Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Ini Hawkeye, Bocah 7 Tahun yang Jago Fotografi

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Minggu, 24 Sep 2017 13:00 WIB

Usianya baru 7 tahun. Tapi hasil jepretan bocah ini luar biasa dan bikin orang dewasa terpukau.
Bocah 7 tahun yang berbakat fotografi (Foto: Instagram/ @hawkeyehuey)
Jakarta - Apa sih biasanya yang dilakukan sama anak umur 7 tahun? Masih senang bermain dengan teman sebaya sudah pasti. Tapi, gimana kalau bocah 7 tahun bisa menghasilkan foto dan jadi fotografer termuda dalam sejarah National Geographic?

Inilah yang dilakukan anak bernama Hawkeye Huey. Bahkan, baru-baru ini Hawkeye dikabarkan sudah mengeluarkan sebuah buku. Keren ya. Kesukaan Hawkeye akan fotografi berawal dari sang ayah yang menghadiahinya kamera polaroid di usia 4 tahun.

Kebetulan, ayah Hawkeye, Aaron Huey adalah fotografer National Geographic. Awalnya Aaron nggak terlalu menyadari Bun kalau putranya akan mahir 'memainkan' kamera. Soalnya, Aaron cuma iseng-iseng mengajari sang anak tanpa tujuan khusus supaya Hawkeye mahir.

"Saya pikir akan sangat menyenangkan untuk melihat apakah kita berdua bisa melakukan sesuatu dalam perjalanan yang akan saya nikmati, saya ingin ini didasari seni, dan saya pikir kamera adalah media yang bagus untuk berkolaborasi. Ya kami berdua, dengan kamera, di padang pasir. Ini bukan hanya tentang fotografi tapi juga tentang hubungan ayah dan anak," ujar Aaron Huey dilansir Peta Pixel.

Baca juga: Kita Nggak Perlu Paksa Anak untuk Ikut Les Ini Itu

Aaron sering banget mengajak Hawkeye saat sedang bekerja. Kala itu, Aaron berpikir cara tersebut bisa jadi ajang bonding antara mereka. Ketika Aaron memposting gambar Hawkeye dalam instagramnya memakai kacamata goggles di padang pasir dan ia sedang melihat dari kejauhan untuk memfoto sesuatu, banyak orang yang penasaran dengan hasil karya Hawkeye.

[Gambas:Instagram]


"Saya tidak mau mengisi galeri Instagram saya dengan hasil foto Hawkeye. Jadi sejak itu saya buatkan satu akun untuknya yang akan diisi dengan semua hasil jepretan Hawkeye," tutur Aaron, dikutip dari Huffington Post.

Jadi sejak itu Bun, tiap bekerja Aaron memberikan tugas 'khusus' untuk pelajaran fotografi Hawkeye. Pernah sekali Aaron mengajak Hawkeye ke kamp liar yang disebut Slab City, tempat kasar di mana banyak anak-anak sirkus, pengembara, dan pelancong. Ada yang berada di situ hanya seminggu, ada pula yang menetap di situ hingga setahun Bun.

"Hal ini bagus untuk Hawkeye bertemu banyak orang dan supaya ia melihat cara hidup orang lain juga," terang Aaron.

Di mata sang ayah, Hawkeye adalah 'pria kecil yang mudah bersosialisasi'. Tapi kelak, Aaron nggak mau memaksakan fotografi jadi jalur karir Hawkeye. "Saya hanya berharap ia terus berkarya dan berkembang, apapun mediumnya." kata Aaron.

Menurut Aaron, mengeluarkan uang untuk film Hawkeye menjadi penting sejak foto Hawkeye menjadi suatu interaksi alami, percakapan, dan ketertarikan orang lain pada Hawkeye. Ibu Hawkeye, Kristin Moore Huey mengaku bahagia banget sama apa yang dilakukan putranya.

Bocah yang berbakat fotografi/Bocah yang berbakat fotografi/ Foto: Instagram/ @hawkeyehuey
Nah Bun, mendukung anak dan membantunya untuk mencari apa yang ia senangi hingga menjadi hobi dan apalagi jika berkembang menjadi karir itu merupakan hal yang bagus. Namun, jangan sampai karena melihat anak orang lain sudah berprestasi, jadi berambisius untuk masukin anak kursus ini itu.

Dituturkan psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi, orang tua perlu memahami batas kemampuan dan minat anaknya. Contohnya soal kursus anak, disesuaikan sama kemampuan dan minatnya. Nggak perlu kita paksakan. Kata Ratih, orang tua perlu ingat bahwa wujud sayang ke anak bukanlah dengan membuatnya sibuk mengikuti les ini dan itu.

Baca juga: Psikolog: Anak Itu Bukan 'Cetakan' Orang Tua

"Anak butuh diarahkan, tapi jangan dipaksa menjalani sesuatu yang kemudian menggantikan aktivitas bermainnya dengan setumpuk tugas dan tanggung jawab. Yang perlu diajarkan adalah sistem regulasi diri dan waktu. Karena itu orang tua perlu tahu batas kemampuan anaknya," kata Ratih.

Memang, setiap orang tua ingin memberikan yang terbaik ke anaknya supaya mereka bisa menjadi seseorang yang sukses. Namun, jangan sampai memaksakan kehendak ya Bun kalau apa yang dilakukan anak justru membebaninya. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda