Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

3 Dampak Orang Tua Terlalu Permisif pada Anak

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Sep 2018 19:10 WIB

Bunda bisa saja menerapkan pola asuh permisif pada anak. Tapi jika berlebihan dilakukan, ini tiga dampaknya, Bun.
3 Dampak Orang Tua Terlalu Permisif pada Anak/Foto: Istock
Jakarta - Orang tua pasti ingin memberi yang terbaik untuk anak. Tapi, jika Bunda dan Ayah terlalu permisif pada anak alias selalu berusaha memenuhi kebutuhan anak, nggak oke juga, Bun.

Permisif merupakan pola asuh di mana hubungan orang tua dan anak memiliki tingkat kehangatan tinggi namun kurang kontrol dari orang tua. Orang tua sangat terlibat dengan kehidupan anak dan cenderung bersikap lunak. Menurut pakar edukasi dan konsultan pendidikan, Ina Liem, parenting style orang tua zaman sekarang kebanyakan permisif yang akhirnya berujung menjadi helikopter parenting.

Kata Ina, kebanyakan orang tua yang mengatur dan mengorganisir kebutuhan anak. Di mana ortu harus tahu anaknya ada PR atau nggak, bahkan malah orang tua yang mengerjakan PR. Ketika orang tua terlalu permisif, ini dia tiga dampaknya:


1. Anak Tak Punya Kemampuan Problem Solving
3 Dampak Orang Tua Terlalu Permisif pada AnakFoto: thinkstock
"Dampaknya, anak jadi terlalu terbiasa diurus ortunya, apa-apa ortu. Sehingga anak nggak punya problem solving sendiri," tutur Ina yang di tengah Konferensi Pers, 'Perencanaan Keuangan Keluarga Indonesia untuk Pendidikan Terbaik Bangsa', di JSCHive by Cocowork (Co-working space), Kuningan, Jakarta Selatan baru-baru ini.

2. Anak Kurang Dapat Motivasi
3 Dampak Orang Tua Terlalu Permisif pada AnakFoto: Istock
Dampak lain yang didapat anak ketika orang tua terlalu permisif yakni anak kurang dapat motivasi hidup. Ini dapat berpengaruh pada pilihan anak di masa depan. Misalnya, karena nggak memiliki motivasi anak juga cenderung ikut-ikut teman. Makanya, kadang ada anak yang merasa salah ambil jurusan di SMA atau perguruan tinggi kan, Bun?

3. Anak Kurang Mandiri
3 Dampak Orang Tua Terlalu Permisif pada AnakFoto: iStock
Saat orang tua terlalu permisif, anak terbiasa segala sesuatunya di-handle orang tua. Alhasil mereka nggak mandiri. Nah, menurut Ina salah satu cara membuat anak lebih mandiri yaitu anak harus diajak 'melek' finansial agar tak melulu ada konsep 'Ah ada uang orang tua saya ini' di pikirannya. Ketika anak punya pikiran seperti itu, bisa jadi dia terlalu memilih untuk urusan pekerjaan di masa depan.

"Semua aspek kehidupan, nggak cuma dunia kerja, pasti ada yang kita suka maupun nggak. Nah, dengan anak melek finansial, anak jadi punya goals sehingga jadi mandiri tapi dengan catatan tidak menghalalkan segala cara ya. Mandiri secara finansial ya berarti tanpa meminta apapun sama ortu," tutur Ina.


Ina membagikan 3 langkah agar anak jadi achievement oriented dan lebih mandiri, yaitu:

1. Bila ada kesempatan dan memang memungkinkan anak kuliah di luar kota atau luar negeri.
2. Ikut volunteer atau relawan. Dengan begini anak belajar menerima ketidaknyamanan dan sadar sebenarnya ia belum banyak berbuat apapun.
3. Bila mau, orang tua bisa mengirim anak ke sekolah militer 1 tahun.

Siapa sih orang tua yang tak ingin anaknya mandiri? Nah, untuk melatih anak mandiri sedini mungkin ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga oleh ayah dan ibu. Seperti penuturan dr Meta Hanindita SpA, mengajarkan anak mandiri bukan sekadar melatih kemampuan mengurus diri saja. Tetapi, dengan melatih anak mandiri, orang tua juga bisa menumbuhkan rasa pecaya diri dan self-esteem yang sehat.

"Hal ini penting untuk dasar pembentukan karakter anak. Melatih anak mandiri sudah bisa dilakukan sejak anak berusia 2 tahun. Tapi jangan lupa, atur dulu lingkungan rumah supaya cukup bersahabat untuk anak," papar dr Meta dilansir detikcom.

(aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda