Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kenali Ciri-ciri Diare pada Anak yang Harus Diwaspadai

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 12 Dec 2025 12:45 WIB

Kenali Ciri-ciri Diare pada Anak yang Harus Diwaspadai
Ilustrasi Diare pada Anak yang Harus Diwaspadai/Foto: Getty Images/Panadda Phiakhamen
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda pasti khawatir jika Si Kecil mengalami diare. Maka dari itu, kita perlu kenali ciri-ciri diare pada anak supaya bisa cepat diberikan penanganan yang tepat.

Diare termasuk salah satu masalah kesehatan yang cukup serius, Bunda. Dikutip dari World Health Organization (WHO), penyakit ini menjadi penyebab kematian ketiga terbanyak pada anak di bawah 5 tahun, dengan sekitar 443.832 anak meninggal setiap tahunnya.

Kondisi ini bisa berlangsung beberapa hari dan membuat tubuh Si Kecil kehilangan banyak air. Jika tidak ditangani segera, anak bisa mudah lemas dan berisiko dehidrasi.

Bicara soal medis, diare sendiri diartikan sebagai buang air besar encer atau cair yang terjadi sebanyak tiga kali dalam sehari. Sedangkan untuk buang air sering tapi padat, atau lembek tapi masih normal pada bayi yang disusui, itu bukan termasuk diare, ya Bunda.

Nah, sebelum kita masuk ke ciri-cirinya, Bunda perlu tahu terlebih dahulu apa saja penyebab anak mengalami diare. Simak selengkapnya berikut ini.

Penyebab diare pada anak

Diare kerap terjadi ketika feses Si Kecil tidak mengeluarkan cukup air di akhir proses pencernaannya. Ada banyak penyebab diare dapat terjadi pada anak. Kondisi ini bisa muncul karena infeksi jangka pendek atau masalah kronis yang sedang berlangsung. Berikut penjelasannya.

1. Virus

Pertama, infeksi virus adalah penyebab diare paling umum terjadi pada anak-anak. Virus seperti Rotavirus, Norovirus, Adenovirus, dan Astrovirus bisa menyerang usus dan membuat Si Kecil mengalami diare.

Perlu Bunda ketahui bahwa diare akibat virus ini bisa berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.

2. Bakteri

Beberapa bakteri seperti Salmonella, Shigella, dan Campylobacter bisa menyebabkan diare. Infeksi ini terkadang berkaitan langsung dengan makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Selain itu, bakteri juga bisa membuat feses anak berdarah hingga menimbulkan demam tinggi. Biasanya gejalanya muncul tiba-tiba, Bunda.

3. Penggunaan antibiotik

Pemberian antibiotik tak jarang bisa membunuh bakteri 'baik' sekaligus bakteri 'jahat'. Hal inilah yang kerap menjadi penyebab anak mengalami diare setelah diberikan antibiotik.

4. Sembelit kronis

Sembelit terjadi ketika anak buang air besar keras dan tidak teratur. Anak dengan sembelit jangka panjang terkadang mengeluarkan tinja encer yang bisa mengotori celana dalamnya.

5. Penyakit kronis

Penyakit radang usus (IBD), penyakit celiac, dan malabsorpsi juga bisa menjadi penyebab diare pada Si Kecil, Bunda. Anak dengan kondisi ini mungkin mengalami diare berulang, penurunan berat badan, atau pertumbuhan yang lambat.

Ciri-ciri diare pada anak yang harus diwaspadai

Setelah Bunda ketahui penyebab diare pada Si Kecil, saatnya kita perhatikan ciri-cirinya. Menilik dari laman Johns Hopkins Medicine, ciri-ciri diare bisa muncul berbeda pada setiap anak.

Karena itu, Bunda perlu memperhatikan tanda-tanda ini supaya penanganannya bisa lebih cepat dan tepat. Berikut ciri-ciri diare pada anak yang harus diwaspadai:

1. Kram

Si Kecil yang sedang diare sering merasakan kram di perutnya dan bisa membuatnya rewel. Rasa tidak nyaman ini biasanya datang dan pergi, terutama sebelum anak buang air besar.

