Jakarta -
Pemasangan
alat kontrasepsi implan belum terlalu populer di Indonesia. Hal ini karena mayoritas penduduk di Indonesia masih menggunakan alat kontrasepsi jenis pil dan suntik. Kalau Bunda memilih KB implan sebagai alat kontrasepsi, ada beberapa manfaatnya, Bun.
Menurut dr Julianto Witjaksono SpOG, pemasangan KB implan bisa mengurangi risiko penyakit radang panggul. Hal ini karena alat
kontrasepsi implan mengandung hormon progestin (hormon progesteron).
"Penggunaan KB implan juga bisa mengurangi risiko anemia defisiensi besi karena hormon progestin dapat menipiskan selaput pada rahim sehingga volume darah saat menstruasi berkurang," ujar dr Julianto di acara diskusi Forum Ngobras di Restoran Tjiknii Lima, Jakarta, baru-baru ini.
Kata dr Julianto, hormon progestin juga bisa mengurangi risiko kehamilan ektopik atau kehamilan di luar rahim. Hal ini telah dibuktikan pada beberapa penelitian yakni hanya enam dari 100 ribu pengguna KB implan yang mengalami kehamilan ektopik. Sedangkan yang bukan pengguna
alat kontrasepsi implan yang mengalami kehamilan ektopik sebanyak 650 dari 100 ribu.
"Saat telur dibuahi sperma, maka sel akan dibawa menuju rahim dengan silia di tuba falopi. Nah, hormon progestin pada KB implan tidak mengganggu gerakan silia tuba. Lain halnya dengan IUD yang membuat gerakan silia tidak teratur sehingga terjadilah kehamilan ektopik," papar dr Julianto.
(aci/rdn)