Jakarta -
Setiap orang tua punya pola asuh masing-masing yang diterapkan ke anak-anaknya. Sebagai orang tua,
Ayu Dewi juga punya pola asuh yang dia terapkan dalam mendidik anak-anaknya nih.
Kata Ayu Dewi, sang suami, Regi Datau, adalah tipe ayah yang 'googling banget', Bun. Jadi, kalau si kecil Aqila dan Aqlan ada keluhan dikit, Regi langsung googling deh. Hal itu disampaikan Ayu di sela-sela Fonterra Brands Indonesia Merayakan Hari Ibu dengan Kampanye 'Best Mom Ever', di Plataran Dharmawangsa beberapa waktu lalu.
"Sedangkan aku tipe yang 'by nature', mengalir apa adanya. Aku ingin sama seperti ibuku waktu didik aku. Ibu didik aku tegas banget, dia dulu galak dari aku kecil sekolah dasar sampai menengah pertama. Tapi dari SMP itu, mama berevolusi jadi sahabat aku," papar Ayu.
Ayu ingin mendidik anaknya untuk tahu batasan mana yang boleh dan nggak boleh supaya si kecil bisa lebih bertanggung jawab.
"Mereka harus tahu boundaries-nya, do and dont's-nya, biar nggak manja dan lebih tanggung jawab sih. Misal lagi makan, terus cranky udah kenyang nanti saya tegesin bahwa nggak bisa gitu, adek harus tanggung jawab kan udah dimasakin makanan ini. Gitu sih," tutur ibu dua anak ini.
Terkadang Ayu juga memberi contoh dan cerita sederhana ke anak-anaknya bahwa di luar sana masih ada anak-anak yang kesulitan makan dan sebagainya. Hal itu juga dia lakukan untuk menumbuhkan afeksi dan toleransi ke anak-anaknya.
Berbicara
pola asuh, terutama untuk orang tua baru kadang suka ada pertanyaan gimana sih pola asuh yang tepat buat anak kita? Nah, nggak ada 'resep' pastinya kayak apa, Bun, demikian disampaikan psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo MPsi Psikolog, atau akrab disapa Anas. Ibaratnya, nggak ada formula kalau kita begini, anak akan jadi seperti apa.
"Tapi, pola asuh yang ideal adalah yang sensitif dan responsif. Kita perlu sensitif sama kebutuhan anak nih. Misalnya untuk anak 0-18 bulan, mereka lagi membentuk kepercayaan sama lingkungan. Misalnya dia nangis, langsung kita respons, berarti kan ada yang memperhatikan," kata Anas
Nggak hanya itu, Anas juga bilang bahwa, dalam menerapkan pola asuh, kita juga mesti lihat usia anak. Kayak anak tantrum. Kalau umurnya 2,5 tahun dia memang belum bisa kontrol emosi. Tapi kalau udah 4 dan 5 tahun kita lihat kenapa kok dia begini. Jadi pasti sudah ada perbedaan.
Jadi, kalau bunda merasa bingung, hmm kira-kira harus pakai
pola asuh yang seperti apa sih? Pola asuh memang nggak ada pakem tepatnya kok karena setiap orang tua punya 'cara' tersendiri dalam mengasuh anak-anaknya. Namun, kita juga harus banyak cari tahu dan baca-baca juga nih, karena pola asuh yang kita terapkan pastinya berefek hingga si kecil dewasa nanti kan? Yuk kita tetap semangat dan nggak lelah untuk terus belajar, Bun.
(aml)