2. Sakit perut

Sakit perut merupakan gejala yang paling umum diare, Bunda. Anak mungkin akan sering memegang perutnya atau terlihat tidak nyaman saat sedang bermain.

3. Pembengkakan (kembung)

Bunda bisa melihat perut Si Kecil yang terlihat lebih kembung dari biasanya. Kondisi ini biasanya terjadi karena adanya penumpukan gas atau cairan yang membuat perutnya terasa penuh dan keras.

4. Mual

Selanjutnya, beberapa anak bisa merasa mual saat sedang diare. Lebih dari itu, rasa ini terkadang juga disertai dengan muntah ringan. Mual ini bisa membuat Si Kecil sulit makan atau minum.

5. Demam

Demam ringan atau sedang tidak jarang muncul bersamaan dengan diare pada anak. Kondisi seperti ini bisa menjadi pertanda kalau tubuhnya sedang melawan infeksi atau iritasi di usus.

6. Kehilangan cairan tubuh (dehidrasi)

Anak yang sedang diare berisiko kehilangan banyak cairan di tubuhnya dan bisa membuatnya lemas atau kurang aktif. Gejala dehidrasi ini bisa Bunda lihat dari bibirnya yang kering, mulut kering, mata cekung, atau jarang buang air kecil.

Cara mengatasi diare di rumah

Ilustrasi Anak Toilet TrainingIlustrasi anak alami diare/ Foto: iStock

Kalau Bunda sudah pahami penyebab dan cirinya, lantas bagaimana ya cara mengatasi saat Si Kecil sedang diare di rumah?

Sebelumnya, perlu Bunda kenali bahwa penanganan di rumah hanya dianjurkan untuk anak yang sudah berusia di atas 6 bulan dengan kondisi ringan. Berikut penjelasannya mengutip dari laman Health Direct.

1. Memberikan ASI lebih sering

Apabila Si Kecil masih menyusu, ia harus tetap diberikan ASI dan sebaiknya frekuensinya ditingkatkan, ya. Jika anak muntah, tawarkan ASI lagi setelah setiap kali muntah.

Selain ASI, Bunda juga bisa memberikan air putih selama 12 jam pertama. Pemberian ini bisa membantu menjaga cairan tubuh Si Kecil tetap seimbang dan mencegah terjadinya dehidrasi.

2. Mengatur pemberian susu formula

Anak yang diberi susu botol sebaiknya mengganti susu formulanya dengan air putih, Bunda. Setelah itu, susu formula bisa diberikan sedikit demi sedikit, ya.

3. Memberikan oralit

Anak yang lebih besar bisa diberikan oralit sedikit demi sedikit secara berkala, misalnya setiap 15 menit. Larutan ini tetap menjadi pilihan terbaik.

Menilik dari Kementerian Kesehatan RI, oralit adalah larutan yang digunakan sebagai langkah dalam merawat diare pada anak. Cairan ini dikenal juga dengan sebutan rehidrasi oral yang bisa bantu mengembalikan cairan tubuh yang hilang.

4. Hindari minuman manis berlebih

Jangan berikan anak minuman yang mengandung banyak gula ketika mereka sedang diare ya, Bunda. Minuman manis berlebih ini bisa memperburuk diare dan meningkatkan risiko terjadinya dehidrasi pada Si Kecil.

5. Istirahat yang cukup

Satu hal yang enggak kalah penting, anak harus mendapatkan istirahat yang cukup saat sedang diare. Tubuh yang cukup istirahat akan lebih cepat pulih dari diare dan infeksi yang menyertainya.

Pencegahan diare pada anak

Menilik dari laman WHO, ada beberapa langkah penting untuk Bunda mencegah diare pada Si Kecil. Pertama, pastikan anak minum air yang bersih ya, Bunda.

Selain itu, penggunaan sanitasi yang baik dan rutin mencuci tangan dengan sabun juga sangat dianjurkan. Kebersihan diri dan makanan yang dikonsumsi anak juga harus selalu diperhatikan.

Enggak cuma itu, Bunda juga bisa mengedukasi anak tentang bagaimana infeksi bisa menyebar, sehingga anak akan lebih sadar dan terbiasa menjaga diri dengan baik, Bunda. Itulah ulasan tentang ciri-ciri diare pada anak yang perlu diwaspadai.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda