Jakarta -
Anak mengalami turun berat badan bisa jadi hal yang lumrah. Tapi buat bocah bernama Fulki ini, di umur 9 tahun berat badannya turun drastis, Bun. Dari 43 kg jadi 33 kg. Alhasil, sang bunda Aisyah pun bingung. Setelah dicek ke dokter, benar aja, bocah yang akrab disapa Uki ini didiagnosis
diabetes melitus tipe 1.
Nggak cuma berat badan yang turun drastis. Saat itu, kata Aisyah, Uki jadi banyak makan dan sering minum. Bahkan, sebelum tidur dia bisa menenggak air putih 1 liter. Nah, minum banyak air sempat dikira Aisyah sebagai penyebab Uki tiba-tiba ngompol padahal umurnya udah 9 tahun.
"Hampir tiap hari Uki ngompol. Sampai sempat saya suruh dia pakai diaper orang dewasa tapi Uki nggak mau. Dicek ke dokter anak, dikasih obat karena dikira ada infeksi di saluran kemih. Dikasih obat udah nggak ngompol tapi pas udah habis obatnya ngompol lagi. Dicek ke dokter urologi semuanya aman, cuma penisnya agak bengkak aja karena kebetulan waktu itu belum disunat ya," kata Aisyah waktu ngobrol sama HaiBunda.
Tapi, Aisyah kaget banget, Bun, saat Uki cek darah ternyata kadar gula darahnya mencapai 750 mg/dl. Alhasil Uki harus langsung dirawat inap dan beberapa hari kemudian, cek lab menunjukkan kadar HbA1c Uki 17,6. Sekarang, sudah dua tahun Uki hidup dengan diabetes [https://www.haibunda.com/kesehatan/d-3604299/gara-gara-nggak-cukup-tidur-anak-bisa-berisiko-kena-diabetes] tipe 1. Setiap hari, bocah yang kini duduk di kelas 6 SD ini pun menjalani terapi suntik insulin 4 kali sehari.
Di awal, Aisyah yang diajari oleh perawat menyuntikkan insulin. Tapi, karena Uki anak yang penasaran, dia jadi pengen tahu gimana caranya ngecek sendiri gula darah dan menyuntikkan insulin. Alhasil, Uki sekarang udah mahir menyuntikkan sendiri insulin setiap sebelum makan. Aisyah bersyukur di sekolah teman dan guru Uki juga ngasih dukungan.
"Awal-awal teman Uki pada excited lihat Uki nyuntik. Terus bantuin beresin alat suntiknya kan. Ngingetin Uki juga pas mau suntik. Tapi kalau sekarang cuma ngingetin Uki buat suntik aja biasanya. Padahal dulu beberapa kali saya tuh datang ke sekolah untuk nyuntikin insulin. Tapi sekarang Uki udah biasa sendiri," tambah Aisyah.
Namanya anak-anak, kadang jenuh juga mereka rasa ya, Bun. Kata Aisyah, kalau di rumah Uki sering minta sang mama yang menyuntikkan insulin. Aisyah maklum karena wajar kalau anak-anak sebenarnya pengen langsung makan tanpa harus menyuntik insulin lebih dulu. Tapi, sejauh ini Uki belum pernah mengeluh bosan menyuntik insulin.
"Semoga nggak bosan ya. Cuma kemarin tuh tiba-tiba dia nanya kalau kakek dan om-nya meninggal karena diabet atau sakit jantung. Saya kan sebagai ibu sedih juga kenapa nih anak tiba-tiba nanya begitu. Ya saya pengennya ngasih yang terbaik aja supaya anak saya tetap optimistis dan tegar sampai nanti," kata Aisyah.
Kadang, Aisyah juga ngasih support ke Uki dengan menyemangati bocah itu kalau dia adalah anak yang dipilih Tuhan. Sehingga, Uki adalah anak yang hebat. Selain itu, Aisyah juga menyemangati Uki dengan bilang ketika kita diberi sakit saat di dunia, itu juga bisa menghapus dosa-dosa kita. Walaupun sebagai ibu, pertama kali tahu anaknya didiagnosis diabetes tipe 1 Aisyah agak shock juga, Bun.
Kala itu, Aisyah merasa apa sih yang salah dengan dirinya, apa makanan dan minuman yang salah dia kasih ke Uki sehingga bocah itu kena diabetes tipe 1. Tapi perlahan, Aisyah bisa berdamai dengan keadaan. Maka dari itu, berangkat dari pengalamannya Aisyah berpesan kepada para orang tua untuk lebih aware sama perubahan fisik dan psikis anak-anaknya,
"Saya ngeh banget pas Uki bobotnya turun drastis, langsung saya cek. Dulu sempat mau dicek gula darah di apotek, error. Dikira karena masih anak-anak jadi gula darahnya belum kedeteksi. Tapi ternyata karena gula darahnya ketinggian kali ya," kata Aisyah.
Uki sendiri pas ditanya tentang penyakitnya dengan percaya diri bilang dia adalah anak yang unik lho, Bun. Bahkan Uki bilang 'Because i am special'. Wah, salut deh sama Uki. Di usia 9 tahun kena
diabetes tipe 1, Uki yang merupakan anak bungus dari 3 bersaudara ini tetap optimistis. Semangat terus ya Uki!
(rdn)