Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Orang Tua yang Dua-duanya Bekerja dan Urus 7 Anak

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 03 Feb 2018 18:02 WIB

Pasangan ini sama-sama bekerja dan punya 7 anak. Begini cara mereka seimbangkan urusan keluarga dan pekerjaan.
Kisah Pasutri yang Dua-duanya Bekerja dan Urus 7 Anak/ Foto: The Novogratz
Jakarta - Membesarkan anak bagi orang tua bekerja bukanlah hal yang simpel apalagi kalau anaknya cukup banyak. Nah, inilah yang terjadi pada pasangan desainer interior yang punya 7 anak dan keduanya bekerja.

Cortney Novogratz, 46, dan suaminya Robert, telah menjadi pasangan The Novogratz sejak mereka memulai karir di Manhattan 25 tahun yang lalu. Mereka adalah orang tua dari 7 anak, Wolfgang (20) Bellamy (19), Tallulah (19) Breaker (17), Five, (12) Holleder (12) dan Major (8).

"Hari-hari saya, pukul 6 pagi saya bangun, kemudian membuatkan kopi untuk suami. Holleder, anak ke-5 biasanya bangun sendiri dan mempersiapkan peralatan serta seragam sekolahnya," tutur Courtney dikutip dari Refinery29.

Pada pagi hari biasanya Courtney menyiapkan sarapan pagi dan membangunkan anak-anaknya yang lain. Biasanya, menu sarapan keluarga ini adalah beberapa jenis sereal. Tapi kalau Courtney punya waktu yang lebih banyak, bagel dan telur jadi menu sarapan.



"Sejak pindah ke L.A., kita harus mengantarkan anak-anak kita ke sekolah, anak-anak saya yang lebih tua naik Uber atau diantar teman saya Stefan," ujar Courtney.

Selesai pulang sekolah jam 3 sore, Courtney menjemput yang termuda, Major, sementara Stefan atau Uber menjemput lainnya.

"Jika ada pertandingan di sekolah, Robert dan saya mencoba untuk hadir. Lalu jam 4 sore, para tutor, guru piano, pelatih skateboard, dan lain-lain, tiba di rumah kami," kata Courtney.

Ia menyadari kalau dirinya bisa lebih produktif saat mendatangkan para tutor daripada membiarkan anaknya bermain ke luar untuk aktivitas ekstra.

"Beberapa hari saya biarkan anak-anak untuk bermain atau keluar bersama temannya. Dan tentu saja, saya tetap di rumah sehingga saya tidak perlu keluar rumah untuk menjemput anak-anak sebelum makan malam. Plus, saya lebih suka semua lalu anak-anak berada di rumah," kata Courtney.

Saat malam, anak-anak mengerjakan pekerjaan rumah. Pukul 9:30 malam, ia memastikan anak bungsunya tidur lebih dulu, hal itu nggak selalu berhasil. Ada banyak pertengkaran yang terjadi.

Bagi Courtney dan Robert, waktu terbaik untuk me time yakni pada waktu minum kopi sebelum semua orang bangun. Ia bilang di waktu minum kopi mereka bisa bernapas dengan rileks, merencanakan aktivitas dalam sehari dan memiliki waktu beberapa menit untuk santai yang biasanya tak ia dapatkan lagi sepanjang hari.

"Satu hal yang saya harap saya tidak perlu lakukan adalah mencuci pakaian kotor. Jika saya harus melakukannya, maka saya hanya memilih handuk," ujar Courtney.

Ia bersyukur ada teman dan satu asisten rumah tangga yang membantu. Jadi setidaknya Courtney dan Robert nggak kerepotan mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.

Soal menyeimbangkan pekerjaan dan mengurus anak nih, memang penting dilakukan semua orang tua bekerja. Ibarat kita memikul dua tanggung jawab yang sama-sama besar, Bun. Dan bagaimana kita mengaturnya agar bisa seimbang.

Menurut psikolog Najelaa Shihab, penggagas yayasan Keluarga Kita, saat bicara manajemen waktu, kita perlu lihat saat di rumah apakah kita benar-benar berhubungan dengan anak.

"Kualitas hubungan tidak akan tercapai tanpa kuantitas yang cukup. Karena itu, kita sebagai orang tua memang harus benar-benar meluangkan waktu buat anak. Soal banyak sedikitnya waktu memang relatif, tapi yang paling penting adalah saat bersama anak, kita hadir sepenuh hati dan sepenuh tubuh," tutur Najeela.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda