Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Penyebab Rambut Anak Mudah Rontok, Kecemasan hingga Kudis Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 06 Dec 2020 09:09 WIB

A mother checking her daughter's hair for head-lice using a nit comb
Penyebab Rambut Anak Mudah Rontok, Kecemasan hingga Kudis Bun/ Foto: iStock

Rambut rontok sebenarnya sering terjadi pada anak-anak. Tetapi penyebabnya bisa berbeda dari yang terjadi pada orang dewasa.

"Banyak penyebabnya tidak mengancam nyawa atau berbahaya. Namun, rambut rontok dapat berdampak buruk pada kesejahteraan emosional anak," kata perawat anak Carissa Stephens, R.N., CCRN, CPN, dilansir Healthline.

Umumnya rambut rontok pada anak disebabkan infeksi atau masalah di kulit kepala. Namun, bisa juga disebabkan kekurangan nutrisi lho.

"Ketika anak tidak mendapatkan cukup vitamin, mineral, dan protein, rambut mereka bisa rontok," ujar Stephens.

Selain kekurangan nutrisi, rambut rontok juga bisa disebabkan kondisi medis. Mengutip Web MD, berikut 5 kondisi yang menyebabkan rambut anak mudah rontok:

1. Tinea capitis

Tinea capitis merupakan penyakit di kulit kepala semacam kudis. Kondisi ini disebabkan jamur dan sering dialami anak-anak dan bisa menular dari benda yang digunakan, seperti topi atau sisir.

Salah satu gejala penyakit ini adalah kulit kepala bersisik dan muncul bercak di area tersebut. Rambut-rambut anak akan mudah rontok dan timbul bintik hitam di kulit kepala.

Pemeriksaan mikroskopis dibutuhkan untuk memastikan kondisi ini, Bunda. Perawatan umumnya menggunakan obat oral anti jamur, seperti griseofulvin yang diminum selama delapan minggu. Selain itu, anak juga harus menggunakan sampo anti jamur yang mengandung selenium sulfida atau ketoconazole.

2. Trikotilomania

Trikotilomania disebabkan kebiasaan anak yang suka menarik, mencabut, dan menggosok rambut rontok. Kondisi ini bisa dipicu stres atau kecemasan karena peristiwa tertentu, seperti perceraian atau masalah di sekolah.

Cara mengatasi trikotilomania, yakni dengan membantu anak mencari pemicu stres dan mengatasinya. Konseling ke pakar mungkin dibutuhkan untuk menghentikan kebiasaan ini.

Klik NEXT untuk tahu 3 kondisi medis lain yang menyebabkan rambut rontok pada anak, Bunda.

Simak juga cara tepat tangani anak demam, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Alat Kontrasepsi

Penyebab Rambut Anak Mudah Rontok

A mother checking her daughter's hair for head-lice using a nit comb

Penyebab Rambut Anak Mudah Rontok, Kecemasan hingga Kudis Bun/ Foto: iStock

3. Alopecia areata

Alopecia areata adalah kondisi rambut rontok tidak menular dan diduga disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang menyerang folikel rambut. Alopecia areata ditandai dengan munculnya rambut rontok secara tiba-tiba.

Sekitar 25 persen anak-anak juga mengalami kuku mengkerut, Bunda. Pengobatan kondisi ini dimaksudkan untuk mengontrol penyakit.

Pada sekitar 5 persen anak-anak, penyakit ini berkembang menjadi alopecia totalis, yakni hilangnya semua rambut di kulit kepala. Beberapa di antaranya mengembangkan kondisi alopecia universalis, yaitu rambut rontok total di seluruh tubuh.

Rambut rontok juga bisa disebabkan ikat rambut terlalu kencang atau disebut alopecia traksi. Ini dapat diobati dengan salep antibiotik jika area kulit kepala iritasi.

4. Efluvium telogen

Efluvium telogen adalah kondisi di mana anak mengalami stres yang tiba-tiba dan parah. Pemicunya bisa karena demam tinggi, operasi dengan anestesi umum, psikologis, penggunaan obat tertentu, atau cedera parah.

Folikel rambut bisa berhenti tumbuh sebelum waktunya dan memasuki fase istirahat (telogen). Antara 6 sampai 16 minggu, rambut rontok bisa bertambah parah dan menyebabkan kebotakan sebagian atau seluruhnya.

Tidak ada pengobatan atau tes untuk memastikan kondisi ini. Umumnya, ketika peristiwa stres selesai, pertumbuhan rambut akan kembali dalam 6 hingga 12 bulan.

5. Masalah endokrin

Pada beberapa anak, penyebab kerontokan rambut adalah hipotiroidisme, yakni suatu kondisi di mana tiroid tidak terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang tidak mencukupi. Padahal, hormon ini diperlukan untuk mengatur metabolisme, Bunda.

Diagnosis hipotiroidisme ditentukan dengan pemeriksaan darah. Perawatannya mungkin membutuhkan obat khusus untuk menggantikan hormon yang kurang.

Pengobatan akan tergantung beberapa faktor, di antaranya usia anak, riwayat kesehatan, luasnya penyakit anak, toleransi anak terhadap pengobatan, perjalanan penyakit, atau pendapat orang tua.


(ank/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda