Jakarta -
Didiagnosis
kanker payudara terlebih sudah punya tiga anak bukan hal yang mudah. Tapi, bunda bernama Elis ini bertekad untuk sembuh. Dia pun menjalani terapi seperti kemoterapi dan operasi sampai rambutnya sempat rontok dan kepalanya dibotaki.
Rupanya, kondisi rambut rontok yang dialami Elis membuat putri bungsunya yang berumur 5 tahun, Fira sedih, Bun. Hiks. Mendengar cerita Elis saya aja ikut terenyuh membayangkan gimana pipi chubby Fira berlinang air mata karena sedih melihat sang bunda rambutnya rontok. Sebagai ibu, Elis bilang dirinya pasti merasa sedih. Tapi, dia berusaha tegar.
"Waktu itu setelah kemo ke-tiga atau ke-empat gitu. Rambut saya rontok terus saya kasih tahu 'Dek, nih rambut mama rontok nih,'. Fira nangis karena dia pikir kalau rontok gitu sakit. Akhirnya saya minta izin ke anak-anak untuk botakin kepala, mereka izinin," tutur Elis waktu ngobrol sama HaiBunda.
Fira sendiri tahu kalau sang bunda sakit
kanker payudara. Elis dan suami kala itu memang memberi tahu Fira kalau bundanya sakit dan perlu dioperasi. Setelah kemoterapi selesai, Elis menjalani operasi. Saat itu, Fira nggak terlalu sedih, Bun. Soalnya, yang Fira tahu kalau payudara bundanya diangkat, penyakit kankernya dibuang.
Saat ini, Elis sudah dinyatakan sembuh dari kanker payudara. Sebagai seorang survivor dia juga berpesan buat para bunda untuk rutin melakukan deteksi dini lewat sadari (periksa payudara sendiri) atau mammografi.
Nah, soal anak yang menangis saat melihat rambut ibunya rontok pasca kemoterapi, psikolog anak dari Tiga Generasi Melissa Marcelina yang akrab disapa Lina bilang itu adalah reaksi yang wajar. Namanya anak-anak, mungkin saat itu mereka merasa sedih, kaget, dan campur aduk deh.
"Yang bisa kita lakukan setelah anak nangis dan udah tenang, dijelasin aja efek-efek atau perubahan fisik kalau orang kena kanker itu kayak apa. Bisa lewat gambar. Tapi dikasih briefing juga kalau ini cuma sementara karena lagi pengobatan," kata Lina.
Kalau pada kasus Fira, kita bisa coba jelaskan ke si kecil kalau rambut rontok nggak sakit kok. Tapi, memang itu efek yang bisa terjadi saat bundanya menjalani pengobatan. Yang penting, bunda, ayah, dan keluarga lainnya juga tetap optimistis sehingga anak pun ikut optimistis, Bun.
(rdn)