Jakarta -
Tahu kan Bun, Moonella si selebgram anak? Kalau Bunda ikuti postingan tentang Moonella di Instagram @babymoonella pasti akan melihat betapa lucu dan menggemaskannya balita ini. Nggak cuma itu, anaknya penurut banget. Apa rahasia
pola asuhnya ya?
"Saya sih orangnya santai. Saya kasih Munel (panggilan akrab Moonella) keleluasaan, yang penting itu masih baik. Pada saat Munel salah ya saya bilang salah, sekalipun di depan keluarga atau lingkungan lain. Hanya karena malu negur, saya nggak ingin membenarkan semua yang dilakukan Munel," ungkap Merry, sang ibunda, yang ditemui dalam peluncuran buku 'Hello! Moonella' di Harlequin Bistro, Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Sejak kecil, Moonella juga sudah terbiasa bertemu banyak orang. Meski kadang Merry khawatir juga Moonella jadi gampang sakit atau kekhawatiran yang lain, tapi akhirnya dia mengesampingkan hal itu. Karena menurutnya ada banyak manfaat jika Munel sering diajak bersosialisasi.
Baca juga:
Bagaimana Pola Asuh Anak yang Tepat?"Kalau saya bawa-bawa aja Munel. Dengan begitu, dia juga jadi sering ketemu banyak orang, sering melihat kita foto pakai kamera, atau berinteraksi. Jadi dia terbiasa dengan orang banyak dan nyaman-nyaman aja," kata ibu dua anak ini.
Agar Moonella jadi anak penurut, menurut Merry, hal itu juga membutuhkan ketegasan. "Ketika saya tegas, ya saya benar-benar tegas ke Munel, tapi pada saat sayang saya benar-benar sayang ke dia. Jadi di situ dia bisa membedakan sikap maminya, pada saat maminya tuh seneng ketika dia lagi baik dan nggak seneng ketika dia lagi nggak baik," sambung Merry.
Dengan memperlihatkan ketidaksukaan saat Moonella melakukan kesalahan, maka bocah itu juga jadi belajar bahwa maminya marah bukan karena nggak sayang, tapi karena perilakunya kurang tepat. Merry selalu memberi pengertian bahwa yang salah adalah tindakan dan bukan
anaknya.
Untuk menjadi tegas dan konsisten pada aturan yang ditetapkan, butuh banget kekompakan dengan pasangan. Untuk Merry dan suaminya, pengalaman akan keponakan yang sering dibela oleh anggota keluarga lain (kakek, nenek, om, dan lainnya) ketika salah, menjadikan anak jadi tidak takut ketika berbuat salah.
"Dari situ saya pikir, wah kayaknya nggak boleh nih begini. Ketika saya hamil, kami banyak ngobrollah, tentang gimana nanti pola asuh si kecil kalau udah lahir. Jangan sampai nih anak kita susah dibilangin dan sebagainya, akhirnya suami bilang bahwa ya kita harus kompak biar anak dengerin kita," tutur Merry.
Sekarang jika Merry sedang memarahi Moonel, maka sang suami tidak akan ikut campur. Suami tidak akan membela atau menyalahkan. Biarkan kami selesaikan masalah kami, suami kan nggak tahu apa-apa jadi jangan tetiba nimbrung gitu. Percayakan ke saya, begitu pula saya percaya ke suami jika ia juga sedang menasihati Munel," ungkap ibu dua anak ini.
Baca juga:
Agar Anak Disiplin dan Mandiri, Begini Pola Asuh Anak di JepangMerry mengakui cara ini sangat efektif. Karena dengan begitu si anak nggak akan merasa ada yang membela jika sedang berbuat salah. Pengertian ini pun mereka sampaikan kepada nenek dan kakeknya Moonella. Jadi Moonella nggak berusaha mencari perlindungan pada nenek dan kakeknya saat dirinya berbuat salah.
(aml)