. Alopecia areata
Alopecia areata adalah kondisi autoimun yang membuat rambut rontok di beberapa bagian kepala. Kondisi ini tidak menular dan jarang terjadi pada bayi di bawah 6 bulan, tapi tetap perlu dipantau jika muncul tanda-tanda kebotakan ya.
Sistem kekebalan tubuh menyerang sel rambut sehat sehingga menyebabkan rambut rontok. Meskipun jarang, beberapa kasus bisa saja terjadi dan dokter anak bisa membantu memberikan penanganan jika diperlukan.
Berapa lama sampai bayi memiliki rambut yang lebat?
Menilik dari berbagai sumber, bahwa pada umumnya rambut Si Kecil akan mulai terlihat lebih tebal saat menginjak usia 2 tahun, Bunda. Namun, kecepatan pertumbuhan dan pola rambut setiap bayi pastinya berbeda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis kelamin, genetika, kondisi kelahiran, dan nutrisi.
Rambut di kulit kepala bayi biasanya akan tumbuh di rata-rata sekitar 0,3 hingga 0,4 mm per hari, atau setara dengan sekitar 6 inci dalam setahun. Oleh karena itu, Bunda perlu bersabar sambil terus mendukung kesehatan rambut Si Kecil lewat perawatan dan nutrisi yang tepat.
Cara mengatasi rambut rontok pada bayi baru lahir
Rambut Si Kecil yang rontok biasanya akan tumbuh kembali seiring berjalannya waktu. Meski demikian, Bunda tetap bisa melakukan beberapa langkah sederhana untuk merawat rambutnya supaya tetap sehat.
1. Gunakan shampo lembut khusus bayi
Pilihlah shampo yang diformulasikan khusus untuk bayi karena lebih lembut dan tidak mengiritasi kulit kepala Si Kecil. Penggunaan shampo ini dapat membantu menjaga kesehatan rambut tanpa membuat kulit kepalanya kering atau perih, Bunda.Â
2. Jangan terlalu sering membasuh rambut Si Kecil
Berdasarkan saran dari American Academy of Pediatrics (AAP), sebaiknya cukup basuh rambut bayi 2-3 kali seminggu. Membasuh lebih sering justru bisa membuat kulit kepala menjadi kering dan bayi akan merasa kurang nyaman.
3. Pijat dengan lembut dan jangan digosok
Basahi waslap dengan sedikit shampo dan pijatkan secara lembut ke kulit kepala bayi. Hindari menggosok terlalu keras ya Bunda karena bisa merusak rambut yang masih halus.
4. Sikat dengan bulu lembut untuk cradle cap
Jika Si Kecil memiliki kerak di kepala (cradle cap), gunakan sikat berbulu lembut untuk membantu mengangkat kerak secara perlahan. Tidak perlu terlalu keras, karena kondisi ini biasanya akan hilang sendiri tanpa menimbulkan masalah.
Kapan rambut bayi rontok berbahaya dan perlu dibawa ke dokter?
Bunda perlu waspada jika kerontokan rambut bayi tampaknya tidak biasa atau terjadi dalam pola yang tidak wajar. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin saja mencurigai kondisi seperti alopecia areata dan menyarankan penanganan lebih lanjut.
Menilik dari laman babycenter, segera bawa Si Kecil ke dokter jika rambutnya rontok berlebihan dan disertai gejala lain, seperti kulit kepala botak tidak merata, ruam kemerahan, gatal, bersisik, atau muncul kerak, Bunda.
Itulah penjelasan tentang penyebab rambut bayi baru lahir rontok beserta cara mengatasinya. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/fir)ARTIKEL TERKAIT
Parenting
Rambut Bayi Rontok: Penyebab, Cara Mencegah, dan Mengatasinya
Parenting
10 Tips Menumbuhkan Rambut Bayi dengan Cepat
Parenting
5 Penyebab Rambut Anak Mudah Rontok, Kecemasan hingga Kudis Bun
Parenting
Adab Memotong Rambut Bayi Baru Lahir dalam Agama Islam, Bunda Sudah Tahu?
Parenting
5 Penyebab Rambut Bayi Rontok
10 Foto
Parenting
Bayi Berambut Lebat Sejak Lahir Ini Bikin Gemas Maksimal
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Cara Penggunaan Minyak Kemiri untuk Atasi Kerontokan dan Perawatan Rambut Anak
5 Alasan Bayi Menarik Rambutnya Sendiri, Bunda Perlu Tahu
7 Bahan Alami Penumbuh Rambut Bayi yang Bagus & Aman